45
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data tentang Upaya Guru Akidah Akhlak dalam Membina Akhlak Siswa di MTs Ma’arif Sabiilul Hudaa Bogor diperoleh dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan siswa selama 2 bulan. Pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa yang berpotensi untuk sangat
cepat memberikan reaksi khusunya jika ia tidak memiliki kesadaran atau cara untuk mengendalikan emosinya.
1
Kematangan emosi guru akidah akhlak baik pada waktu berlangsungnya proses belajar mengajar atau pun di luar jam
pelajaran, sangat dibutuhkan di masa sekarang ini. Sebab dengan kematangan emosi guru akidah akhlak, maka akan terjalin hubungan keharmonisan baik
terhadap siswa maupun terhadap rekan kerja dan permasalahan-permasalahan yang sering ditemui disekolah akan terselesaikan dengan baik.
Kepemimpinan guru Akidah Akhlak di sekolah sangatlah dibutuhkan, berjalan tidaknya proses belajar mengajar tergantung pada sikap kepemimpinan
guru tersebut. Sebab jika tidak tegas dalam menentukan sikap dalam menghadapi siswa-siswanya, maka siswa akan merasa bebas tanpa ada yang mengaturnya dan
jika hal ini sampai terjadi sangatlah dimungkinkan proses belajar mengajar akan mengalami hambatan. Jika proses belajar mengajar terganggu, maka pentransferan
1
Fadhilah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, cet 1, h. 109
nilai-nilai ilmu pengetahuan juga akan terganggu dan ini menghambat terbentuknya nilai-nilai luhur ilmu pengetahuan dalam diri siswa-siswa.
Tanggung jawab guru akidah akhlak lebih berat dari guru-guru bidang studi lainnya. Sebab selain ia sebagai pengajar yang menyampaikan ilmu
pengetahuan tentang akhlak, ia juga dituntut untuk mengemplementasikan seluruh ilmu pengetahuannya secara nyata dalam bentuk perbuatan sehari-hari.
Sosialisasi diri guru akidah akhlak merupakan bentuk mawas diri terhadap perilaku atau perbuatan yang tercela. Seorang guru tidaklah pantas melakukan
hal-hal yang terlarang yang dapat menjatuhkan dirinya dimata publik terutama dihadapan para siswa-siswanya, sebab ilmu akan tersampaikan dengan baik
manakala guru tersebut menyesuaikan antara perkataan dengan perbuatannya sehari-hari.
Masalah disiplin merupakan masalah yang penting dalam lingkungan sekolah. Guru akidah akhlak diharapkan menjadi tokoh penting dalam
merealisasikan masalah disiplin. Dalam dunia kerja disiplin sangat menentukan kualitas seorang pekerja, begitu juga dalam dunia pendidikan tanpa disiplin maka
proses belajar mengajar akan terhambat. Disiplin diri adalah kemampuan memposisikan diri ssendiri untuk mengambil tindakan tanpa menghiraukan
suasana emosional.
2
Kerjasama adalah bentuk manusiawi, sebab orang hidup di dunia pasti akan membutuhkan kerjasama pada lingkungan alam sekitarnya. Begitu juga
dalam dunia pendidikan, kerjasama guru akidah akhlak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah juga sangat dibutuhkan. Tanpa kerjasama yang
baik maka proses belajar mengajar di sekolah akan terhambat. Kreativitas dan inovasi dalam proses pentransferan ilmu pengetahuan di
sekolah sangat dibutuhkan. Siswa akan merasa bosan jika dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode pembelajaran yang monoton, tidak ada
cara-cara yang lain dalam penyampaiannya. Cara berbusana dan etiket guru di lingkungan sekolah sangat dibutuhkan.
Sebab siswa akan mencontoh siapa yang diidolakannya, jika guru sebagai
22
Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Kencana, 2011, cet 1, h.137