Tempat Isolasi Etil p-metoksisinamat

22 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan optimasi daya dan lama waktu reaksi modifikasi senyawa etil p-metoksisinamat dengan mengubah gugus ester pada etil p-metoksisinamat menjadi gugus amida dari senyawa dimetil formamida menggunakan irradiasi microwave. Optimasi ini dilakukan agar kemudian dapat menjadi informasi tambahan mengenai metode dan kondisi yang tepat untuk melakukan amidasi terhadap senyawa etil p-metoksisinamat. 4.1.Hasil Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat

4.1.1. Hasil Determinasi

Gambar 4.1. Rimpang kencur Untuk memastikan kebenaran tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan determinasi di pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel merupakan spesies Kaempferia galanga L. Sertifikat hasil determinasi dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.1.2. Hasil Penyiapan Bahan Ekstraksi Rimpang kencur segar yang digunakan sebanyak 55 kg, setelah dilakukan serangkaian proses pembuatan simplisia Lampiran 2 diperoleh serbuk simplisia kencur sebanyak 8 kg. Serbuk simplisia yang dihasilkan berwarna kecokelatan. 22 23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.2. Serbuk simplisia kencur

4.1.3. Isolasi Etil p-metoksisinamat

Secara garis besar isolasi senyawa etil p-metoksisinamat dilakukan dalam 3 tahap yakni preparasi simplisia, ekstraksi dan rekristalisasi senyawa skema isolasi pada Lampiran 2. Ekstraksi simplisia kencur dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksan. Ekstrak hasil maserasi kemudian dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator. Ektrak kental yang didapat disimpan pada suhu ruang. Senyawa etil p- metoksisinamat akan mengkristal pada suhu ruang sehingga tahap isolasi bisa menjadi lebih mudah. Hampir 80 dari ekstrak kental yang didapat mengkristal saat dibiarkan di suhu ruang Umar et al., 2012. Rekristalisasi etil p-metoksisinamat dilakukan menggunakan n-heksan dan metanol. Proses rekristalisasi ini dimaksudkan untuk memurnikan kristal etil p-metoksisinamat. Kristal yang didapat berwarna putih kemudian dilakukan pengecekan dengan KLT. Eluen yang digunakan adalah heksan:etil asetat perbandingan 9:1, didapatkan nilai Rf= 0,7 seperti pada gambar 4.3. Nilai rendemen kristal : 24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.3. Kromatografi Lapis Tipis 4.1.4. Identifikasi Etil p-metoksisinamat Senyawa Etil p-metoksisinamat memiliki karakteristik sebagai berikut:  Warna : putih  Bau : aromatik khas  Bentuk : kristal Pengukuran titik leleh dilakukan menggunakan alat melting point. Titik leleh senyawa etil p-metoksisinamat dari hasil pengukuran berada pada rentang 49-52 o C. Analisa senyawa etil p-metoksisinamat dilakukan menggunakan GCMS untuk mengetahui berat molekul senyawa serta fragmentasi massa. Hasil analisa menggunakan GCMS menunjukkan bahwa senyawa etil p- metoksisinamat muncul pada waktu retensi 9,878 dan memiliki berat molekul 206,0 gmol dengan fragmentasi massa 161; 134; 117; 89. Hasil spektrum GC dan MS adalah sebagai berikut: