Kadar abu BIOPELET SEKAM PADI

16 Presentase Arang K a d a r A b u 20 10 20 15 10 5 20.00 17.47 15.14

4.3.2. Kadar abu

Kadar abu merupakan bahan sisa dari proses pembakaran yang sudah tidak memiliki nilai kalor atau tidak memiliki unsur karbon lagi Nugrahaeni 2008. Jumlah abu yang dihasilkan pada proses pembakaran dipengaruhi oleh jenis biomassa yang digunakan. Salah satu unsur penyusun abu adalah silika. Semakin tinggi kadar silika pada biomassa, maka abu yang dihasilkan dari proses pembakaran akan semakin tinggi pula. Abu merupakan komponen yang tidak diinginkan pada proses pembakaran karena dapat membentuk kerak pada ruang pembakaran dan akhirnya terjadi karat Ramsay 1982. Keberadaan abu juga dapat menurunkan efisiensi pembakaran karena abu merupakan komponen yang tidak menghasilkan energi El Bassam dan Maegaard 2004. Kadar abu biopelet sekam padi yang diperoleh pada penelitian ini berkisar antara 15.24 – 20. Nilai tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan biopelet bungkil jarak yang diteliti oleh Liliana 2010 dimana nilai kadar abu yang dihasilkan berkisar antara 4 - 6. Tingginya kandungan silika diduga sebagai faktor penyebab tingginya kadar abu pada biopelet sekam padi. Kadar abu biopelet sekam padi belum memenuhi standar kadar abu biopelet yang ditetapkan oleh beberapa negara m aju, seperti: Austria 0.5, Jerman 1.5, Amerika 2, dan Perancis ≤6. Hasil analisis kadar abu biopelet sekam padi disajikan pada Gambar 6. Peningkatan kadar abu berbanding lurus dengan peningkatan persentase arang sekam yang digunakan. Hal tersebut diduga karena arang sekam memiliki nilai kadar abu yang lebih tinggi dibandingkan sekam padi, sehingga kadar abu campuran antara sekam padi dan arang sekam semakin tinggi seiring dengan meningkatnya konsentrasi arang sekam yang digunakan. Gambar 6. Kadar abu biopelet sekam padi pada berbagai persentase arang Hasil analisis ragam Lampiran 4 menunjukkan bahwa persentase penggunaan arang memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar abu biopelet α = 0.05. Persentase arang 0, 10, dan 20 memberikan nilai kadar abu yang berbeda nyata satu sama lain pada biopelet yang dihasilkan. Kadar abu terendah sebesar 15.24 dihasilkan oleh biopelet dari 100 sekam padi, sedangkan kadar abu tertinggi dihasilkan oleh biopelet 17 Persentase Arang K a d a r Z a t T e rb a n g 20 10 90 80 70 60 50 40 30 20 10 68.14 72.86 79.94 dengan penggunaan 20 arang, yaitu sebesar 20.00. Tingginya kadar abu merupakan salah satu kelemahan pada biopelet sekam padi. Hal tersebut dikarenakan abu dapat menginduksi proses pembentukan slag yang dapat menurunkan efisiensi pembakaran Compete 2009, akan tetapi, abu sekam padi dapat dimanfaatkan sebagai abu gosok, campuran bahan bangunan, dan agen pemucat minyak Widowati 2001. Abu sekam padi tersusun dari silika 94.5, alkali, dan logam pengotor Priyosulistyo, 1999. Silika merupakan bahan kimia yang bersifat amorf dan dapat diaplikasikan di bidang elektronik, mekanik, seni, dan pembuatan senyawa-senyawa kimia, termasuk pembuatan zeolit Sriyanti et al. 2005.

4.3.3. Kadar zat terbang