Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui seputar masalah pembelajaran akidah akhlak dan siswa kelas VIII di
MTs Ma’arif Sabiilul Hudaa Bogor. Kepada beberapa orang informan diantaranya Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Para Guru bidang Studi, rekan Guru bidang studi untuk memperoleh informasi seputar masalah akhlak Siswa dan
pembelajaran akidah akhlak. Wawancara tersebut menggunakan wawancara semi terstruktur. Dengan
panduan yang dipertanyakan seputar masalah kepemimpinan, tanggung jawab, kematangan emosi, sosialisasi diri, disiplin, kerjasama, kreativitas dan
inovasi, cara berbusana dan etiket, kebersihan, dan intensitas bimbingan. b.
Observasi “Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang di teliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila: Pertama, sesuai dengan tujuan penelitian. Kedua, direncanakan
dan dicatat secara sistematis. Dan ketiga, dapat dikontrol keandalannya dan kesahihannya
”. “Teknik ini memungkinkan peneliti menarik kesimpulan ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian, peristiwa, atau proses
yang diamati. Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucap, bagaimana teori digunakan langsung dan sudut pandang
responden yang mungkin tidak tercungkil lewat wawancara atau survei ”.
Pada tahap ini, peneliti mengamati langsung dan mencatat informasi yang peneliti temukan seputar pembelajaran akidah akhlak dan akhlak siswa kelas
VIII di MTS Ma’arif Sabiilul Hudaa. Dengan panduan yang di observasi
seputar masalah kepemimpinan, tanggung jawab, kematangan emosi, sosialisasi diri, disiplin, kerjasama, kreativitas dan inovasi, cara berbusana
dan etiket, kebersihan, dan intensitas bimbingan. Menurut Spradley yang dikutip oleh Sugiyono bahwa tahapan observasi
ada tiga tahap, yaitu: 1 observasi deskriptif, 2 observasi terfokus, dan 3 observasi terseleksi.
3
3
Sugiyono, ibid., h. 230.
Jadi dalam melakukan observasi yang peneliti lakukan adalah terlebih dahulu mengetahui sistuasi sosial yang menjadi obyek penelitian. Kemudian
peneliti fokuskan pada aspek tertentu agar penelitian tidak terlalu melebar dan meluas. Setelah itu peneliti uraikan fokus yang ditemukan agar diperinci lagi
untuk mendapatkan komponen yang lebih rinci. c.
Pengumpulan Dokumen “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah belalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
cerita, biografi, peraturan, kebijakan ”.
4
Dokumen yang peneliti dapatkan berupa foto-foto, penilaian siswa dan Absensi dari Guru Bimbingan Konseling. Dokumen ini peneliti gunakan
untuk mengetahui dan memeriksa kelengkapan data yang peneliti butuhkan. 2.
Tahap-Tahap Pengolahan Data Tahap-tahap ini terdiri atas:
a. Tahapan Pralapangan
1 Menyusun Rancangan Penelitian
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun rancangan penelitian dengan membuat proposal penelitian yang harus dikonsultasikan
kepada Ketua Jurusan kemudian diseminarkan dalam seminar proposal skripsi dan disetujui oleh penguji, lalu mendapatkan dosen pembimbing.
2 Menentukan Lapangan Penelitian
Karena keterbatasan waktu serta dana yang ada, maka peneliti mengadakan kegiatan ini dilokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal,
sehingga bisa membuat peneliti lebih mengenal lebih dekat siswa siswi di MTs Ma’arif Sabiilul Hudaa dan bisa lebih mudah dalam mengumpulkan
informasi dan data. 3
Mengurus Izin Sebelum memulai penelitian ini, peneliti harus mengurus perizinan agar
kegiatan yang akan dilakukan berjalan lancar tanpa hambatan apapun,
4
Sugiyono, ibid., h. 240.