Sektor Industri Kulit Inds. Mak. dan Min – TK

rumahtangga pertanian pendapatan tinggi di perdesaan, pengaruh langsung yang dipancarkan ke rumahtangga tersebut sebesar 0.023 dengan pengaruh total sebesar 0.030 atau sekitar 46.6 persen dari pengganda global. Tabel 20 menunjukkan bahwa dalam jalur ini setiap diberikan stimulus 1 milyar rupiah ke sektor industri hasil hutan, pengaruh langsung yang diterima oleh rumahtangga pertanian pendapatan tinggi sebesar 0.023 milyar rupiah. Dampak stimulus juga melewati sektor-sektor lain yang membentuk jalur sirkuit sehingga menghasilkan pengganda jalur sebesar 1.302. Jalur tersebut berdampak kembali pada peningkatan pendapatan rumahtangga pertanian pendapatan tinggi dengan menghasilkan pengaruh total sebesar 0.030 milyar rupiah atau sekitar 46.6 persen dari pengaruh global. Nilai tersebut paling besar diantara pengaruh langsung yang diterima rumahtangga pada jalur yang lain. Selain jalur yang melewati tenaga kerja, pengaruh yang dipancarkan ke rumahtangga juga melewati modal sebagai perantara. Pada jalur yang melewati modal, pengaruh terbesar diterima rumahtangga pendapatan rendah di kota dengan pengaruh langsung sebesar 0.002 dan pengaruh total sebesar 0.003 atau 15.7 persen dari pengganda global. Selain penjelasan pada Tabel 20, jalur struktural industri hasil hutan dapat dilihat pada Gambar 20. Jalur dasar yang melewati faktor produksi modal akan memberikan pengaruh langsung terhadap modal sebesar 0.723, tenaga kerja pertanian sebagai perantara akan menerima pengaruh sebesar 0.205, tenaga kerja bukan penerima upah nonpertanian akan menerima pengaruh langsung sebesar 0.105. Artinya pengembangan sektor industri hasil hutan akan menghasilkan pengaruh peningkatan nilai tambah terhadap modal yang lebih besar dibandingkan nilai tambah yang diterima oleh faktor produksi tenaga kerja pertanian maupun tenaga kerja bukan penerima upah nonpertanian. Hasil analisis jalur di sektor pertanian dan sektor industri pengolahan hasil pertanian yang telah di kemukakan di atas memiliki efek pancaran yang berbeda terhadap tujuan akhir yaitu institusi rumahtangga. Sektor pertanian mengarah kepada rumahtangga pertanian berpendapatan rendah di desa dengan melalui faktor produksi tenaga kerja bukan penerima upah nonpertanian sedangkan sektor industri pengolahan hasil pertanian mengarah kepada rumahtangga pertanian pendapatan tinggi yang terlebih dahulu melalui faktor produksi tenaga kerja pertanian. In d u st r i H a si l H ut a n RT Pert. Pendapatan Rendah RT Pert. Pendapatan Tinggi RT Non Pert. Pendapatan Rendah D RT Non Pert. Pendapatan Tinggi Desa RT Pendapatan Rendah Kota RT Pendapatan Tinggi Kota TK Pertanian Modal TK bukan penerima upah nonpertanian RT Pertanian Desa Tinggi RT Pendp. Rendah kota Sumber : Lampiran 9 diolah Gambar 20. Jalur Dasar Sektor Industri Hasil Hutan ke Rumahtangga 46.6 45.7 43.6 44.3 45.3 26.4 34.1 0.205 0.005 0.008 0.005 0.002 0.010 0.013 15.7 0. 002 0.723 0.1 68 0.105 0.019