Klasifikasi Histologi TINJAUAN PUSTAKA

5. Tipe kanker epitel ovarium yang diturunkan - Site-specifik: hanya gen pembawa kanker ovarium yang di transmisikan,tetapi jarang terjadi. - Breast ovarian cancer syndrome. - Riwayat keluar denagn Sindroma Lynch tipe II yang melibatkan kanker kolorektal nonpolyposis, kanker Endometrium, mammae, ovarium, dan keganasan gastrointestinari serta genitourinary lainnya. Pasien dgn sindrom ini memiliki faktor resiko sebanyak 85 sepanjang hidupnya dan kanker ovarium sebanyak 10- 12. 2,4,6,10

2.4. Klasifikasi Histologi

Jenis histologi yang berbeda pada kanker epitel ovarium berhubungan dengan perubahan genetik molekuler dan kaskadenya gbr 1.stadium awal dan stadium lanjut pada kanker serous ovarium mungkin terjadi karena jalur yang berbeda, sebelum berkembang menjadi Adenoma boderline tumour carcinoma sequence atau tumor boderline yang ditandai oleh mutasi KRAS atau BRAF, dan yang terakhir muncul de novo dari epitel dengan morfologi normal atau displastik dengan inklusi kistaatau pada permukaan ovarium melibatkan mutasi p53 dan disfungsi BRCA 1 danatau BRCA 2. 2,4 Kanker ovarium endometroid stadium lanjut melibatkan perubahan genetik molekuler yang mirip dengan kanker serosa stadium lanjut dan karsinoma endometroid stadium awal Universitas Sumatera Utara menunjukkan mutasi pada CTNNB1 gen katenin- β dan PTEN yang serupa dengan mikrosatelit MI yang mungkin berasal dari endometriosis ovarium atau dari tumor boderline. Karsinoma musin menunjukkan mutasi pada KRAS melalui Adenoma borderline tumour carcinoma sequence. Karsinoma clear cell mungkin berasal dari endometriosis ovarium dan mutasi TGFbetaR2, ekspresi HNF-1beta yang berlebihan, kelainan BRCA 1dan BRCA 2 dan ketidakstabilan mikrosatelit. Perubahan molekuler yang terjadi pada transisi sel karsinoma ovarium sebagian besar tidak diketahui, dan tumor ganas mesodermal campuran serta karsinoma undifferentiated dikelompokkan pada tumor tipe II. 2,4,6 2,4,6 Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Model pengembangan kanker epitel ovarium dan perubahan molekuler yang berhubungan dengan subtipe histologis yang berbeda. 2 Kanker epitel ovarium, 90 menjadi tumor ovarium ganas, diklasifikasikan sebagai subtipe histologist serosa, musin, endometrioid, clear cell , sel transisi,sel skuamosa, campuran epitel, undifferentiated dan unclassified menurut World Health Organization WHO. 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Klasifikasi Histologis Kanker Ovarium Epitel Modifikasi dari WHO 2003. Histological subtype Frequency Overall survival rate at 5 years 2 Serous adenocarcinoma 30-70 37 Mucinous adenocarcinoma 5-20 63 Endometrioid adenocarcinoma 10-20 60 Clear cell adenocarcinoma 3-10 59 Transitional cell carcinoma TCC rare 35 for TCC Malignant Brenner tumor Squamous cell carcinoma rare 28 Mixed epithelial 0.5-4 57 Undifferentiated carcinoma 4-7 6-37 Unclassified adenocarcinoma rare not yet known Tabel 2.2. Klasifikasi Histopatologis menurut WHO 4 Klasifikasi Karsinoma Ovarium berdasarkan World Health Organization WHO  Adenocarcinoma serous  Tumor mucin Adenocarcinoma mucinous  Adenocarcinoma  Pseudomyxoma peritonei  Tumor endometrioid  Malignant mixed müllerian tumor  Clear cell adenocarcinoma  Tumor sel transisional  Malignant Brenner tumor  Karsinoma sel transisional  Karsinoma sel skuamosa  Mixed carcinoma  Undifferentiated carcinoma  Small cell carcinoma Universitas Sumatera Utara Kanker ovarium jenis epitelial dibagi sesuai grading differensiasinya: - GX : Grading tidak dapat ditentukan - G1 : Berdifferensiasi baik - G2 : Berdifferensiasi sedang - G3 : Berdifferensiasi buruk. Subtipe paling sering adalah neoplasma serosa, diikuti oleh endometrioid, musin, clearcell, undifferentiated, dan campuran epitel. Karsinoma serosa terutama ditemukan sudah dalam stadium lanjut stadium III, sedangkan clear cell, karsinoma endometrioid dan musin cenderung lebih sering terbatas pada ovarium atau panggul stadium I-II. Di antara enam subtipe histologist yang paling umum terjadi, tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan selama lima tahun dimulai dari yangterendah adalah serosa37 dan undifferentiated37, sedangkan tumor musin memilik iprognosis yang paling bagus63 terutama pada tahap awal88. Selain itu, ada data yang bertentangan dengan karsinoma ovarium clear cell. Dalam beberapa penelitian sebelumnya, prognosisnya mirip dengan karsinoma ovarium lainnya, sedangkan dalam penelitian lain, subtipe clear cell dibandingkan dengan karsinoma ovarium serosa dan epitel non-clear cell, telah terbukti menunjukkan prognosis buruk pada tahap lanjut dengan ketidakpekaan terhadap kemoterapi berbasis platinum. Namun, signifikansi dari subtipe histologis sebagai prediktor prognosis independen tetap bersifat kontroversial dalam kanker epitel ovarium. 