Bentuk Campur Kode Penyisipan berupa Pengulangan Kata

Dari Kalimat 1 di atas terjadi campur kode dalam bentuk klausa aku nak sore santai sambel ngeteh iki ‘Bapak kalau sore santai sambil minum teh ini’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Campur kode di atas menggunakan campur kode ke dalam inner code-mixing, karena adanya bahasa bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Dari kalimat 2 di atas menggunakan campur kode dalam bentuk klausa koe dewe teko endi wes sore baru muleh? ‘kamu sendiri dari mana sudah sore baru pulang?’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Campur kode data 2 di atas menggunakan campur kode ke dalam inner code-mixing, karena adanya bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Jadi pada kalimat 1,2 dan 3 telah terjadi penyisipan bahasa Jawa pada kalimat-kalimat di atas dalam bentuk klausa.

4.1.4 Bentuk Campur Kode Penyisipan berupa Pengulangan Kata

Campur kode yang berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata ulang pada tuturan antara Ibu yang sedang bertannya kepada ria Data I Konteks : Peristiwa tutur pada ibu yang bertannya tentang anaknya kepada Ria anak tetangganya Ibu 1 : Ria kau nampak kemana bocah-bocah ibu pergi? ‘Ria kau lihat kemana anak-anak ibu pergi’ Ria 2 : mungkin sudah pergi maen-maen bu ‘mungkin sudah pergi main-main bu’ Ibu 3 : Iya mungkin lah bandel-bandel sekali orang itu ‘iya mungkinlah nakal-nakal sekali orang itu’ Ria : Ya jenenge juga bocah-bocah bu ‘Ya namanya juga anak-anak bu’ Ibu : Em ya sudah ya Ria makasih Pada kalimat 1 di atas merupakan campur kode dalam bentuk pengulangan kata bocah-bocah ‘anak-anak’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat di atas lalu menyatu dengan kalimat yang disisipinya. Campur kode data 1 adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab kalimat di atas mengunakan bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kaliamat bahasa Indonesia sehingga terjadi campur kode pengulangan kata dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Data 2 di atas terjadi campur kode dalam bentuk pengulangan kata dimana maen-maen ‘main-main’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. campur kode data 2 adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat tersebut menggunakan bahasa Jawa bercampur dengan kalimat bahasa Indonesia sehingga di kalimat 2 terdapat campur kode pengulangan kata. Data 3 di atas merupakan campur kode dalam bentuk pengulangan kata sebab bandel-bandel ‘nakal-nakal’ menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Jenis campur kode ini adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat adanya bahasa daerah Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Jadi pada kalimat 1,2, dan 3 telah terjadi penyisipan bahasa Jawa pada kalimat-kalimat di atas dalam bentuk pengulangan kata. Data 2 Konteks : pak tarjo yang bertannya dengan anak tetangganya Pak Tarjo 1 : Dari mana kamu Rin kok mondar-mandir dari tadi? ‘dari mana kamu rin kok bolak-balik dari tadi’ Rini : iya pak lagi ambil barang yang ketinggalan di rumah Pak Tarjo : oh bapak kira ngapain Data 1 di atas terjadi campur kode dalam bentuk pengulangan kata dimana mondar-mandir ‘bolak-balik’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat di atas. Pada kalimat 1 di atas merupakan campur kode data 1 adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat di atas menggunakan bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Data 3 Konteks : seorang ibu yang bertanya pada anaknya Ibu 1 : mau kemana Di kok cepet-cepet sekali? ‘mau kemana Di kok buru-buru sekali’ Andi 2 : mau maen-maen buk di depan ‘mau main-main buk di depan’ Ibu 3 : memang sama siapa pergi dolan-dolan nya Andi? ‘memang sama siapa pergi main-mainnya Andi’ Andi 4 : sama kawan-kawan sekolah bu ‘sama teman-teman sekolah bu’ Ibu 5 : oh ya sudah kalau begitu ati-ati di jalan ya ‘oh ya sudah kalau begitu hati-hati di jalan ya’ Andi : iya bu Dalam kalimat 1 di atas terdapat campur kode dalam bentuk pengulangan kata cepet-cepet ‘buu-burur’ berasal dari bahasa daerah menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Jenis campur kode yang digunakan adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab campur kode yang dugunakan adalah campur kode bahasa Jawa yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kalimat 2 di atas merupakan campur kode dalam bentuk pengulangan kata maen-maen ‘main-main’ berasal dari bahasa daerah menyisip ke dalam kalimat ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Campur kode yang digunakan adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab kalimat di atas mengunakan bahasa Jawa yaitu bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kaliamat bahasa Indonesia. Dalam kalimat 3 di atas terjadi campur kode dalam bentuk pengulangan kata dolan-dolan ‘main-main’ berasal dari bahasa daerah menyisip pada kalimat ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Jenis