Sosolinguistik Bilingualisme Landasan Teori

orang. Setiap kali orang yang karena tempat, atau daerahnya, profesinya, hobinya dan sebagainya, menggunakan bentuk bahasa yang sama serta mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma pemakaian bahasa itu, mungkin membentuk suatu masyarakat tutur. Suatu masyarakat tutur itu bukanlah suatu masyarakat yang berbicara dengan bahasa yang sama, melainkan suatu masyarakat yang timbul karena rapatnya komunikasi atau karena integra sisimbolis dengan tetap mengakui kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat jumlah bahasa atau variasi bahasa yang digunakan. Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa kompleksnya suatu masyarakat tutur ditentukan oleh banyaknya dan luasnya variasi bahasa didalam jaringan yang didasari oleh pengalaman dan sikap para penuutur dimana variasi itu berada Chaer dan Leoni Agustina, 2004:38.

2.5 Landasan Teori

Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan,yang didukung oleh data dan argumentasi sebagai bahan pembahasan hasil dari penelitianAlwi, 2005:1177.

2.5.1 Sosolinguistik

Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi, dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor – faktor sosial didalam suatu masyarakat tutur atau ilmu yang mempelajari ciri dan variasi bahasa atau fungsi variasi bahasa itu di dalam suatu masyarakat bahasa Kriladaksana 19978 : 94. Abdul Chaer mengatakan bahwa sosiolinguistik merupakan ilmu antar disiplin antara sosiologi dan lunguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai hubungan yang sangat erat. Sosioligi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu masyarakat akan diketahui cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana mereka bersosialisasi, dan menetapkan diri kepada tempatnya masing-masing di dalam masyarakat. Sedangkan linguistik adalah ilmu yang pempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objeknya. Namun dengan demikian bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dengan kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.

2.5.2 Bilingualisme

Istilah bilingualisme dalam bahasa Indonesia disebut juga kedwibahasaan. Secara sosiolinguistik, secara umum, bilingualisme diartikan sebagai penguna dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian Mackey, 1962:12, Fishman, 1975:73. Untuk dapat menggunakan dua bahasa tentunya seseorang harus menguasai dua bahasa itu. Pertama bahasa ibunya sendiri atau bahas pertamanya disingkat BI, dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahas keduanya disingkat B2. Orang yang dapat menggunakan dua bahasa disebut orang yang bilingual, dalam bahasa Indonesia disebut dwikebahasawan. Sedangkan kemampuan untuk menggunakan dua bahasa disebut bilingualitas. Namun bilingualisme bukanlah gejala bahasa, melainkan sifat penggunaan bahasa yang dilakukan penutur bilingual secara bergantian. Bilingual juga bukan ciri kode, melainkan ciri ekspresip atau pengungkapan seorang penutur.

2.5.3 Alih Kode