Tempat tumbuh Kandungan TINJAUAN PUSTAKA
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.Amida
Amida ialah senyawa yang mempunyai nitrogen trivalent yang terikat pada suatu gugus karbonil. Suatu amida diberi nama dari asam karboksilat
induknya, dengan mengubah imbuhan asam …-oat atau –at menjadi –amida.
Gambar 2.5. Contoh penamaan Amida Amida disintesis dari derivat asam karboksilat dan amonia atau amina
yang sesuai. Reaksi pembentukan sebagai berikut:
Gambar 2.6. Reaksi pembuatan amida Sumber: Fessenden Fessenden, 1999
Reaksi pembentukan amida dapat dilakukan secara industri maupun secara laboratorium. Amida asam lemak pada industri oleokimia
dapat dibuat dengan mereaksikan asam lemak atau metil ester dengan suatu amina Maag, 1984. Amida asam lemak dibuat secara sintesis pada
industri oleokimia dalam proses batch, dimana amonia dan asam lemak bebas bereaksi pada suhu 200
o
C dan tekanan 345-690 kPa selama 10-12
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jam. Dengan proses tersebutlah dibuat amida primer seperti lauramida, stearamida dan lain-lain.
Amida primer juga dibuat dengan mereaksikan amonia dengan metil ester asam lemak. Reaksi ini mengikuti konsep HSAB dimana H
+
dari amonia merupakan asam kuat yang mudah bereaksi dengan basa kuat CH
3
O
-
untuk membentuk metanol. Sebaliknya NH
2 -
lebih basa lemah dibandingkan dengan CH
3
O
-
akan terikat dengan R-CO
+
yang lebih asam lemah dibandingkan H
+
membentuk amida.
Gambar 2.7. Reaksi pembuatan amida primer
Pembuatan amida sekunder dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan amina.
Gambar 2.8. Reaksi pembuatan amida sekunder
Senyawa amina yang digunakan untuk reaksi tersebut antara lain etanolamin, urea, anilin, dietanolamin, asetamid dan lain-lain yang jika
direaksikan dengan asam lemah pada suhu tinggi, 150
o
C – 200
o
C akan membentuk suatu amida dan melepaskan air.
Senyawa amida mempunyai banyak kegunaan dalam bidang- bidang tertentu, salah satu contoh yang paling nyata adalah senywa
sulfonamida. Sulfonamida adalah suatu senyawa kemoterapeutik yang digunakan didalam pengobatan untuk mengobati bermacam-macam
penyakit infeksi, antara lain disentri baksiler yang akut, radang usus dan untuk mengobati infeksi yang telah resisten terhadap antibiotik Nuraini,
W., 1998 dan juga N-steroyl glutamida yang berguna sebagai surfaktan dan antimikroba Miranda, 2003.