Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN
keharusan diperluasnya sektor sekunder dan tersier. Ketiga, menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang-barang modal bagi
pembangunan melalui ekspor hasil pertanian secara terus-menerus . Keempat, memperbaiki kesejahteraan rakyat di pedesaan.
Tambunan 2003 mengemukakan bahwa secara teori peranan sektor pertanian terhadap pertumbuhan output dapat diilustrasikan dengan sebuah
diagram, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.
Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah output di sektor pertanian adalah sebesar 0A, sedangkan 0f adalah makanan yang dikonsumsi di pasar domestik
dan 0x bahan baku atau komoditi pertanian yang di ekspor. Dengan adanya ekspor tersebut memungkinkan negara bersangkutan untuk impor sebesar 0m,
Output Pertanian
Impor E
ksp o
r p er
tan ian
O u
tp u
t In d
u str
i C
F f
f’ m’
m
M i
i’ A
x’ x
y B
D
Sumber : Tambunan 2003 Gambar 2. Peranan Sektor Pertanian : Suatu Ilustrasi Teoritis
T
dengan dasar tukar internasional ToT OT. Dengan adanya impor 0m dan makanan 0f memungkinkan sektor industri untuk menghasilkan output sebesar
0i. Di misalkan volume produksi di sektor industri meningkat sebesar 0i’. Untuk itu dibutuhkan lebih banyak input yang harus di impor, yakni sebesar 0m’.
Produksi meningkat berarti juga kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, yang selanjutnya berarti permintaan terhadap makanan juga
bertambah ke 0f ’. Jika output di sektor pertanian tidak naik, ekspor dari sektor tersebut akan berkurang ke 0y, dan ini berarti kebutuhan akan impor sebesar 0m’
tidak dapat dipenuhi. Oleh sebab itu, dalam usaha meningkatkan volume produksi di industri ke 0i’, output di pertanian juga harus dinaikkan ke 0C. Ini
akan menambah konsumsi makanan ke 0f’, dan berarti juga output di sektor industri dapat meningkat ke 0i’. Ilustrasi ini menunjukkan bahwa tanpa suatu
peningkatan output atau produktivitas di sektor pertanian, sektor industri tidak dapat meningkatkan outputnya atau pertumbuhan yang tinggi akan sulit tercapai.
Oleh karena itu pertanian memainkan peranan penting dalam pertumbuhan output di sektor industri.
Penjelasan yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa seharusnya tidak ada dikotomi antara sektor pertanian dan sektor industri pertanian dan yang
paling penting menjaga keterkaitan antara sektor ekonomi. Sektor pertanian juga masih survive meskipun sektor-sektor industri memberikan kontribusi yang besar
terhadap pembangunan ekonomi, terutama di Indonesia ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, sektor pertanian masih mampu bertahan dan menjadi
penyelamat bagi perekonomian. Menurut Simatupang dan Dermoredjo 2001, peranan sektor pertanian sebagai penyelamat disebabkan oleh 1 proses produksi
pada sektor pertanian berbasis pada sumberdaya alam domestik sehingga lebih
tahan dalam menghadapi gejolak eksternal dan perekonomian makro, 2 penyerapan tenaga kerja sektor pertanian sangat fleksibel, pekerja di sektor
pertanian tidak memerlukan kualifikasi keahlian yang khusus dan berat sehingga dapat menampung pekerja dengan keahlian yang luas, dan 3 pertumbuhan sektor
pertanian berfungsi sebagai penghambat meningkatnya harga pangan yang berarti mencegah peningkatan jumlah penduduk miskin.