secepat yang diharapkan, namun perkembangan yang terjadi masih pada arah yang positif.
4.2.1 Perkembangan Kelebihan Dana Ekses Likuiditas
Pada neraca Bank Umum, kelebihan dana atau sering disebut Ekses Likuiditas diperoleh dari selisih antara alat likuid dengan Giro Wajib Minimum GWM. Alat
likuid yang dimaksud di sini adalah penjumlahan dari kas dengan giro pada Bank Indonesia. Kisaran jumlah kelebihan dana atau likuiditas yang dianggap normal
menurut Bank Indonesia yakni sebesar Rp1,5 triliun sampai dengan Rp2 triliun. Jika tidak diatasi maka kelebihan dana ini berpotensi menjadi salah satu faktor yang
memperlemah kurs rupiah. Ekses likuiditas atau kelebihan dana ini bukan peristiwa yang baru, tapi sudah
ada sejak awal 1999. Terus menigkatnya Dana Pihak Ketiga DPK beberapa tahun belakangan ini tidak diimbangi dengan penyaluran kredit ke sektor riil. Hal ini
merupakan salah satu penyebab terjadinya kelebihan dana pada bank umum di Indonesia. Perkembangan kelebihan dana bedasarkan neraca pada bank umum dari
tahun 2002 triwulan IV sampai tahun 2007 triwulan III mengalami fluktuasi. Hal ini trelihat dari triwulan IV-2002 sebesar Rp18,13 triliun berkurang menjadi Rp15,25
triliun pada triwulan I-2003. Kemudian kelebihan dana ini meningkat lagi sampai pada triwulan IV-2003 menjadi Rp26,94 triliun. Tahun 2004 triwulan I kelebihan
dana turun menjadi Rp16,09 kemudian meningkat kembali sampai triwulan IV. Begitu juga pada tahun 2005 triwulan I jumlah kelebihan dana tersebut turun menjadi
sebesar Rp21,32 triliun kemudian meningkat samapai triwulan IV menjadi Rp28,21
triliun. Triwulan IV tahun 2006 kelebihan dana mencapai angka tertinggi dalam kurun waktu 2002 triwulan IV sampai 2007 triwulan III yaitu sebesar Rp33,13. Dan
berkurang kembali pada triwulan I-2007 sampai pada akhirnya meningkat kembali pada triwulan III-2007 menjadi sebesar Rp30,79 triliun.
Berikut dapat dilihat tabel perkembangan kelebihan dana :
Tabel 4.1 Perkembangan Kelebihan Dana
Tahun 2002 Triwulan IV – 2007 Triwulan III Triliun
Sumber : SEMI, Bank Indonesia Medan
Tahun Kelebihan Dana
2002 2003
2004
2005
2006
2007 Triwulan IV
Triwulan I Triwulan II
Triwulan III Triwulan IV
Triwualn I Triwulan II
Triwulan III Triwulan IV
Triwulan I Triwulan II
Triwulan III Triwulan IV
Triwulan I Triwulan II
Triwulan III Triwulan IV
Triwulan I
Triwulan II Triwulan III
18,13 15,25
16,15 16,23
26,94 16,09
17,45 18,48
23,39 21,32
24,75 21,42
28,21 24,08
22,84 25,52
33,13 29,15
29,52 30,79
4.2.2 Perkembangan Nilai Tukar kurs Rupiah