Panduan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD 29
Sebagai alat bantu belajar, komputer dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak menjadi konkret misalnya melalui video
animasi dan alat peraga audio visual. Sedangkan komputer sebagai alat komunikasi dan interaksi, dapat dimanfaatkan untuk alat dan media komunikasi
antara guru dengan siswa, guru lain, kepala sekolah, dan sebagainya. Sebagai sumber belajar, komputer yang terhubung internet merupakan sumber informasi
tak terbatas bagi guru dan siswa. Guru dapat memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan belajar dengan mencarinya di internet.
Bahan-bahan tersebut selanjutnya dapat dicetak, dimodifikasi, dan digandakan untuk kepentingan pembelajaran. Namun jika dipakai untuk karya tulis harus
disebutkan sumbernya untuk menghindari tindakan penjiplakan atau plagiat.
B. PENGINTEGRASIAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
1. Model Pengintegrasian TIK di Sekolah
Keberadaan perangkat TIK khususnya komputer di sekolah, tidak serta merta membuat sekolah dapat langsung menggunakan dan memanfaatkan
perangkat tersebut. Perlu ada tahapan yang harus dilalui dalam mengintegrasikan perangkat TIK dalam proses pembelajaran. Prof. Shyamal
Majumdar, Kepala Kantor UNESCO-UNEVOC, Jerman menawarkan model pengintegrasian TIK dalam pendidikan melalui empat tahap: Emerging Stage,
Applying Stage, Enfusing Stage, dan Transforming Stages.
Gambar 22. Model pengintegrasian TIK dalam pendidikan
sumber: www.unevoc.unesco.orgfileadminupmodelling_ict.pdf
Panduan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD 30
Tahap pertama atau Emerging Stage, tahap di mana sekolah baru mulai mengenal dan menerima kehadiran perangkat TIK yang diberikan oleh pihak
lain. Pada tahap ini guru dan kepala sekolah baru memulai menjajagi kemungkinan dan konsekuensi penggunaan perangkat TIK yang diterima untuk
mendukung manajemen sekolah dan kemungkinan memasukkannya dalam pembelajaran. Pada tahap awal ini, sekolah mulai memberikan perhatian akan
pentingnya menggunakan dan memanfaatkan TIK terutama dalam mendukung kinerja sekolah.
Pada tahap kedua atau Applying Stage, sekolah telah memiliki pemahaman tentang penggunaan perangkat TIK untuk mendukung manajemen
dan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tahap ini sekolah mulai mempelajari strategi penggunaan perangkat TIK untuk melakukan perpindahan
dari pembelajaran tradisional dengan ciri khas komunikasi satu arah menjadi pembelajaran yang lebih maju misalnya menerapkan pembelajaran berpusat
pada anak. Tahap berikutnya adalah Infusing Stage, di mana sekolah sudah
mengintegrasikan TIK untuk mendukung manajemen dan pembelajaran, serta melengkapi fasilitas teknologi di kelas, perpustakaan, dan laboratorium dan
menyediakan tenaga ahli bidang teknologi. Pada tahap ini sekolah sudah terbiasa untuk menggunakan TIK dalam kegiatan belajar mengajar pada situasi
yang sesuai, serta memfasilitasi peserta didik dengan perangkat teknologi untuk mendukung belajar mandiri.
Tahap keempat adalah Transforing Stage, di mana teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dan tak kelihatan dalam
kehidupan sekolah serta keberadaannya membuat sekolah berpikir untuk membuat manajemen sekolah lebih efektif dan efisien. Pada tahap ini sekolah
sudah tahu jenis perangkat teknologi yang dibutuhkan serta mulai berinovasi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan inovatif melalui
penyediaan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi bagi semua warga sekolah.
Panduan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD 31
2. Pengintegrasian TIK dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran