Analisis Model Berkhout Analisis Model

Tabel 9 Statistik dimensi pohon contoh

5.2 Hubungan diameter dengan tinggi

Hubungan diameter setinggi dada dan tinggi dianalisis dengan analisis regresi untuk memperoleh nilai korelasi r. Nilai korelasi antara diameter dengan tinggi bebas cabang diperoleh 0,682; nilai korelasi antara diameter dengan tinggi pada diameter 10 cm diperoleh 0,902 dan nilai korelasi antara diameter dengan tinggi total diperoleh 0,865. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan diameter dengan tinggi bebas cabang tidak erat, namun diameter dengan tinggi pada diameter 10 cm dan tinggi total berhubungan erat. Hasil uji Z-fisher diperoleh nilai Z hitung antara diameter dengan tinggi bebas cabang sebesar 0,523; antara diameter dengan tinggi pada diameter 10 cm sebesar 6,508 dan antara diameter dengan tinggi total diperoleh 4,659. Nilai Z hitung untuk hubungan diameter dengan tinggi bebas cabang lebih kecil dari Z tabel yang bernilai 1,65 sehingga H diterima yang berarti bahwa pada tingkat kepercayaan 95 berdasarkan data yang ada, hubungan antara diameter dengan tinggi bebas cabang tidak cukup erat. Namun nilai Z hitung untuk hubungan diameter dengan tinggi pada diameter 10 cm dan tinggi total lebih besar dari nilai Z tabel sehingga H ditolak yang berarti bahwa berdasarkan data yang ada, pada tingkat kepercayaan 95 terdapat hubungan yang erat antara diameter dengan tinggi di diameter 10 cm dan tinggi total, sehingga pendugaan volume pohon dapat dilakukan dengan menggunakan satu peubah saja yakni diameter setinggi dada dbh.

5.3 Analisis Model

5.3.1 Analisis Model Berkhout

Persamaan penduga volume disusun dengan rumus Berkhout melalui transformasi ke model linier dan tanpa transformasi ke model linier menggunakan software Curve expert disajikan pada Tabel 10. Tahap Jumlah pohon D cm T m V m 3 min maks rataan Min maks rataan min maks rataan Penyusunan 78 12,7 84,7 49,74 3,3 43,1 28,29 0,035 10,069 3,445 Validasi 42 10,2 81,2 47,29 1,5 39,5 26,54 0,017 9,549 3,178 Tabel 10 Statistik penyusunan model penduga volume Model Berkhout persamaan b0 b1 a b R 2 R 2 adj Fhit s p log V = b0 + b1 log D -4,052 2,658 96,1 93,9 1825,8 0,093 0,000 V = aDb dari log 8,87210-5 2,658 V= aDb tanpa transformasi 5,68610-4 2,197 93,2 89,4 996,4 0,624 0,000 Keterangan: = Sangat nyata pada taraf 5 Hasil statistik pada Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai R 2 dari kedua persamaan tersebut lebih dari 90. Dalam membuat tabel volume lokal, untuk memperoleh ketelitian yang baik, maka koefisien korelasi ditetapkan 0,7071 atau R 2 minimal 50. Sehingga secara umum, kedua persamaan di atas memiliki ketelitian yang tinggi. Namun nilai R 2 persamaan Berkhout yang ditransformasi ke bentuk linier 96,1 lebih tinggi dibanding persamaan Berkhout yang tidak ditransformasi 93,2. Pada Tabel 10 juga dapat dilihat bahwa nilai peubah bebas yaitu diameter memiliki hubungan regresi yang sangat nyata dalam menduga peubah tidak bebasnya yaitu volume berdasarkan uji statistik F persamaan regresi terhadap ragam sisanya. Berdasarkan hasil uji Khi-kuadrat dalam proses validasi model Berkhout Tabel 11 , diperoleh nilai χ 2 hitung persamaan yang ditransformasi ke model linier dan yang tanpa ditransformasi lebih kecil daripada nilai χ 2 tabel sehingga H diterima, yang berarti bahwa pada tingkat keyakinan 95, nilai volume dugaan dengan menggunakan persamaan melalui transformasi dan persamaan tanpa melalui transformasi tidak berbeda dengan volume sebenarnya. Menurut Spurr 1952 dalam uji validasi harus memenuhi standar pengujian yang meliputi nilai-nilai simpangan agregat SA biasanya tidak melebihi 1. Dari hasil perhitungan nilai SA dengan menggunakan persamaan penduga volume Berkhout berada pada kisaran yang sesuai dengan standar pengujian, sehingga persamaan penduga volume ini merupakan persamaan yang baik. Nilai SA, RMSE dan e persamaan model Berkhout tanpa transformasi lebih tinggi dibandingkan model Berkhout melalui transformasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan dengan model Berkhout melalui transformasi ke bentuk linier memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan model Berkhout tanpa melalui transformasi. Tabel 11 Statistik hasil proses validasi model Berkhout Dari hasil penelitian sebelumnya, pendugaan volume untuk jenis pohon jati di KPH Pemalang Meya 2011 dengan menggunakan model Berkhout tanpa transformasi V = 0,001186D 1,784 memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan model Berkhout yang diperoleh melalui transformasi V=0,000534D 1,982 . Sedangkan pendugaan volume pohon kelompok jenis dipterocarpaceae di PT Timberdana Kalimantan Timur Abidin 2011 dengan menggunakan model Berkhout diperoleh bahwa persamaan volume Berkhout yang disusun melalui transformasi ke persamaan linier V = 0,000411D 2,214 memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan persamaan tanpa transformasi V = 0,0005460D 2,151 .

5.3.2 Pemilihan Model Terbaik