21
Persentase Arang K
e te
g u
h a
n T
e k
a n
k g
c m
2
20 10
16 14
12 10
8 6
4 2
8.99 10.54
7.59
Tabel 7. Perbandingan nilai kalor biopelet di beberapa negara
Hasil penelitian Standar nilai kalor kkalkg
e
Austria ONORM M 7135
Jerman DIN 51371
Swedia SS 18 71 70
Italia CTI- R 045
3590.82 – 4450.36
≥ 4299.3 ≥ 4036.6
4179.9 – 4657.6
≥ 4036.6
e
Hahn 2004
4.3.7. Keteguhan tekan
Uji keteguhan tekan merupakan parameter untuk menentukan daya tahan biopelet pada saat proses transportasi. Semakin tinggi nilai keteguhan tekan biopelet, maka semakin kuat pula daya
tahan biopelet pada saat kegiatan transportasi. Analisis ragam menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada semua taraf. Hal tersebut diduga karena proses pembuatan biopelet menggunakan mesin
dapat menghasilkan produk seragam dengan kualitas yang relatif sama dari segi keteguhan tekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biopelet sekam padi memiliki nilai keteguhan tekan
berkisar antara 7.59 – 10.54 kgcm
2
. Pada Gambar 11 dapat diketahui bahwa nilai keteguhan tekan biopelet tertinggi sebesar 10.54 kgcm
2
dimiliki oleh biopelet dengan penambahan arang sekam sebanyak 10, sedangkan nilai keteguhan tekan terkecil sebesar 7.59 kgcm
2
dimiliki oleh biopelet tanpa penambahan arang sekam. Adapun biopelet dengan penambahan arang sekam sebanyak 20
memiliki nilai keteguhan tekan sebesar 8.99.
Gambar 11. Keteguhan tekan biopelet sekam padi pada berbagai persentase arang Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah persentase arang
sekam padi yang digunakan berbanding terbalik dengan tingkat keteguhan tekan biopelet. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada formulasi optimum yang dapat membuat tingkat keteguhan tekan
maksimal. Nilai keteguhan tekan biopelet dipengaruhi oleh ukuran partikel serbuk bahan yang digunakan pada proses pengempaan. Semakin kecil dan seragam ukuran serbuk bahan yang
22 digunakan, maka nilai keteguhan tekan akan semakin tinggi. Dibutuhkan pula serbuk bahan yang
berukuran lebih kecil dalam jumlah perbandingan tertentu sehingga dapat meningkatkan kerapatan biopelet dengan cara mengisi rongga udara yang terdapat diantara partikel yang berukuran seragam.
Semakin sedikit rongga udara pada biopelet, maka nilai keteguhan tekannya akan semakin tinggi. Hasil uji ragam Lampiran 9 menunjukkan bahwa penggunaan arang sekam tidak memberikan
pengaruh yang berbeda nyata α = 0.05 terhadap nilai keteguhan tekan biopelet. Biopelet dengan penambahan arang sekam 10 mempunyai nilai keteguhan tekan terbaik.
4.4. UJI KERAGAAN BIOPELET SEKAM PADI