2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan bagaimana hubungan teori dengan faktor faktor penting yang telah diketahui dalam masalah tersebut. Kerangka
konseptual penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut ini:
H
1
H
2
H
3
H
4
Sumber : Peneliti, 2014
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Return On Assets ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Dari
sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana
pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Rasio ini penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan investor disuatu perusahaan
Return On Assets X
1
Debt to Equity Ratio X
2
Earning Per Share X
3
Harga Saham Y
mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan oleh investor, hal ini menyebabkan rasio yang selalu diperhatikan oleh calon investor
sebelum menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut. Semakin tinggi Return On Assets ROA maka akan semakin tinggi deviden yang akan di bayar
kepada investor sehingga harga saham juga akan semakin tinggi karena investor akan cenderung banyak berinvestasi terhadap perusahaan yang menghasilkan
laba. Debt to Equity Ratio DER menunjukkan perbandingan antara dana
pinjaman atau utang dan modal dalam upaya pengembangan perusahaan. Jika Debt to Equity Ratio DER tinggi, ada kemungkinan harga saham perusahaan
cenderung rendah karena jika perusahaan memperoleh laba, perusahaan cenderung untuk menggunakan laba tersebut untuk membayar hutangnya
dibandingkan dengan membagi dividend kepada investor. Sebaliknya, jika Debt to Equity Ratio DER rendah, ada kemungkinan harga saham perusahaan
cenderung tinggi karena jika perusahaan memperoleh laba, perusahaan akan membagi dividend kepada investor.
Earning per share yang besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham.
Peningkatan earning per share menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hal ini akan mendorong investor
untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin tinggi nilai earning per share akan menggembirakan pemegang saham karena
semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Hal ini akan
berakibat dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun, maka harga saham ikut juga menurun.
2.3.2 Hipotesis Penelitian