4.3. Pembahasan Hasil Estimasi Variabel yang mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi di Sumatera Utara
Dari tabel hasil estimasi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengeluaran Rutin mempunyai hubungan positif terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Sumatera Utara. Koefisien regresi variabel Pengeluaran Rutin sebesar 3,016 menunjukan bahwa dengan naiknya Pengeluaran Rutin di
Sumatera Utara sebesar 1 persen akan menaikkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar 3,016 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peningkatan
Pengeluaran Rutin akan menaikkan Pertumbuhan Ekonomi sangat signifikan di Sumatera Utara. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa Pengeluaran Rutin
mempunyai pengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara, ceteris paribus. Kenaikan Pengeluaran Rutin akan menaikkan pendapatan
masyarakat dan akibatnya naiknya konsumsi, sektor konsumsi akan menaikkan demand pada sektor usaha, yang berarti juga akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. 2. Pengeluaran Pemerintah Sektor Pertanian mempunyai hubungan yang positif
dan berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonoimi di Sumatera Utara dengan
α = 5 persen atau tingkat keyakinan 95 persen. Koefisien Pengeluaran Pemerintah Sektor Pertanian sebesar 2,655 menunjukan
bahwa dengan naiknya Pengeluaran Pemerintah Sektor Pertanian sebesar 1
Universitas Sumatera Utara
persen, akan menaikkan Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara sebesar 2,655 persen, ceteris paribus.
3. Pengeluaran Pemerintah Sektor Industri hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera
Utara dengan α =5 persen atau tingkat keyakinan 95 persen. Koefisien regresi
Pengeluaran Pemerintah Sektor Industri sebesar 0,992 dalam persamaan menunjukkan bahwa dengan naiknya Pengeluaran Pemerintah Sektor Industri
sebesar 1 persen, akan menaikkan Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara sebesar 0,992 persen, ceteris paribus.
4. Pengeluaran Pemerintah Sektor Jasa hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara dengan
α = 5 persen atau tingkat keyakinan 95 persen. Koefisien regresi Pengeluaran
Pemerintah Sektor Jasa sebesar 1,441 dalam persamaan menunjukkan bahwa dengan naiknya Pengeluaran Pemerintah Sektor Jasa sebesar 1 persen, akan
menaikkan Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara sebesar 1,441 persen, ceteris paribus.
5. Dummy Krisis Ekonomi mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara dengan
α = 5 persen atau tingkat keyakinan 95 persen, dan ini bertentangan dengan
hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa Krisis Ekonomi mempunyai pengaruh negatip kepada Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara, ceteris
Universitas Sumatera Utara
paribus. Penyebab Krisis Ekonomi tidak memiliki pengaruh negatip terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara karena Pertumbuhan Ekonomi di
Sumatera Utara didominasi oleh sektor Pertanian, dimana krisis menyebabkan depresiasi Rupiah terhadap valuta asing, sehingga dapat meningkatkan ekspor
barang yang berbasis sumberdaya domestik dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sebab di Sumatera Utara didominasi oleh
sektor pertanian dan industri yang berbasis pertanian.
4.4 Uji Asumsi Klasik