Penilaian Saham Harga Saham .1 Pengertian Harga Saham

Menurut Sutrisno 2005:331, mengemukakan “analisis fundamental merupakan pendekatan analisis harga saham yang menitikberatkan pada kinerja perusahaan yang mengeluarkan saham dan analisis ekonomi yang akan mempengaruhi masa depan perusahaan”. Analisis fundamental menitikberatkan pada rasio keuangan dan kejadian- kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Beberapa faktor utama atau fundamental yang mempengaruhi harga saham yaitu penjualan, pertumbuhan penjualan, operasional perusahaan, laba, dividen, Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, perubahan manajemen, dan pernyataan- pernyataan yang dibuat oleh manajemen perusahaan.

2.1.1.5 Penilaian Saham

Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung dalam transaksi pembelian saham. Penilaian valuation dimaksudkan untuk dapat menentukan nilai suatu saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi standar and performance yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. Standar prestasi ini berupa nilai instrinsik yang menunjukkan prestasi hasil dan resiko di masa depan dari suatu sekuritas. Secara umum, keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya Halim 2005 : 31, dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika nilai intrinsik dari harga pasar saham, maka saham tersebut undervalued artinya saham tersebut dinilai terlalu rendah. Oleh karena itu, saham tersebut sebaiknya dibeli atau ditahan sementara. 2 Jika nilai intrinsik = harga pasar saham, maka saham tersebut menunjukkan nilai yang wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan. 3 Jika nilai intrinsik harga pasar saham, maka saham tersebut overvalued, artinya saham tersebut dinilai terlalu tinggi. Oleh karena itu, saham tersebut sebaiknya dijual. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental Halim 2005 : 21, antara lain : a. Pendekatan Present Value Pendekatan nilai saat ini present value dari suatu saham adalah sama dengan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Dividen merupakan arus kas bagi para pemegang saham menurut pendekatan the dividen discount model. Model ini dikembangkan menjadi dua model pendekatan yaitu : 1 Model Tanpa Pertumbuhan Dividen The Zero Growth Model Model ini didasarkan pada asumsi : a Keuntungan tidak berubah setiap tahunnya b Semua keuntungan dibagikan sebagai dividen Sehingga harga saham dirumuskan : Dimana : Po = Harga saham nilai instrinsik D = Dividen r = Required rate of return tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau diharapkan 2 Model Pertumbuhan Konstan Constant Growth Model Model ini didasarkan pada asumsi : a Tidak semua laba dibagikan b Laba ditahan diinvestasikan kembali Sehingga harga saham dirumuskan : Dimana : Po = Harga saham nilai instrinsik Di = Dividen pada periode i r = Required rate of return tingkat keuntungan yang dianggap relevan atau diharapkan g = Growth of rate pertumbuhan laba atau dividen di masa yang akan datang b. Pendekatan Price Earning Ratio PER Dalam pendekatan ini harga saham nilai instrinsik dirumuskan sebagai berikut : Dimana : Po = harga saham nilai instrinsik EPS = Earning Per Share laba per saham PER = Price Earning Ratio

2.1.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

0 0 11