pengaruh global paling tinggi sebesar 25.2 persen atau pengaruh totalnya 0.015 milyar rupiah. Stimulus ekonomi menghasilkan pengaruh langsung sebesar 0.014
milyar rupiah.
6.1.4. Sub Sektor Kehutanan
Jalur dasar sub sektor kehutanan ke rumahtangga secara umum dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global Sub Sektor Kehutanan ke Rumahtangga, Tahun 2008
Jalur Asal Jalur Dasar
Jalur Tujuan
Rumahtangga
Global Effect
Direct Effect
Path Multi
-plier
Total
Effect Persentase
Pengaruh Global
Sub Se kt
or
K ehut
an an
Kehutanan -TK pertanian – RT Pertanian Desa Rendah
RT Pertanian Desa Rendah
0.081 0.017
1.168 0.020
24.7
Kehutanan – TK Pertanian – RT Pertanian Desa Tinggi
RT Pertanian Desa Tinggi
0.057 0.019
1.147 0.022
37.7
Kehutanan – TK Pertanian – RT Non Pertanian Desa Rendah
RT Non Pertanian Desa
Rendah 0.045
0.014 1.150
0.017 36.8
Kehutanan – TK Pertanian – RT Non Pertanian Desa Tinggi
RT Non Pertanian Desa
Tinggi 0.018
0.005 1.142
0.006 35.4
Kehutanan – TK Pertanian – RT Pendapatan Rendah di Kota
RT Pendp. Rendah kota
0.075 0.023
1.155 0.026
35.1
Kehutanan – TK Pertanian – RT Pendapatan Tinggi di Kota
RT Pendp. Tinggi kota
0.094 0.029
1.158 0.034
35.7 Kehutanan
- TK bukan
penerima upah nonpertanian
– RT Pertanian Desa Rendah RT Pertanian
Desa Rendah
0.035 1.144
0.040 49.5
Kehutanan – Modal – RT Pertanian Desa Tinggi
RT Pertanian Desa Tinggi
0.014 1.106
0.015 26.0
Sumber : Lampiran 9 diolah Perhitungan pengaruh sub sektor kehutanan pada faktor produksi, akan
dijelaskan hanyalah jalur dasar yang memiliki persentase Global Effect GE paling tinggi. Pengaruh global yang dipancarkan ke rumahtangga melalui tenaga
kerja pertanian, menunjukkan bahwa rumahtangga pertanian desa memiliki pengaruh global paling tinggi sebesar 0.057 dimana sekitar 37.7 persen
tambahan pendapatan rumahtangga pertanian pendapatan tinggi melewati jalur dasar tersebut. Pengaruh langsung yang diterima rumahtangga pertanian
pendapatan tinggi sebesar 0.019. Artinya, setiap stimulus ekonomi sebesar 1 milyar rupiah yang ditujukan ke sub sektor kehutanan, pengaruh secara
langsung yang diterima rumahtangga tersebut sebesar 0.019 milyar rupiah. Jika dilihat secara keseluruhan kemana dampak paling besar dari jalur sub
sektor kehutanan, ternyata rumahtangga pertanian pendapatan rendah di desa yang memiliki persentase pengaruh global yang paling besar, yang terlebih dahulu
melewati faktor produksi tenaga kerja bukan penerima upah nonpertanian. Dalam
jalur ini setiap diberikan stimulus 1 milyar rupiah ke sub sektor kehutanan, pengaruh langsung yang diterima oleh rumahtangga pertanian pendapatan rendah
di desa sebesar 0.035 milyar rupiah. Nilai tersebut lebih besar daripada pengaruh langsung
terhadap rumahtangga lainnya.
Sub Se kt
o r
K e
hut a
na n
RT Pert. Pendapatan Rendah
RT Pert. Pendapatan Tinggi
RT Non Pert. Pendapatan Rendah
RT Non Pert. Pendapatan Tinggi
RT Pendapatan Rendah Kota
RT Pendapatan Tinggi Kota
TK Pertanian
Modal
TK bukan penerima upah
nonpertanian
RT Pert. Pendapatan Rendah Desa
RT Pert. Pendapatan Tinggi Desa
Sumber : Lampiran 9 diolah Gambar 16. Jalur Dasar Sub Sektor Kehutanan ke Rumahtangga
37.7
36.8
35.4 35.1
35.7 49.5
24.7
0.180 0.001
0.002 0.001
0.050 0.001
0.002
26.0 0. 011
0.673 0.1
68 0.107
0.055
Dampak stimulus juga melewati sektor-sektor lain yang membentuk jalur sirkuit sehingga menghasilkan pengganda jalur sebesar 1.144.
Jalur tersebut berdampak kembali pada peningkatan pendapatan rumahtangga pertanian
pendapatan rendah di desa dengan menghasilkan pengaruh total sebesar 0.040 milyar rupiah atau sekitar 49.5 persen dari pengaruh global. Selain melewati
jalur faktor produksi tenaga kerja bukan penerima upah non pertanian, stimulus ekonomi yang menuju ke rumahtangga juga melewati faktor produksi modal.
Dalam jalur tersebut, rumahtangga nonpertanian pendapatan tinggi di perdesaan menerima persentase pengaruh global paling tinggi sebesar 26.0 persen atau
pengaruh total 0.015 milyar. Stimulus ekonomi menghasilkan pengaruh langsung sebesar 0.014 milyar rupiah.
6.1.5. Sub Sektor Perikanan