Struktur Angiostatin Patofisiologi Angiostatin

mungkin berhubungan dengan inhibisi dari perkembangan siklus sel endotel atau merangsang proses apoptosis. 11,14,30,31,58

2.9.1. Struktur Angiostatin

Angiostatin mengandung domain tiga dan empat disulfida pertama yang saling terhubung pada plasminogen, dikenal sebagai domain kringle. Setiap domain kringle mengandung hampir 80 asam amino yang tersusun menjadi pola ikatan tiga disulfida. Ikatan ini memberikan struktur intregitas. Meskipun struktur kristal angiostatin belum dapat dilihat dari X-ray, Nomor dan struktur kristal kringle individu sudah ditemukan. Pemeriksaan kristalografi X-ray dari domain kringle individu telah menunjukkan bahwa kringle 1,2,3, dan 4 tidak hanya memperlihatkan banyak susunan homolog 48-50, tetapi juga memiliki kesamaan struktur. Selain itu, kringle 1,2 dan 4 memperlihatkan kapasitas mengikat asam amino. Perbedaan utama antara berbagai domain kringle adalah adanya kumpulan kationik yang terpapar pada kringle 4 yang mengandung 2 pasang lisin. 13,14,18,53

2.9.2. Patofisiologi

Angiostatin berasal dari pembelahan elastase plasminogen manusia. Angiostatin terbukti dapat menginhibisi angiogenesis dengan cara menghambat migrasi dan proliferasi sel endotel yang diinduksi oleh faktor pertumbuhan. Mekanisme kerja angiostatin belum banyak diketahui. Pizzo dkk menemukan bahwa angiostatin berikatan secara langsung Universitas Sumatera Utara dengan sintesa ATP mitokondria yang ditemukan pada permukaan membrane sel endotel. Inhibisi angiogenesis poten ditemukan pada bentuk angiostatin dalam chick chorioallantoic membrane CAM dan juga angiogenesis yang diinduksi oleh FGF pada sampel mata tikus. Pemberian angiostatin lewat sistemik menaikkan tingkat apoptosis sel endotel dan sel tumor pada sampel tumor. Angiostatin menginhibisi pertumbuhan tumor primer dan metastasis secara langsung pada sampel murine. Namun, pengecilan massa tumor memerlukan kadar yang lebih tinggi serta waktu paparan yang lama. Angiostatin juga diyakini diproduksi oleh sel tumor tertentu yang dapat menghasilkan atau mengaktifkan protease yang menghasilkan angiostatin dari plasminogen yang bersirkulasi. Ada juga molekul lain yang menyebabkan pembelahan plasminogen menjadi angiostatin. Salah satunya karena aktivitas preteolisis dari elastase yang mengkatalisis produksi angiostatin pada karsinoma Paru Lewis. Pada karsinoma prostat, plasmin memproduksi angiostatin dengan adanya donor sulhidral bebas. Prostate spesicific antigen PSA juga dapat membelah plasminogen menjadi angistatin 11,14,38,48,50,63 14,48

2.9.3. Desktipsi Protein