Validitas Alat Ukur Uji Daya Beda Aitem Reliabilitas Alat Ukur

Tertarik dengan pekerjaannya 60,65,66,68,69,70,71, 72,73,74 61,62,63,64,67 15 Bertanggung jawab 75,76,77,82,83,85,86 78,79,80,81,84,87,8 8,89 15 Memiliki kemauan dalam bekerjasama teamwork, 90,91,93,97,99,100, 101,102,103,104 92,94,95,96,98 15 Berinteraksi dengan atasan 106,107,109,111,113, 114,115,116,117,118, 119,120 105,108,110,112 15 Total 77 43 120 b. Observasi Observasi ini dilakukan, agar peneliti dapat melihat para subjek pada saat penelitian sedang dilaksanakan, agar lebih mendapatkan hasil yang lebih maksimmal.

F. UJI VALIDITAS, UJI DAYA BEDA AITEM DAN REABILITAS ALAT UKUR

Uji coba alat ukur dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan menunjukkan kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Uji coba dilaksanakan kepada responden yang menyerupai karakteristik subjek penelitian. Jawaban diskor kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan koefisien alpha yang diperoleh melalui analisis data dengan menggunakan SPSS version 17.0 for windows. Aitem-aitem yang reliable akan digunakan mengukur semangat kerja.

1. Validitas Alat Ukur

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2000. Validitas alat ukur dalam penelitian ini dikaji berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasarkan derajat representatif alat ukur bagi hasil yang akan diukur. Validitas isi ditentukan melalui pendapat profesional dalam proses telaah Universitas Sumatera Utara aitem. Professional judgement disini adalah dosen pembimbing. Analisa logis akan dilakukan dengan menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada untuk menetapkan apakah aitem-aitem yang telah dikembangkan representatif terhadap apa yang dimaksudkan untuk diukur.

2. Uji Daya Beda Aitem

Setelah melakukan validitas isi, kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur Azwar,2000. Pengujian daya beda aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment Azwar,2000. Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1.00 dan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1.00 Azwar,2006. Batasan nilai indeks daya beda aitem riX dalam penelitian ini adalah 0.3 sehingga setiap aitem yang memiliki nilai riX ≥ 0.3 saja yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.

3. Reliabilitas Alat Ukur

Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur dilakukan bila aitem-aitem yang terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasi menjadi satu. Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Uji reabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Cronbach’s Alpha Coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali tes pengenaan tes Universitas Sumatera Utara tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam tes. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis Azwar, 2000. Penghitungan koefisien reabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 17.0 For Windows. Reliabilitas memiliki rentang 0 sd 1, semakin mendekati angka 1 maka akan semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, apabila semakin mendekati angka 0 maka semakin rendah reliabilitasnya.

G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR