Ruang Lingkup Pembelajaran Akidah Akhlak

b mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.

F. Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah

PP RI No. 47 tahun 2008 tentang wajib Belajar, Bab 1 tentang Ketentuan Umum, pasal 1 ayat 6 menyatakan “Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disebut MTs. adalah salah satu bentuk kesatuan pendidikan formal yang menyelengarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat, didalam pembinaan menteri agama”. Penyusunan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah ini dilakukan dengan cara mempertimbangkan dan mereview Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi SI untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek keimananakidah dan akhlak untuk SMPMTs serta memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II. 1PP.00ED6812006, tanggal 1 Agustus 2006, tentang Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa madrasah dapat meningkat kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi. 27

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian relevansi dalam penelitian adalah sebagai pembanding dari peneliti dalam penelitian. Oleh sebab itu, peneliti mengambil dua penelitian yang peneliti kemukakan. 27 Ibid., h. 576 Pertama, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi kepribadian guru Pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan, dengan menggunakan metode deskriptif analsis. Teknik pengumpulan datanya dengan cara menyebarkan angket. Penulis menghitung kedua variabel tersebut dengan menggunakan rumus Product Moment, kemudian penulis menggunakan rumus Koefisien Determinasi untuk mencari besar persentase pengaruhnya. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi kepribadian guru memiliki pengaruh terhadap akhlak siswa. 28 Kedua, Penelitian ini ingin mengetahui apakah Keteladan guru Pendidikan Agama Islam khususnya, dan guru mata pelajaran lainnya memberikan kontribusi terhadap pembentukan akhlak siswa SD. Penilitian ini menggunakan rumus product moment. Setelah mengkonsultasikan hasil penelitian dengan harga r product moment, ternyata rxy lebih besar daripada r tabel, baik pada taraf signifikansi 1 0,345 0,250, maupun pada taraf signifikansi 5 0,345 0,325. Dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa Pendidikan Agama Islam memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembentukan kepribadian Islami siswa siswa SD Alam Ciganjur-Jakarta Selatan. 29 Contoh yang penulis kemukakan diatas hanya mengemukakan sebatas menguji hipotesis yang sudah ada dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Sedangkan penulis berbeda dengan kedua penelitian tersebut diatas dari segi pendekatan dan metode penelitiannya. Penulis memilih penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, sebab penelitian yang akan penulis lakukan bersifat fenomenologi, yang tidak cukup hanya sebatas menguji hipotesa-hipotesa yang sudah ada. Penulis mencoba menggali lebih dalam lagi permasalahan-permasalahan yang akan penulis teliti dilapangan. 28 Muhtar, Pengaruh Pembelajaran Akidah Akhlak terhadap akhlak siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan, 5 Juli 2014, http:repository.uinjkt.ac.iddspacehandle1234567891975. 29 Siti Nur Faizah, Keteladanan guru dan kontribusinya terhadap pembentukan akhlak siswa SD Alam Ciganjur-Jakarta Selatan, 5 Juli 2014, http:repository.uinjkt.ac.iddspace handle1234567894074.