Tabel 6. Uraian tugas pokok pekerjaan Back Office di Bank BCA KCP Cilandak
Uraian tugas pokok teller dan back office yang disebutkan tersebut merupakan SK yang dikeluarkan Bank BCA No.: 047SEPOL2012. Di Bank BCA KCP Cilandak tidak
sepenuhnya teller dan back office melakukan uraian tugas berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh Bank BCA tersebut. Teller di Bank BCA KCP Cilandak hanya
melakukan memproses transaksi yang diterima dari nasabah, melakukan balancing teller, melakukan penyetoran uang ke khasanah pada akhir hari, dan melakukan
transaksi tutup teller. Sedangkan back office di Bank BCA KCP Cilandak memproses transaksi yang diterima dari frontliner dan unit kerja lain,mengelola transaksi dan
dokumen valuta asing, seperti: Banknotes, Bank Draft, IMO dan Travellers Cheque serta menjaga Posisi Devisa Netto PDN cabang,Mengelola dan menjaga keamanan
khasanah, serta menyimpan barang berharga seperti blanko berharga dan formulir lain untuk keperluan unit kerja, melakukan konfirmasi untuk otorisasi transaksi atas
databerita yang diterima, melakukan balancing transaksi berdasarkan bukti transaksi dan laporan pendukung, dan melakukan transaksi tutup teller pada akhir hari.
4.4 . Gambaran Hari Kerja teller dan Back Office
Berdasarkan hasil observasi hari dan waktu kerja teller dan back office di Bank BCA KCP Cilandak, diketahui bahwa jumlah hari kerja selama setahun sejumlah 365
hari dan dari jumlah hari kerja tersebut dikurangi dengan cuti tahunan teller sebanyak 6 hari kerjatahun dan back office sebanyak 12 hari kerjatahun, libur nasional sebanyak
No. Uraian Tugas Pokok Pekerjaan
Teller Bank BCA KCP Cilandak
1 Memproses transaksi yang diterima dari frontliner dan unit kerja lain
2 Mengelola transaksi dan dokumen valuta asing, seperti: Banknotes, Bank Draft,
IMO dan Travellers Cheque serta menjaga Posisi Devisa Netto PDN cabang 3
Mengelola pengadaan uang tunai di cabang 4
Mengelola dan menjaga keamanan khasanah, serta menyimpan barang berharga 5
Melakukan konfirmasi untuk otorisasi transaksi atas databerita yang diterima 6
Melakukan balancing transaksi berdasarkan bukti transaksi dan laporan pendukung
7 Melakukan transaksi tutup teller
12 hari kerja per tahun, serta hari libur weekendsabtu dan minggu sebanyak 64 hari kerjatahunnya. Jadi, hari kerja efektif tellerdi Bank BCA KCP Cilandak selama tahun
2013 adalah sebanyak 283 hari, sedangkan hari kerja efektif back office di Bank BCA KCP Cilandak selama tahun 2013 adalah sebanyak 277 hari. Hari kerja efektif selama
tahun 2013 tersebut menghasilkan waktu kerja efektif teller sebesar 2264 jam per tahun atau 105,955 menit per tahun dan waktu kerja efektif back office sebesar 2493 jam per
tahun atau 116,672 menit per tahun dengan allowancewaktu longgar menurut ketetapan pemerintah sebesar 12,5.
4.5. Waktu Kerja Teller dan Back Office
Waktu kerja back office lebih banyak dibandingkan dengan waktu kerja teller di Bank BCA KCP Cilandak. Hal ini disebabkan tugas pokok yang dikerjakan oleh
seorang back office lebih banyak dibandingkan tugas yang dikerjakan teller. Waktu kerja seorang teller adalah 8 jam per hari, yaitu dimulai pukul 08.00-17.00 WIB.
