2.1.2 Return On Assets ROA
2.1.2.1 Pengertian Return On Assets ROA
Menurut Riyanto 2004:336 “Return On Assets ROA adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan bersih”. Selain itu, Return On Assets ROA juga merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan jumlah aktiva yang tersedia diperusahaan. Peningkatan laba ini mempunyai efek yang positif
terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam pencapaian tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang akan direspon secara positif oleh
investor sehingga permintaan saham perusahaan dapat meningkat dan menaikkan harga saham perusahaan. Modigliani-Miller menyatakan bahwa
nilai perusahaan akan tergantung hanya pada laba yang diproduksi oleh aktiva-aktivanya.
Return on Assets ROA merupakan penilaian profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total
aktiva. Menurut Kasmir 2008:202 “Return on Assets ROA menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva baik dari modal sendiri
maupun dari modal pinjaman” investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola asset. Semakin tinggi tingkat Return on Assets
ROA maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya Return on Assets ROA akan mempengaruhi minat
investor dalam melakukan investasi sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham perusahaan begitu pula sebaliknya.
Rasio Return On Assets ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
2.1.2.2 Hubungan Harga Saham dengan Return On Assets ROA
Menurut Syamsuddin 2009:63 dalam bukunya, manajemen keuangan perusahaan menyatakan bahwa: “para pemegang saham menaruh
perhatian utama pada tingkat keuntungan baik sekarang maupun masa yang akan datang karena tingkat keuntungan ini akan memengaruhi harga saham-
saham yang mereka miliki.” Return On Assets ROA merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk
menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Rasio ini penting
diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan investor disuatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan
tingkat yang diisyaratkan oleh investor, hal ini menyebabkan rasio yang selalu diperhatikan oleh calon investor sebelum menginvestasikan modalnya
pada perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan
dan menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan
aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian, semakin tinggi ROA, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya
akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor,
Karena tingkat kembalian akan semakin besar. Hal ini juga berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin
meningkat. Dengan kata lain, ROA akan berpengaruh terhadap harga saham. Jadi, dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan berarti meningkatkan
harga saham secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan per lembar saham earning per share yang akan diterima oleh pemegang saham.
2.1.3 Debt to Equity Ratio DER