Pendekatan Kolmogrov-Smirnov Pendekatan Histogram Data Penelitian

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik

Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16.0 for windows Statistic Product Service Solution dalam penelitian ini. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Adapaun syarat yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas data populasi. Menurut gozali 2005:110 “Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal.” Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yg memiliki distribusi normal. Jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus. Sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk seperti huruf S, maka menunjukkan bahwa data menjulur skew Rochaety et.al, 2009:104. Uji ini dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

a. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal. Hipotesisnya sebagai berikut: H = data residual berdistribusi normal H a = data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka Ha diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.

b. Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki cirri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” skewness. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif arah kanan dan bertanda negatif arah kiri.

c. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y. apabila plot dari keduanya berbentuk linier didekati garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasindependen Ghozali 2005:91. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF 10, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel independen. Dasar pengambilan keputusan: 1 VIF 10 Antar variabel independen ROA, DER dan EPS terjadi korelasimultikolinieritas. 2 VIF 10 Antar variabel independen ROA, DER dan EPS tidak terjadi korelasimultikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Menurut Gozali 2005:95 “Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya”. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan Durbin-Watson test. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin- Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: a. Angka D-W pada output Model Summary di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W pada output Model Summary di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W pada output Model Summary di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut gozali 2005:91 “Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari variance residual pada diagram pencar scatter plot. Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: a. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0 b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan begitu sebaliknya.

3.6.2 Metode Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan atau secara parsial. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh return on assets, debt to equity, dan earning per share terhadap harga saham pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun persamaan regresi yang digunakan, yaitu: Y i,t = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y i,t = Harga saham perusahaan i pada tahun t a = Konstanta X 1 = Return on Assets ROA X 2 = Debt to Equity DER X 3 = Earning Per Share EPS b 1 = Koefisien regresi variabel X 1 b 2 = Koefisien regresi variabel X 2 b 3 = Koefisien regresi variabel X 3

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji F dan uji t.

1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: Ho artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari return on asset, debt to equity ratio dan earning per share terhadap harga saham. Ha artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari return on asset, debt to equity ratio dan earning per share terhadap harga saham. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.F 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel . Dimana kriterianya yaitu: Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Ho ditolak dan Ha diterima jika F hitung F tabel untuk α = 5

2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.t 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.t 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependent variabel yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas independent variabel. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien derminasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Situmorang 2008:113 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16. Prosedur dimulai dengan memasukkan variable-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 11 perusahaan pertambangan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2010-2013 Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian . No Kode Emiten Nama Perusahaan 1 ADRO PT Adaro Energy Tbk 2 ANTM PT Aneka Tambang Persero Tbk 3 ARTI PT Ratu Prabu Energy Tbk 4 CITA PT Cita Mineral Investindo Tbk 5 GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk 6 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk 7 KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk 8 MEDC PT Medco Energi International Tbk 9 PTBA PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Persero Tbk 10 PTRO PT Petrosea Tbk 11 RUIS PT Radiant Utama Interinsco Tbk Sumber: Peneliti, 2014 4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

0 0 11