Pendahuluan ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada Tanggal 11 April 1990 telah diadakan perjanjian BOT Nomor 62 antara Tergugat yang kemudian dirubah dan ditambah dengan Addendum Perjanjian No.73 tanggal 24 Mei 1991 dengan Penggugat II. Dimana Penggugat II mewajibkan Tergugat untuk membangun gedung parkir dan gedung perkantoran kedua gedung BRI III berikut fasilitas-fasilitas pendukungnya untuk dikelola secara komersil. Dalam Akta Perjanjian Nomor 58 jo. Addendum Perjanjian Nomor 72 diatur dan disepakati kewajiban yang harus dipenuhi oleh Tergugat antara lain: a. Pembangunan gedung BRI II sekurang-kurangnya berlantai 27 termasuk banking hall berikut fasilitas-fasilitas pendukung lainnya serta gedung parkir penunjangnya minimal sebesar ± 99.000 M² Pasal 1.9; b. Jangka waktu pengelolaan 30 tahun Pasal 1. 16; c. Pembangunan gedung BRI III yaitu bangunan komersil yang wajib dibangun oleh Tergugat untuk Penggugat II di atas sebagian blok A, sebagian blok B, sebagian blok C dengan lantai tinggi dan luas minimal sama dengan gedung BRI II dalam jangka waktu pengelolaan gedung BRI II tetapi tidak lebih dari tahun 1995, kecuali apabila Penggugat II belum berhasil membebaskan blok C Pasal 1. 11; d. Membangun gedung parkir di atas blok A seluas 27.000 M² dengan 230 sticker khusus untuk BRI; e. Wajib memperbaiki sarana-sarana lingkungan, landscaping, pemagaran, sarana penunjang seperti sewage treatment plan terutama di blok B Pasal 3. 10; f. Melaksanakan renovasi lobi gedung BRI I sehingga tampak sepadan dengan gedung BRI II dan lift loby lantai III gedung BRI I yang terletak di atas blok D, serta membuat connecting bridge antara BRI I dan gedung parkir. Biaya untuk renovasi dan pembuatan connecting bridge tersebut sekurang-kurangnya Rp 2 milyar akan ditanggung Tergugat Pasal 3. 17; g. Menyediakan ruangan dan fasilitas untuk shower sejumlah 50 buah di lantai 3, gedung parkir untuk keperluan Penggugat II dan kantin yang merupakan fasilitas umum gedung dan dapat dipergunakan oleh seluruh penghuni komplek Pasal 3. 18; h. Menyediakan ruangan seluas 500 M² yang merupakan 1 blok area pada lantai 3 atau lantai 1 gedung parkir sebagai ganti ruang-ruang gedung Annex tanpa mengenakan biaya apapun Pasal 3. 19; i. Menyediakan lantai atas gedung parkir yang layak untuk dipergunakan oleh Penggugat II tanpa dikenakan biaya apapun sebagai tempat upacara setiap upacara-upacara resmi seperti upacara bendera, peringatan hari-hari besar dan lain-lain serta kesegaran jasmani, bela diri Pasal 3. 20; j. Memberi ijin kepada Penggugat II atau anak perusahaannya untuk menggunakan lantai atas gedung parkir tanpa dikenai biaya apapun sebagai tempat olah raga volley, badminton, tenis meja dengan memperhatikan kelancaran operasional gedung dan keselamatan lingkungan dan semua sarana alat-alat merupakan tanggungjawab Penggugat II Pasal 3.20; k. Apabila gedung BRI III telah selesai dibangun, maka kapasitas parkir kompleks tersebut harus ditingkatkan sehingga keseluruhannya dapat menampung 2400 mobil Pasal 3.13; Terhadap perjanjian tersebut, kewajiban yang telah dilaksanakan oleh Tergugat PT Mulia Persada Pacific adalah sebagai berikut: a. Tergugat telah membangun gedung perkantoran komersil untuk DP BRI di atas blok B Gedung BRI II, berlantai 27 dan fasilitas pendukungnya dengan luas kotor gedung serta gedung parkir minimal 99.000 M²; b. Tergugat telah membangun gedung parkir untuk Penggugat II di atas blok A yang akan digunakan sebagai tempat parkir dimana Penggugat II mendapat 230 sticker bebas parkir; c. Tergugat hingga tahun 2009 telah melaksanakan pembayaran tahunan sehubungan dengan pengelolaan gedung BRI II kepada DP BRI sebesar US 1,250,000 satu juta dua ratus lima puluh ribu USD. Terhadap perjanjian yang telah disepakati pihak PT Mulia Persada Pacific tidak melaksanakan sebagian perjanjian dari hal yang telah diperjanjikan antara lain sebagai berikut: