20
Persentase Arang N
il a
i K
a lo
r k
k a
l k
g
20 10
5000 4000
3000 2000
1000 4450.36
4329.63 3590.82
4.3.6. Nilai kalor
Nilai kalor merupakan parameter utama dalam menentukan kualitas bahan bakar padat dari limbah biomassa Grover et al. 2002. Semakin tinggi nilai kalor, maka kualitas bahan bakar semakin
baik. Nilai kalor berbanding lurus dengan kerapatan bahan baku Sudrajat 1984, dan berbanding terbalik dengan kadar abu Nurhayati 1974. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor yang
terdapat pada biopelet sekam padi berkisar antara 3590.82 - 4450.36 kkalkg. Nilai kalori tertinggi sebesar 4450.36 kkalkg dimiliki oleh biopelet dengan penambahan arang sekam sebesar 20,
sebaliknya nilai kalor terendah sebesar 3590.82 kkalkg dimiliki oleh biopelet tanpa penambahan arang sekam. Biopelet dengan penambahan arang sekam sebesar 10 mempunyai nilai kalor sebesar
4329.63 kkalkg. Hasil analisis nilai kalor rata-rata biopelet sekam padi disajikan pada Gambar 10. Nilai kalor berbanding lurus dengan nilai karbon terikat biopelet sekam padi. Hal tersebut
dapat dikarenakan semakin banyaknya bahan padat yang dapat terbakar, sehingga nilai kalor yang dihasilkan juga semakin besar. Nilai kalor juga dipengaruhi oleh kadar air. Tingginya kadar air dapat
menurunkan nilai kalor pembakaran biopelet karena sebagian kalor digunakan untuk menguapkan air di awal proses pembakaran. Penambahan arang sekam dapat meningkatkan nilai kalor biopelet sekam
padi karena arang sekam memiliki nilai kalor yang lebih tinggi dibandingkan sekam padi. Hasil analisis ragam Lampiran 8 menunjukkan bahwa persentase penggunaan arang sekam pada semua
taraf memberikan nilai kalor yang berbeda nyata α = 0.05 pada biopelet sekam padi.
Gambar 10. Nilai kalor biopelet sekam padi pada berbagai persentase arang Ditinjau dari nilai kalor, kualitas biopelet sekam padi yang diperoleh pada penelitian ini telah
memenuhi standar kualitas bahan bakar biomassa yang digunakan pada beberapa negara maju, seperti: Austria, Swedia, Jerman, dan Italia. Perbandingan nilai kalor biopelet hasil penelitian dengan standar
nilai kalor biopelet pada beberapa negara maju disajikan pada Tabel 7.
21
Persentase Arang K
e te
g u
h a
n T
e k
a n
k g
c m
2
20 10
16 14
12 10
8 6
4 2
8.99 10.54
7.59
Tabel 7. Perbandingan nilai kalor biopelet di beberapa negara
Hasil penelitian Standar nilai kalor kkalkg
e
Austria ONORM M 7135
Jerman DIN 51371
Swedia SS 18 71 70
Italia CTI- R 045
3590.82 – 4450.36
≥ 4299.3 ≥ 4036.6
4179.9 – 4657.6
≥ 4036.6
e
Hahn 2004
4.3.7. Keteguhan tekan