3. Apabila volume meningkat secara proporsional terhadap pangkat tertentu
dari D dan H selain 2 dan 1, maka persamaan volume menjadi: V = aD
b
H
c
, di mana V merupakan peubah tidak bebas, D dan H merupakan peubah bebas sedangkan a, b dan c merupakan konstanta.
4. Apabila terdapat hubungan yang erat antara D dengan H, maka keragaman
V yang disebabkan oleh keragaman H dapat dijelaskan oleh keragaman D, atau sebaliknya. Atas dasar itu maka V dapat diduga oleh D atau H saja,
sehingga persamaan volume menjadi : V = aD
b
atau V = aH
c
. Persamaan V = aD
b
banyak dipakai dan lebih disukai karena D atau diameter setinggi dada lebih mudah diukur dari pada tinggi pohon H sehingga hasil
pengukuran lebih dapat dipercaya.
2.5 Tinjauan dari Hasil Penelitian Sebelumnya
Lembaga Penelitian IPB 1985, memperoleh hubungan antara volume dengan diameter setinggi dada dan tinggi pohon untuk 4 empat jenis pohon yang
terdapat di Hutan Pendidikan Gunung Walat yaitu: pinus, puspa, agathis dan mahoni. Dari keempat jenis tersebut dibedakan antara tegakan monokultur dan
tegakan campuran yang dikelompokkan ke dalam kelompok jenis tegakan. Pengambilan data di lapangan dilakukan secara purposive untuk
memperoleh pohon contoh dengan jumlah yang cukup tersebar pada tiap-tiap kelas diameter dengan jumlah pohon contoh adalah 186 pohon. Untuk setiap kelas
diameter, diambil 2-3 pohon contoh dimana diameter limit yang diukur adalah 10 cm dan tiap pohon contoh dibagi-bagi menjadi beberapa seksi batang dengan
panjang seksi maksimal adalah 2 meter. Sedangkan interval kelas diameter ditentukan 3 cm pada masing-masing petakanak petak. Diameter setinggi dada
diukur dengan penggaris dan tinggi pohon diukur dengan Spiegel Relaskop Bitterlich SRB .
Pendugaan volume kayu tebal bebas cabang dapat didekati dengan model sebagai berikut:
V = β + β
1
t + β
2
d + β
3
Z
1
+ β
3
Z
1
+ β
4
Z
2
+ β
5
Z
3
+ β
6
Z
4
+ β
7
Z
5
+ β
8
Z
6
+ β
9
Z
7
+ β
10
Z
8
+ ε di mana: Vt = volume kayu tebal
Vp = volume kayuPertukangan t = tinggi total m
d = diameter m Z
1
, Z
2
,...,Z
8
= peubah boneka, untuk pinus monokultur Z
1
, pinus tercampur agathis Z
2
, puspa monokultur Z
3
, puspa campur agathis Z
4
, puspa tercampur albizia Z
5
, agathis monokultur Z
6
, untuk agathis tercampur pinus Z
7
dan untuk agathis tercampur puspa Z
8
. Berdasarkan perhitungan dengan metode akar kuadrat, diperoleh model
penduga masing-masing adalah sebagai berikut: a.
Penduga Volume Kayu Tebal Vt = -1,0330 + 0,0080 t + 5,4816 d + 0,2400 Z
1
+ 0,1337 Z
2
+ 0,0986 Z
3
+ 0,1721 Z
4
+ 0,0933 Z
5
+ 0,2915 Z
6
+ 0,1146 Z
7
+ 0,2861 Z
8
b. Penduga Volume Kayu Pertukangan
Vp = -1,0470 + 0,2550 t + 4,5339 d + 0,0887 Z
1
+ 0,0681 Z
2
+ 0,0355 Z
3
+ 0,0303 Z
4
+ 0,0314 Z
5
+ 0,2161 Z
6
+ 0,0435 Z
7
+ 0,2125 Z
8
di mana: Vt = volume kayu tebal Vp = volume kayuPertukangan
t = tinggi total m d = diameter m
Z
1
, Z
2
,...,Z
8
= peubah boneka Dalam pengujian peranan tinggi pohon, diameter setinggi dada dan peubah
boneka dalam pendugaan volume diperoleh hasil seperti tercantum dalam Tabel 1. Tabel 1 Daftar sidik ragam uji signifikansi koefisien regresi dari persamaan-
persamaan regresi hubungan antara volume pohon dengan tinggi pohon, diameter setinggi dada dan peubah boneka
No Regresi
Kuadrat Tengah Regresi
KTR Kuadrat Tengah
Sisa KTS
Derajat bebas
db F
hitung α = 0,05
1 Vt
6,9513 0,0519
10;175
133,94 1,83
2 Vp
6,9094 0,0595
10;175
116,12 1,83
Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa tinggi pohon dan diameter setinggi dada adalah peubah-peubah yang sangat berpengaruh dalam pendugaan volume
pohontegakan hutan. Oleh karena itu dilakukan pengujian pengaruh tinggi pohon dan diameter setinggi dada terhadap pendugaan volume.
Tabel 2 Daftar sidik ragam uji signifikansi peranan tinggi pohon dan diameter setinggi dada dalam pendugaan volume pohon
No Regresi
Kuadrat Tengah H
KTH KTS
db F
hitung α = 0,05
1 Vt
22,8564
0,0519 2;175
440,39 3,00
2 Vp
22,0289
0,0595 2;175
370,23 3,00
Selanjutnya dilihat pula peranan dari peubah boneka untuk masing-masing regresi. Hasil pengujian peranan peubah boneka dalam pendugaan volume pohon
disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Daftar sidik ragam uji signifikansi peranan peubah boneka dalam
pendugaan volume pohon
No Regresi
Kuadrat Tengah H
KTH KTS
db F
hitung α = 0,05
1 Vt
1,0986
0,0519 1;175
22,17 3,84
2 Vp
0,9718
0,0595 1;175
16,33 3,84
Keberhasilan pendugaan volume pohon berdasarkan peubah-peubah tinggi pohon, diameter setinggi dada dan peubah bonekanya serta sejauh mana hubungan
antara peubah-peubah tersebut terhadap kesalahan bakunya, maka nilai-nilai koefisien determinasi, koefisien korelasi serta kesalahan baku untuk masing-
masing persamaan regresi tersebut disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Koefisien determinasi R
2
, koefisien korelasi r dan kesalahan baku SE untuk masing-masing persamaan regresi hubungan antara volume pohon
dengan tinggi pohon, diameter setinggi dada dan peubah boneka No
Regresi D.b. sisa
R
2
R SE
1 Vt
175 88,5
0,94 36,2
2 Vp
175 86,9
0,93 40,0
Keterangan: = sangat nyata pada taraf 5
Sumber: Lembaga Penelitian IPB, 1985
Novianto 2002 menyusun tabel volume jenis agathis dengan menggunakan 100 pohon contoh di mana kelas diameter mulai dari 20 cm sampai
80 cm. Dimensi pohon contoh yang diukur adalah diameter setinggi dada, diameter per seksi batang diameter pohon pada setiap panjang seksi 2 meter
dengan diameter terkecil adalah 10 cm dan tinggi pohon total. Pengukuran pohon contoh dilakukan secara purposive dengan pertimbangan sebaran kelas diameter
pohonketerwakilan kelas diameter. Pengukuran diameter setinggi dada dan tinggi dilakukan dengan menggunakan pita ukur dan Spiegel Relaskop Bitterlich SRB.
Dari data hasil pengukuran, dilakukan analisis data menggunakan program Minitab untuk memperoleh model regresi untuk penyusunan tabel volume yang
disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Persamaan regresi yang diperoleh untuk jenis agathis serta nilai koefisien
determinasi dan koefisien korelasi
No Model
Persamaan regresi R
2
r s
1 V= b
. D
b1
Berkhout V = 0,0001288D
2,52
95,1 0,975
0,099 2
V = b + b
1
D
2
Kopezky-gerhardt V = -0,581 + 0,00132D
2
92,9 0,964
0,616
Untuk menguji keberartian peranan peubah bebas terhadap peubah tidak bebas dari model di atas, dilakukan Uji F F-test yaitu dengan membandingkan
antara F
hitung
dengan F
tabel
seperti pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil uji-F bagi keberartian model penduga volume pohon jenis agathis
No Persamaan Regresi F
hitung
F
tabel
0,01 0,05
1 V = 0,0001288D
2,52
1429,52 7,08
4,00 2
V= -0,581 + 0,00132D
2
949 Untuk mengetahui tingkat keakuratan nilai-nilai dugaan volume dari tabel volume
yang disusun, dilakukan uji validasi dengan kriteria yang digunakan adalah χ
2 hitung
harus lebih kecil dibandingkan dengan nilai χ
2 tabel
. Nilai χ
2 hitung
diperoleh 3,205 sedangkan nilai χ
2 tabel
diperoleh 42,98. Nilai χ
2 hitung
≤ χ
2 tabel
, nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai dugaan dari tabel volume tidak berbeda nyata dengan
nilai volume pohon sebenarnya.
BAB III METODOLOGI