Analisis Beban Kerja Studi Penelitian Terdahulu

Menurut Mangkuprawira 2001, analisis permintaan sumber daya manusia menjelaskan mengenai manajemen puncak membuat keputusan-keputusan tentang jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa datang menurut berbagai kategori pekerjaan, posisi, dan jabatan setiap karyawan.

2.6. Studi Waktu dan Gerak Time and Motion Study

Studi waktu menurut Heizer 2001, mencakup penetapan waktu bagi sampel dari kinerja para pekerja dan menggunakannya untuk menetapkan standar. Menurut Herjanto 2006, studi waktu dilaksanakan dengan menggunakan alat jam henti stop watch untuk mengamati waktu tugas. Waktu standar untuk suatu tugas dihitung berdasarkan pengamatan terhadap seorang pekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang-ulang. Menurut Herjanto 2006, studi gerak motion study yaitu mempelajari gerakan manusia dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan tujuan untuk menghilangkan gerakan yang tidak perlu dan untuk mengidentifikasi urutan terbaik dari gerakan yang diperlukan. Menurut Wignjosoebroto 2006, studi gerak adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standar untuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efektif dan efisien.

2.7. Analisis Beban Kerja

Menurut Simamora 2004, teknik analisis beban kerja workload analysis memerlukan penggunaan rasio atau pedoman penyusunan staf standar dalam upaya mengidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia. Analisis beban kerja mengidentifikasi banyaknya karyawan maupun tipe karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasional. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140PMK.012006, analisis beban kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektifitas dan efisiensi kerja organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi kebutuhan pegawai, tingkat efisiensi kerja dan prestasi kerja unitjabatan yang dilaksanakan secara sistematis dan bermafaat dalam penataanpenyempurnaan struktur organisasi, penilaian prestasi kerja, evaluasi pelaksanaan tugas, dan penataan pegawai.

2.8. Studi Penelitian Terdahulu

Permana 2012 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Store Associate Toko Buku Gramedia Depok menjelaskan bahwa jumlah kebutuhan ideal karyawan SA Toko Buku Gramedia Depok adalah berjumlah Sembilan orang untuk satu shift, sehingga terjadi kelebihan jumlah karyawan sebanyak satu orang. Alhasil atas pertimbangan yang dilakukan Toko Buku Gramedia yaitu melakukan pengurangan satu orang store associatepada wilayah 2 buku agama dan buku psikologi. Variable penunjang dalam analisis berupa beban kerja, waktu produktif, tidak produktif, dan pribadi, kebutuhan karyawan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja Kep. Men. PAN Nomor: KEP75M.PAN72004 dan perhitungan FTE Full Time Equivalent. Novera 2012 dengan judul skripsi Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Studi Kasus Unit Tata Usaha Departemen pada Institut Pertanian Bogor menjelaskan bahwa berdasarkan rata-rata presentase penggunaan waktu kerja oleh pegawai bag.administrasi akademik dan kemahasiswaan, bahwa pegawai menggunakan 33,55 persen waktu produktif untuk mengerjakan kegiatan yang tidak produktif. Jumlah kebutuhan pegawai administrasi akademik dan kemahasiswaan berdasarkan analisis yaitu rata-rata sebanyak satu orang di setiap unit tata usaha. Variable penunjang dalam analisis ini adalah beban kerja, waktu produktif, tidak produktif, dan pribadi, kebutuhan karyawan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja Kep.Men.PAN nomor: KEP75M.PAN72004. Nugraha 2013 dengan judul skripsinya Analisis Beban Kerja Dan Kebutuhan Pegawai Pada Sub Bidang Seleksi Dan Pembibitan Studi Kasus Pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menjelaskan bahwa penggunaan waktu kerja produktif tertinggi pada bagian pegawai unit seleksi, sedangkan penggunaan waktu kerja tidak produktif tertinggi yaitu pada pegawai unit pembibitan. Jumlah pegawai Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan yang berjumlah 13 orang adalah sudah efektif. Variable penunjang dalam analisis berupa beban kerja, waktu produktif, tidak produktif, dan pribadi, kebutuhan karyawan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja Kep. Men. PAN Nomor: KEP75M.PAN72004 dan perhitungan FTE Full Time Equivalent. Lituhayu 2008 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan Studi Kasus pada Head Office PT Lerindo Internasional Jakarta, menyatakan bahwa pendistribusian beban kerja oleh perusahaan tidak merata, terdapat karyawan yang kelebihan beban kerja dan terdapat pula karyawan yang kekurangan beban kerja. Berdasarkan analisis persepsi responden, secara rata-rata dinilai sudah baik meliputi cara penyelesaian tugas, kemampuan adaptasi, bekerja sama, K3, pelayanan, produktivitas, dan absensi. Variable penunjang dalam analisis ini berupa beban kerja, kebutuhan karyawan, dan kinerja karyawan. Sedangkan metode yang digunakan dalam analisis adalah workload analisys dan persepsi responden.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Bank Central Asia BCA memiliki visi untuk menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Selain itu BCA juga memiliki misi membangun institusi yang unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan serta memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah dan dapat meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA. BCA KCP Cilandak memiliki struktur organisasi diantaranya terdiri dari kepala cabang, head teller, kepala bagian customer service, teller, customer service, dan juga staf-staf pendukung operasi. BCA KCP Cilandak terus melakukan perencanaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja dengan terus memberikan pelayanan kepada nasabahnya secara maksimal. Untuk pencapaian tersebut, BCA KCP Cilandak harus dapat mengembangkan dan memperbaiki sumber daya manusianya yang ada dengan sebaik-baiknya. Hal yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan beban kerja teller dan Back Office-nya serta mengidentifikasi tugas pokok dan fungsi TUPOKSI yang dilaksanakan oleh teller dan back office-nya sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh BCA. Beban kerja yang ditetapkan adalah berdasarkan waktu kerja produktif dan tidak produktif yang dilakukan oleh teller dan back office. Waktu kerja harus cukup atau sesuai dengan standar jam kerja yang optimal. Beban kerja yang dimiliki teller maupun back office di BCA KCP Cilandak memiliki perbedaan yang menyebabkan kebutuhan teller dan back office-nya yang dibutuhkan BCA KCP Cilandak pun berbeda. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara beban kerja dengan jumlah teller dan back office yang dimiliki BCA KCP Cilandak, maka perlu dilakukan penambahan atau pengurangan teller atau back office-nya yang bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan teller dan back office yang efektif dan efisien