campur kode ini adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat adanya bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Dalam kalimat 4 di atas telah menggunakan campur kode dalam bentuk pangulangan kata dimana kawan-kawan ‘teman-teman’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Jenis campur kode yang digunakan adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab campur kode yang digunakan adalah campur kode bahasa Jawa yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Dari data 5 di atas terdapat campur kode dalam bentuk pangulangan kata ati-ati ‘hati-hati’ berasal dari bahasa daerah menyisip pada kalimat ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Jenis campur kode ini adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat adanya bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Jadi pada kalimat 1,2,3,4 dan 5 telah terjadi penyisipan bahasa Jawa pada kalimat-kalimat di atas dalam bentuk pengulangan kata. Data 4 Konteks : seorang warga yang saling bertegur sapa Ibu1 1 : Dari mana buk kok mondar-mandir aja bu? ‘dari mana bu kok bolak-balik saja bu?’ Ibu2 2 : iya buk dari tadi sudah keleleng-keleleng saya bu ‘ iya bu dari tadi sidah keliling-keling saya bu’ Ibu1 3 : memang golek-golek siapa? ‘memang cari-cari siapa?’ Ibu2 4 : ini mencari bocah-bocah kok tidak ada di rumah ‘ini mencari anak-anak kok tidak ada di rumah’ Ibu1 5 : apa mungkin dolan-dolan di bukit sana bu ‘apa mungkit main-main di bukit sana bu’ Ibu2 6 : buket-buket mana bu? ‘bukit-bukit mana bu’ Ibu1 7 : itu dalan-dalan bukit di sebelah sana bu ‘itu jalan-jalan bukit di sebelah sana bu’ Ibu2 : oh iya ya bu kalau begitu makasih ya bu Ibu1 8 : iya sami-sami ‘iya sama-sama’ Pada Kalimat 1 di atas terdapat campur kode dalam bentuk pengulangan kata mondar-mandir ‘bolak-balik’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Jenis campur kode 1 di atas adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab dalam kalimat tersebut terdapat bahasa Jawa yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi satu kalimat yang utuh. Dari data 2 di atas merupakan campur kode dalam bentuk pengulangan kata keleleng-keleleng ‘keliling-keliling’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Campur kode ini menggunakan jenis campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab dalam kaimat tersebut meggunakan bahasa Jawa yaitu bahasa Jawa menyisip pada bahasa Indonesia tersebut. Dalam kalimat 3 di atas terjadi campur kode dalam bentuk pengulangan kata golek-golek ‘cari-cari’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip pada kalimat bahasa Indonesia tersebut. Jenis campur kode ini adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat adanya bahasa Jawa yang menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Dalam kalimat 4 di atas terjadi campur kode dalam bentuk pangulangan kata dimana bocah-bocah ‘anak-anak’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Campur kode data 4 adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, karena dalam kalimat tersebut adanya bahasa Jawa yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia. Dalam kalimat 5 di atas terjadi campur kode ke dalam bentuk pangulangan kata dolan-dolan ‘main-main’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip pada kalimat bahasa Indonesia tersebut. Jenis campur kode data 5 di atas adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab dalam kalimat tersebut terdapat bahasa Jawa yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi satu kalimat yang utuh. Dalam kalimat 6 di atas telah terjadi campur kode dalam bentuk pangulangan kata dimana buket-buket ‘bukit-bukit’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Campur kode ini menggunakan jenis campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab dalam kaimat tersebut meggunakan bahasa Jawa yaitu bahasa Jawa menyisip pada bahasa Indonesia tersebut. Dalam kalimat 7 di atas terjadi campur kode ke dalam pengulangan kata dalan-dalan ‘jalan-jalan’ berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia tersebut. Jenis campur kode data 7 di atas adalah campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab dalam kalimat tersebut terdapat bahasa Jawa yang menyisip ke dalam bahasa Indonesia sehingga menjadi satu kalimat yang utuh. Di lihat data 8 di atas tejadi campur kode dalam bentuk pangulangan kata dimana sami-sami ‘sama-sama’ yang berasal dari bahasa Jawa menyisip ke dalam kalimat bahasa Indonesia di atas. Campur kode data 8 di atas adalah jenis campur kode ke dalam inner code-mixing, sebab dalam kaimat tersebut meggunakan bahasa Jawa menyisip pada bahasa Indonesia tersebut. Jadi pada kalimat 1,2,3,4,5,6,7 dan 8 telah terjadi penyisipan bahasa Jawa pada kalimat-kalimat di atas dalam bentuk pengulangan kata.

4.2 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Campur Kode dalam Peristiwa Tuturan antara masyarakat