Uji kelarutan Penampakan dan warna Spektrum glukosamin hidroklorida GlcN HCl

Gambar 6 Diagram alir penelitian inti metode terbaik Sampel yang telah diautoklaf dicuci dengan IPA atau alkohol hingga pH nya mencapai 3-5. Sampel kemudian dioven pada suhu 80 o C selama 4 jam dan dihitung rendemennya. Selanjutnya dilakukan uji karakter fisika glukosamin yakni uji Fourier Transform Infra Red FTIR, uji titik leleh, dan kenampakan warna.

3.3.1 Uji kelarutan

Kelarutan merupakan salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk mengenali sampel sebagai glukosa atau glukosamin. Uji ini dilakukan dengan cara melarutkan sampel glukosamin dalam air. Sampel sebanyak 100 mg dilarutkan dalam 1 ml air dingin bersuhu 20 o C sehingga sampel larut sempurna.

3.3.2 Penampakan dan warna

Penampakan glukosamin dianggap baik jika glukosamin berbentuk serbuk setelah dihaluskan. Warna sampel glukosamin dianggap baik jika berwarna putih GlcN terbaik Karakterisasi: Uji LoD Uji titik leleh Uji FTIR Uji kelarutan Autoklaf 60 menit Tekanan maks 1 atm GlcN Kitosan Hidrolisis dengan HCl vv 8 Kitosan:HCl bv 1:9 Pencucian sampel dengan IPA pH 3-5 Larut Penentuan perlakuan terbaik rendemen, warna, konsentrasi HCl atau mendekati putih. Penampakan dan warna dilihat langsung secara visual kemudian dibandingkan dengan glukosamin standar yang sudah ada.

3.3.3 Spektrum glukosamin hidroklorida GlcN HCl

Penentuan spektrum glukosamin hasil penelitian ditentukan melalui uji FTIR Fourier Transform Infra Red. Padatan glukosamin hidroklorida hasil hidrolisis dan standar masing-masing dicampur dengan KBr dengan nisbah 1:100 lalu digerus sampai rata dengan menggunakan mortar. Campuran ini ditempatkan dalam alat pengepresan dan dilakukan pengepresan pada tekanan beban 800 kg. Kepingan hasil pengepresan diukur absorbansinya menggunakan FTIR. Kisaran scanning yang digunakan antara 450 cm -1 hingga 4000 cm -1 . Sampel glukosamin yang diuji adalah glukosamin terbaik hasil penelitian. Absorbansi grafik spektrum glukosamin hasil hidrolisis kemudian dibandingkan dengan absorbansi spektrum glukosamin standar dari penelitian terdahulu. Glukosamin hasil uji dianggap baik cukup murni jika kisaran absorbansi spektrumnya tidak jauh berbeda dengan kisaran absorbansi glukosamin standar.

3.3.4 Uji titik leleh AOAC 1995