KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL STUDI BANDING TEMA SEJENIS

dalam lokasi manapun, arsitektur organic mengurangi dampak manusia pada lingkungan alam sekitar. 6. Of the materials Bentuk organik terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih. Material tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik. Arsitektur organic selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material yang tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini kebutuhan akan material digunakan dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan pemanfaatan sumber daya alam dengan efisien. Hampir semua arsitektur organik menggunakan material tersebut untuk menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan mereka. 7. Youthful and unexpected Arsitektur organik biasanya memiliki karakter yang sangat individu. Terkadang arsitektur organik seperti organisasi inkonvensional, profokatif, dan bahkan anti-kekuasaan. Arsitektur organic dapat terlihat muda, menarik, dan mengandung keceriaan anak-anak. Desain tersebut kadang-kadang dibuat dengan penuh aksen dan member kejutan yang tidak terduga. 8. Living music Arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris. Arsitektur organic selalu futuristic dan modern.

3.4. KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL

Pada dasarnya pemilihan tema Arsitektur Organik adalah keinginan untuk menciptakan kondisi dan suasana antara fisik bangunan dan ruang luar yang tercipta menyatu secara berkesinambungan yang dapat membantu dalam merelaksasikan pikiran dan tubuh dari pengunjung yang datang. Bangunan ini sendiri dengan pembentukan situasi yang berkesinambungan diharapkan mempunyai daya tarik tersendiri dan dapat memberi kesan yang tidak melelahkan, juga kesan kerumitan pada bangunan.

3.5. STUDI BANDING TEMA SEJENIS

3.5.1. Kaufmann House The Falling Water

. Gambar 3.1 Site-Plan The Falling Water Falling water adalah rumah yang didesain oleh arsitek Amerika Frank Lloyd Wright pada tahun 1935 di barat daya pedesaan Pennsylvania , 50 mil sebelah tenggara Pittsburgh. Berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur dengan pendekatan konsep dekat dengan alam. Pada bangunan ini Wright mencoba mengintegrasikan alam lansekap ke dalam rumah, baik ruang dalam maupun ruang luar. Frank Lloyd Wright telah membangun ide arsitektur organiknya yang berakar dari bentuk natural. Di mana ada kesederhanaan, keharmonisan, dan integrasi. Wright menghubungkan arsitekturnya dengan tanaman organik, alam lingkungan sekitar bangunan yang akan di bangun seperti yang kita lihat pada bangunan Kaufmann House. Bangunan utama Entrance masuk utama Gambar 3.2 The Falling Water Gambar 3.3 Air terjun dan tangga tersembunyi Wright membangun suatu bangunan tanpa merusak keadaan lingkungannya. Air sungai mengalir sepanjang bawah rumah teras seolah-olah telah menarik arus ini ke dalam orbit struktur, dari teras ini terbentuk tangga yang misterius yang menurun menuju sungai. Gambar 3.4 Kantilever yang memanjang pada The Falling Water

3.5.2. Bubble House

Terletak dekat Cannes di Selatan Prancis, rumah ini spektakuler adalah karya arsitek Finlandia, Antti Lovag, tetapi mungkin lebih umumnya terkait dengan itu pemiliknya yang paling terkenal, fashion desainer legendaris Pierre Cardin. Lovag ingin mengabaikan estetika terhadap sesuatu yang telah disusun secara eksklusif untuk penggunaan penghuni dan tamu-tamunya. Untuk Antti Lovag, konsepsi dari tempat di mana Anda akan hidup tidak membuat daftar kamar persegi dengan nama-nama seperti ruang tamu, dapur atau kantor. Dia pertama kali menginstal furniture sesuai dengan irama bahwa orang-orang akan ada di rumah, lalu membungkusnya dengan sekitar rumah. Gambar 3.5. Fasad dari Bubble House Dia juga ingin gelembung rumah untuk menjadi extensible dan evolutif , seperti satu set kerang yang dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan anda. Yang berada dekat dengan alam dan interaksi dengan itu adalah keinginan lain dari Antti Lovag ketika membangun rumahnya. Gambar 3.6. Interior Bubble House Gambar 3.7. View dari dalam Bubble House

3.5.3. ONE ORTAKOY, ISTANBUL

Gambar 3.8 Site Plan One Ortakoy Sedang dalam proses pembangunan sejak tahun 2010 yang dkerjakan oleh Global Architectural Development GAD. Merupakan bangunan mix-use yaitu berupa bangunan apartemen dan bangunan komersil. Gambar 3.9 One Ortakoy dari berbagai sisi Lokasi site berada di samping lokasi lereng bukit, proyek ini dianggap sebagai langkah besar menuju modernisasi di daerah tersebut, yaitu Istanbul. Arsitek dari bangunan ini memadukan antara organik dan green kedalam desainnya. Hal ini tercermin dari bentuk bangunan yang meliuk-liuk mengikuti lereng Bangunan komersil Entrance masuk utama. Apartemen bukit dan pada atap kedua bangunan didesain dengan memfungsikan sebagai area rekreasitaman bermain, kolam renang dan roof garden. Keseluruhan fasad di desain dengan memaksimalkan view dan bukaan. Pada dinding-dindingnya juga terdapat tanaman merambat yang memperindah fasad. Dindingnya menggunakan bebatuan alam yang pemilihan warnanya didasari oleh warna alam yang lembut. Gambar 3.10 Salah satu tampak dari One Ortakoy BAB IV ANALISA Analisa adalah serangkaian proses meneliti, mengkaji data-data atau informasi yang diperlukan untuk mendukung perancangan Danau Toba Resort Hotel ini. Dalam proses ini akan dicari permasalahan yang timbul dan mencari penyelesaian dari permasalahan tersebut.

4.1. ANALISA FISIK