2,7 Universitas Sumatera Utara Sistem grading untuk karsinoma epitel ovarium yang paling banyak digunakan adalah dari FIGO dan WHO, yang didasarkan pada struktur dari tumor. Sedangkan di Finlandia sistem grading yang dipakai dan sudah direkomendasikan oleh divisi Finlandia International Academy of Pathology adalah sistem grading Threeclass yang dibuat berdasarkan bentuk dan nukleus atipik dari tumor. Stadium histologi memiliki nilai prognostik pada kanker epitel ovarium, terutama pada stadium awal. 2,7 Penyebaran kanker epitel ovarium terjadi terutama melalui tiga mekanisme 1. : Ekstensi langsung ke dalam strukturpanggul yang 2. berdekatan. Penyebaran sel-sel kanker bebas dari ovarium ke dalam rongga peritoneum dan distribusi mereka dengan bersirkulasi dalam cairan 3. peritoneum. Menyebar melalui sistem limfatik. Sebaliknya, penyebaran hematologi kanker ovarium bukan merupakan cara umum penyebaran kanker ovarium secara limfatik dari ovarium mengalir ke iliaka eksterna, common iliac, hipogastrikus, lateral dari sakral, kelenjer getah bening para-aorta, dan kadang-kadang, ke kelenjar inguinalis. Sebagai konsekuensi cara-cara penyebaran ini, metastasis yang umum terjadi pada peritoneum, termasuk omentum dan pelvis dan visceral perut, dengan keterlibatan diafragma dan yang tersering adalah pada permukaan hati, paru dan pleura. Pembagian stadium kanker ovarium menurut International Federationof Gynecology Universitas Sumatera Utara dan Obstetrics FIGO staging system berdasarkan luas penyebaran kanker ovarium yang ditentukan oleh temuan operasi, sitologi, dan histopatologi pada laparotomi, dan mungkin dimodifikasi oleh temuan klinis dan radiologi. Stadium kanker ovarium berdasarkan International Federatiom of Gynecologist and Obstetricians FIGO Tahun 2000. 2 Stadium I : Tumor terbatas pada ovarium. 7 Stadium IA : Pertumbuhan terbatas pada 1 ovarium Stadium IB : Pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium; Stadium IC : Tumor dengan stadium la atau Ib dengan pertumbuhan tumor di permukaan luar satu atau kedua ovarium; atau dengan kapsul pecah; atau dengan asites berisi sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif Stadium II : Pertumbuhan pada satu atau kedua ovarium dengan perluasan ke panggul Stadium IIA : Perluasan dan atau metastasis ke uterus dan atau tuba Stadium IIB : Perluasan ke jaringan pelvis lainnya StadiumIIC : Tumor stadium IIa atau IIb tetapi dengan tumor pada permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah; atau dengan asites yang mengandung sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif. Stadium III : Tumor mengenai satu atau kedua tumor dengan implan peritoneum, di luar pelvis danatau KGB retroperitoneal Universitas Sumatera Utara atau inguinal positif. Metastasis ke permukaan hati masuk stadium III. Tumor terbatas dalam pelvis kecil, tetapi secara histologi terbukti meluas ke usus besar atau omentum. Stadium IIIA : Tumor terbatas di pelvis kecil dengan KGB negatif tetapi secara histologi dan dikonfirmasi secara mikroskopik adanya penumbuhan seeding di permukaan peritoneum abdominal Stadium IIIB : Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implan di permukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopik, diameter tidak melebihi 2 cm, dan KGB negatif Stadium IIIC : Implan di abdomen dengan diameter 2 cm dan atau KGB retroperitoneal atau inguinal positif. Stadium IV : Pertumbuhan mengenai satu kedua ovarium dengan metastasis jauh. Disertai efusi pleura dengan hasil sitologi positif dimasukkan dalam stadium IV. Begitu juga metastasis ke parenkim hati.

2.5. Gejala dan Tanda Klinis Tumor Ganas Ovarium