3 sehingga dapat meningkatkan konsentrasi glukosa. Dengan meningkatnya konsentrasi
glukosa diharapkan dapat meningkatkan produksi etanol.
1.2 Rumusan Masalah
Pembuatan bioetanol dari ubi kayu masih dapat ditingkatkan konsentrasi atau rendemen etanolnya dengan aplikasi enzim atau kultur campuran.
Adanya kendala harga enzim atau kultur mikroba yang relatif mahal atau sukar didapatkan, maka dalam
penelitian ini akan dicoba dengan aplikasi hidrolisis menggunakan asam. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah
mengembangkan alternatif teknologi bioproses pembuatan bioetanol dari ubi kayu
dengan menggunakan kultur campuran T. viride, A. niger dan S. cerevisiae baik pada substrat hidrolisat asam maupun enzim.
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan alternatif teknologi bioproses pembuatan bioetanol terbaik dari ubi kayu menggunakan filtrat enzim selulase kasar
dan komersial serta kultur campuran T. viride, A. niger dan S. cerevisiae baik pada substrat hidrolisat asam maupun enzim.
1.4 Hipotesis
T. viride merupakan jenis kapang yang mampu menghasilkan selulase yang
berguna untuk menghidrolisis selulosa menjadi glukosa, sedangkan A. niger mampu menghasilkan amiloglukosidase yang berfungsi untuk menghidrolisis fraksi pati
menjadi glukosa. Filtrat enzim selulase, AMG kasar dan kultur campuran dari T. viride dan A.
niger pada substrat hidrolisat asam maupun enzim dari ubi kayu diharapkan dapat meningkatkan hidrolisis fraksi serat dan pati menjadi glukosa yang selanjutnya
dipergunakan sebagai substrat fermentasi oleh S. cerevisiae. Dengan demikian konsentrasi etanol akan meningkat jika dibandingkan dengan
substrat yang hanya melalui hidrolisis menggunakan enzim amilolitik dan kultur tunggal S. cerevisiae.
4
1.5 Ruang lingkup
Untuk mendapatkan hasil yang jelas dan terarah, maka ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kultivasi pertumbuhan T. viride dan A. niger untuk menghasilkan spora maksimal.
2. Produksi enzim kasar selulase dengan penginduksi onggok oleh T. viride dan
produksi amiloglukosidase dengan penginduksi pati ubi kayu oleh A. niger. 3. Proses hidrolisis dilakukan secara kimiawi menggunakan H
2
SO
4
tanpa pemisahan fraksi serat dengan pati dan dibandingkan dengan hasil hidrolisis yang dilakukan
secara enzimatis. 4. Proses sakarifikasi dan fermentasi dilakukan dengan sistem batch secara simultan
dan bertahap menggunakan kultur campuran T. viride, A. niger dan S. cerevisiae untuk menghasilkan etanol.
5
1.6 Kerangka pemikiran