Sedangkan waktu kerja seorang back office adalah 9 jam per hari yaitu pukul 08.00- 18.00 WIB. Pengamatan mengenai penggunaan waktu kerja teller dan back office
dilakukan dengan metode work sampling. Barnes 1980, menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang
digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam jam kerja para pegawai, kemudian disajikan dalam bentuk presentase. Hal-hal yang perlu
dilakukan dalam penerapan work sampling selama penelitian adalah sebagai berikut: 1
Membuat formulir work sampling dengan menentukan kisaran waktu per pengamatan.
2 Mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan ke dalam kategori produktif,
tidak produktif, serta pribadi. 3
Setelah pengelompokkan dilakukan maka seluruh waktu dari ketiga kategori dijumlahkan, lalu dicari rata-ratanya.
4 Jumlah pengamatan yang diperoleh dalam satuan menit untuk setiap ketegori
kegiatan produktif, tidak produktif, serta pribadi.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan yang termasuk dalam kategori produktif yaitu berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan tugas pokok pekerjaan masing-masing. Sedangkan kegiatan yang termasuk ke dalam kategori waktu tidak produktif yaitu bermalas-malasan, bermain
handphone, mengobrol yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Untuk kegiatan yang termasuk kategori pribadi, yaitu istirahat untuk menghilangkan lelah dan
menggunakan waktu pribadi yang telah diberikan oleh Bank BCA KCP Cilandak seperti istirahat makan siang dan solat. Hasil pengamatan mengenai waktu kerja teller
dan back office dengan menggunakan metode work sampling akan dijelaskan pada sub bab berikut:
4.5.1. Perbandingan Penggunaan Waktu Kerja Teller dan Back Office
Hasil pengamatan penggunaan waktu kerja produktif kepada teller dan back office dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Pengamatan Penggunaan Waktu Kerja Produktif Kepada Tellerdan Back Office
TELLER WAKTU PRODUKTIF Menit
WAKTU PRODUKTIF Presentase
Teller 1 505
93.52 Teller 2
498 92.22
Teller 3 498
92.22 Teller 4
499 92.41
Teller 5 498
92.22 Teller 6
501 92.78
Teller 7 510
94.44
Back Office 526
87.67 Total
4035 737.48
Rata-rata 504.375
92.185
Dapat dilihat pada Tabel 7, penggunaan waktu kerja produktif tertinggi, yaitu teller 7 sebesar 94.44 . Hal ini dikarenakan selain menerima transaksi setoran
ataupun tarikan dari nasabah, teller 7 juga menerima transaksi mata uang asing yang membutuhkan waktu lebih lama dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk
penggunaan waktu kerja produktif terendah terdapat pada teller 2, 3, dan 5, yaitu sebesar 92.22. Secara keseluruhan, penggunaan waktu kerja produktif rata-rata teller
dan back office,yaitu sebesar 92.185. Dalam penggunaan waktu kerja teller dan back
office di Bank BCA KCP Cilandak tidak hanya menggunakan pengukuran waktu kerja produktif saja, akan tetapi juga menggunakan pengukuran waktu kerja tidak produktif.
Hasil pengamatan waktu kerja tidak produktif dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengamatan Waktu Kerja Tidak Produktif
TELLER WAKTU TIDAK PRODUKTIF
Menit WAKTU TIDAK PRODUKTIF
Presentase
Teller 1 91
16.85 Teller 2
79 14.63
Teller 3 98
18.15
Teller 4 71
13.15 Teller 5
80 14.81
Teller 6 78
14.44 Teller 7
80 14.81
Back Office 86
15.93 Total
663 122.77
Rata-rata 82.88
15.35
Dapat dilihat penggunaan waktu kerja tidak produktif tertinggi terdapat pada teller 3 yaitu sebesar 18.15 . Hal ini disebabkan pada prilaku individunya sendiri
yang terlalu banyak membuang waktu untuk melakukan hal-hal diluar jam kerja produktif, seperti mengobrol dengan teller lain, bermain handphone, ataupun
menggunakan waktu istirahat lebih lama dari waktu yang telah diberikan.Secara keseluruhan, penggunaan waktu kerja tidak produktif rata-rata teller dan back office
adalah sebesar 15.35 .Berdasarkan hasil pengamatan, faktor yang mempengaruhi teller ataupun back office melakukan kegiatan tidak produktif adalah:
1. Tidak adanya pengawasan langsung dari atasan Head Teller sehingga teller
mempunyai kesempatan bermain handphone di saat jam kerja. 2.
Tidak adanya sanksi tegas dari atasan apabila atasan mendapati seorang teller sedang bermain handphone, mengobrol dengan rekan sesamateller.
3. Kurangnya kesadaran dari seorang teller atau back office yang menggunakan waktu
istirahat lebih lama dari waktu yang telah ditentukan oleh Bank BCA KCP Cilandak yaitu 45 menit.
4.4. Analisis Full Time Equivalent FTE Teller dan Back Office Bank BCA KCP
Cilandak
Full Time Equivalent FTE adalah jumlah jam kerja yang mewakili satu waktu penuh karyawan selama periode waktu tetap, seperti satu minggu, satu bulan, atau satu
tahun. Sebelum menentukan FTE, terlebih dahulu mengetahui beban kerja pada teller dan back office di Bank BCA KCP Cilandak. FTE bertujuan menyederhanakan
pengukuran kerja dengan mengubah jam beban kerja menjadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Dalam kasus ini, nilai FTE
dibawah 1 merupakan underload, yang artinya jumlah beban kerja teller ataupun back office masih dibawah beban kerja yang optimal. Untuk nilai FTE diatas 1 merupakan
overload, yang artinya jumlah beban kerja teller ataupun back office sudah melebihi beban kerja yang optimal. Sedangkan jika nilai FTE sama dengan 1 merupakan Fit,
artinya jumlah beban kerja yang dimiliki oleh teller ataupun back office di Bank BCA KCP Cilandak dapat dikatakan optimal.
Beban kerja untuk masing-masing teller dan back office diakumulasikan dalam periode satu tahun dengan satuan jam. Berdasarkan hasil pengamatan, beban kerja
masing-masing teller dan back office berbeda-beda dan mengakibatkan nilai FTE untuk masing-masing teller dan back office pun berbeda. Beban kerja dan FTE dapat dilihat
pada Tabel 9.
Tabel 9. Beban Kerja per Tahun dan Nilai FTE Teller dan Back Office Bank BCA
KCP Cilandak
Teller dan Back Office Beban kerja Jam
FTE
Teller 1 66.01
0.951 Teller 2
49.04 0.651
Teller 3 48.52
0.581 Teller 4
64.41 0.735
Teller 5 61.92
0.731 Teller 6
65.80 0.924
Teller 7 71.21
0.992 Back Office
91.15 0.884
Rata – rata beban Kerja Jam
64.76
Rata – rata Full Time Equivalent FTE
0.81 Total FTE
6.449
Berdasarkan Tabel 9,beban kerja tertinggi terdapat pada bagian back office yaitu sebesar 91.15 jam per hari kerja efektif dalam setahun. Sedangkan, beban kerja
terendah terdapat pada teller 3 sebesar 48.52 jam per hari kerja efektif dalam waktu setahun. Penyebab perbedaan beban kerja dari masing-masing teller dan back office
dikarenakan perbedaan tiap pribadi individunya didalam menggunakan waktu produktif ataupun waktu tidak produktifnya. Berdasarkan tabel di atas, nilai FTE
didapat dengan membagi total beban kerja per tahun dengan waktu kerja efektif selama setahun. Nilai FTE tertinggi terdapat pada teller 7 tujuh sebesar 0.992, sedangkan
untuk nilai FTE terendah terdapat pada teller 3 sebesar 0.581. Untuk total nilai FTE dari teller dan back office di Bank BCA KCP Cilandak yaitu sebesar 6.449.
4.7. Nilai Full Time Equivalent FTE Teller Berbasis Rasio