Keluar dari Zona Nyaman Kurang Menguasai Teknologi

Panduan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD 39 Pembelajaran Abad XXI lebih menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan, berpikir logis, sistematis dan kreatif. Pembelajaran bahasa bukan hanya dilakukan pada saat mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi diterapkan pada setiap mata pelajaran. Kompetensi berbahasa bukanlah hanya kompetensi terhadap susunan dan tata bahasa, tetapi lebih kepada kompetensi untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi baik secara verbal maupun tertulis perlu ditumbuhkembangkan di setiap kegiatan dan proses pembelajaran.

B. TANTANGAN GURU DALAM PEMANFAATAN TIK

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mulai merasuk ke dalam dunia pendidikan bukanlah dapat dengan mudah diterapkan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan sehari-hari. Beberapa tantangan akan dihadapi bagi guru dan kepala sekolah dalam memanfaatkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang berada di sekolah, antara lain sebagai berikut.

1. Keluar dari Zona Nyaman

Setiap manusia secara umum akan sulit keluar dari zona nyaman. Kegiatan pembelajaran yang bertahun-tahun dilakukan dengan ceramah dan menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran, akan terasa sulit diubah menjadi pembelajaran dengan berbagai aktivitas yang melibatkan siswa. Begitu juga dengan teknologi informasi dan komunikasi, walaupun perangkat teknologi sudah berada di sekolah bertahun-tahun, tidak berarti perangkat tersebut dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran dengan berbagai macam alasan. Untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran diperlukan suatu upaya untuk keluar dari zona nyaman, karena dapat dipastikan adanya tuntutan kepada guru untuk menguasai teknologi tersebut sebelum menggunakan. Konsekuensi logis dari upaya ini adalah bahwa guru harus belajar dan Panduan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di SD 40 mempelajari cara kerja dari perangkat teknologi yang tersedia, dan tentu saja hal ini memerlukan tenaga dan waktu mungkin juga biaya.

2. Kurang Menguasai Teknologi

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa tantangan lain dari guru untuk dapat memanfaatkan TIK adalah kemampuan untuk menggunakannya. Kurangnya penguasaan terhadap perangkat teknologi bukanlah kesalahan guru, karena teknologi yang dikuasai saat menjadi siswa sudah tidak relevan dengan teknologi saat ini. Kurangnya penguasaan terhadap perangkat TIK merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan. Ada kalanya sekolah sudah memiliki komputer bertahun-tahun tetapi hanya digunakan oleh tenaga administrasi untuk membuat administrasi sekolah. Karena itulah, pendidik dan tenaga kependidikan harus selalu memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan agar mampu meningkatkan layanan pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Keterbatasan Pelatihan