Dimensi individu pohon Volume pohon

daun membaji, ujung runcing, tulang daun sejajar. Bunga jantan dan betina berada pada tandan yang berbeda pada pohon yang sama berumah satu. Kerucut betina berbentuk elips hingga bundar berukuran 6-8,5 x 5,5-6,5 cm, terdiri dari sayap berukuran 30-40 x 20-25 mm, berbentuk segitiga kasar, batas bagian ujung membulat, sisinya rata, panjang 3-4 cm, diameter melintang 10 mm. Tangkai dari kelompok atau sebagian kerucut jantan memanjang hingga 4 mm, bersifat permanen atau menyatu dengan dasarnya. Diameter melintang microsporophyl berukuran hingga 2 mm, bagian ujung membulat. Kerucut jantan berwarna hijau sampai hijau cerah dan berubah menjadi coklat saat masak dan pelepasan serbuk sari. Serbuk sari tidak bersayap berdiameter 20,16-50,4 mikron Sudrajat Nurhasybi 2001. 2.1.4 Kegunaan Damar mempunyai kayu yang ringan dan lembek sehingga mudah dikerjakan. Berat jenisnya 0,4 dengan kelas kekuatan IV dan kelas keawetan III. Di iklim tropik kayu ini tidak berapa awet, tetapi dapat diawetkan dengan bahan kimia dan tahan terhadap serangan bubuk. Teras dan gubalnya berwarna kuning muda sampai kuning coklat dan bila kering berwarna coklat keemasan yang menarik dan indah. Kayu damar baik sekali untuk digunakan sebagai panil-panil dalam rumah dan perabot rumah tangga, kayu lapis, finir, rangka pintu dan jendela, bahan pembungkus, alat olahraga dan musik, korek api, potlot dan kertas LIPI 1980. Bagian dalam kulit kayunya mengeluarkan resin bening, disebut kopal, yang berperan penting dalam pembuatan plitur dan dahulu digunakan dalam pembuatan minyak pelapis lantai dan dapur yang dapat dibersihkan dengan dicuci LIPI 1980.

2.2 Dimensi individu pohon

2.2.1 Diameter pohon Diameter batang adalah panjang garis antara dua buah titik pada lingkaran di sekeliling batang melalui titik pusat sumbu batang. Besarnya diameter bervariasi menurut ketinggian dari permukaan tanah. Oleh karena itu dikenal diameter setinggi dada atau diameter breast height dbh yaitu diameter yang diukur pada ketinggian setinggi dada dari permukaan tanah. Di USA, diameter pohon berdiri diukur pada 4,5 feet di atas permukaan tanah, sedangkan pada negara dengan sistem metrik, diameter pohon berdiri diukur pada ketinggian 1,30 meter dari permukaan tanah. Diameter pada titik lainnya sepanjang batang pohon sering ditunjukkan dengan: d 0,5h = diameter pada setengah tinggi total, d 0,1h = diameter pada 10 total tinggi, d 6 = diameter pada ketinggian 6 m dari permukaan tanah Husch et al. 2003. 2.2.2 Tinggi pohon Tinggi pohon didefinisikan sebagai jarak atau panjang garis terpendek antara suatu titik pada pohon dengan proyeksinya pada bidang datar. Dalam inventarisasi hutan, biasanya dikenal beberapa macam tinggi pohon, yaitu: 1. Tinggi total, yaitu jarak vertikal antara pangkal pohon dengan puncak dari pohon tersebut. 2. Tinggi bebas cabang, yaitu tinggi pohon dari pangkal batang di permukaan tanah sampai cabang pertama untuk jenis daun lebar atau crown point untuk jenis konifer. 3. Tinggi tunggak, yaitu tinggi pangkal pohon yang ditinggalkan pada waktu penebangan Loetsch, Zohrer dan Haller 1973. Untuk jenis konifer yang digunakan untuk pulp, tinggi batang yang mempunyai nilai jual merchantable diukur dari permukaan tanah hingga ketinggian pada diameter batang 10 cm. Pengukuran tinggi pohon dapat dilakukan secara langsung yakni dengan memanjat pohon, menggunakan tongkat ukur dan secara tidak langsung dengan menggunakan alat ukur tinggi pohon Hypsometer Anonim 1999.

2.3 Volume pohon

Volume adalah ukuran tiga dimensi dari suatu benda atau objek, dinyatakan dalam kubik, yang diperoleh dari hasil perkalian satuan dasar panjang, lebartebal serta tinggi. Volume pohon merupakan turunan atau fungsi dari diameter, luas bidang dasar dan tinggi pohon. Volume pohon dapat digunakan untuk menduga volume tegakan. Anonim 1999 menyatakan bahwa volume pohon dapat diklasifikasikan berdasarkan dimensi tinggi, yakni: 1. Volume total, yaitu volume yang dihitung atas dasar tinggi total sampai puncak pohon dan ditambah volume cabang dan ranting. 2. Volume batang, yaitu volume yang dihitung atas dasar tinggi total sampai puncak pohon tanpa volume cabang dan ranting. 3. Volume kayu tebal, yaitu volume yang dihitung atas dasar tinggi kayu tebal biasanya sampai diameter 7 cm atau 10 cm. Menurut Husch 1963, penentuan volume suatu benda dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 1. Cara langsung, yaitu berdasarkan prinsip perpindahan cairan. Alat yang digunakan disebut Xylometer. Penentuan volume dengan cara ini dilakukan terhadap benda-benda yang bentuknya tidak beraturan. 2. Cara analitik, yaitu penentuan volume dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus volume. Cara ini dilakukan terhadap benda-benda yang bentuknya beraturan seperti segi banyak, prisma, piramida, prismoid, dan benda-benda seperti kerucut, silinder, paraboloid dan neiloid. 3. Cara grafik, yaitu cara ini dilakukan untuk penentuan volume berbagai benda putar tanpa memandang ciri-ciri permukaannya.

2.4 Tabel Volume Pohon