9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi yang cukup besar di bidang kepariwisataan. Apabila diukur dari melimpahnya potensi sumber
daya alam dan budaya yang ada, indonesia dengan core product wisata yang beragam mulai dari seni budaya yang melimpah, keaneka ragaman hayati dari laut hingga
eksotisme daratan yang spektakuler tersebar diseluruh pulau-pulau Indonesia, maka layaklah Indonesia menyandang posisi sebagai negara terkaya dan terindah
di seluruh dunia Wikipedia,2004. Pariwisata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia terutama menyangkut kehidupan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmmati oleh segelintir oleh orang-orang yang relatif kaya
pada abad ke-20, kemudian seiring dengan berjalannya waktu pariwisata menjadi kebutuhan orang-orang banyak untuk melepaskan kepenatan dari rutinitas sehari-hari
dan sekarang kegiatan ini telah menjadi hak azasi manusia. Pariwisata dapat menciptakan suasana kehidupan yang bersifat aktif dan kehidupan yang sehat jasmani
dan rohani. Melalui Pariwisata kita dapat menyelami kebudayaan, adat istiadat, cara hidup sukubangsa lain, menikmati serta mengagumi keindahan objek wisata
yang ada. Fungsi wisata pada saat ini tidak lagi terbatas pada kegiatan pikniksantai saja, akan tetapi dituntut untuk dapat menampung kegiatan lainnya, seperti rekresi
Universitas Sumatera Utara
10
aktif, rekreasi pasif, hiburan, kontak sosial dan sebagainya. Kegiatan wisata ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi juga dirasakan pula di negara berkembang
seperti Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan cukup besar. Kepariwisataan itu sendiri menjadi salah satu sektor penting ketika
pemerintah melihat bahwa pariwisata merupakan sektor yang dapat menambah pemasukan devisa Negara yang dapat diandalkan, akan tetapi hal ini tidak dapat
diwujudkan dengan hanya mengandalkan keindahan alam atau pun keanekaragaman budayanya saja. Kerja sama antar pemeritah dengan masyarakat sangat diperlukan
sehingga kepariwisataan tersebut dapat dipertahankan dan semakin maju. Pembinaan dari berbagai pihak dengan tujuan pemeliharaan dan pengembangan
Daerah Tujuan Wisata DTW tentunya sangat diperlukan. Industri pariwisata baru dikenal di Indonesia setelah dikeluarkannya Inpres
Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 1969 tanggal 6 Agustus 1969, Bab 2 Pasal 3 yang berbunyi bahwa : “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di
Indonesia bersifat pada suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat
dan negara”. Intruksi Presiden ini dengan jelas mengatakan bahwa pengembangan industri
pariwisata Indonesia merupakan salah satu cara untuk mensejahterakan masyarakat dan negara melalui kunjungan para wisatawan sehingga dapat mwnghasilkan
sekaligus dapat menambah devisa negara. Sekarang pemerintah telah mencanangkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
11
Sektor Pariwisata kini telah menjadi salah satu tumpuan dan andalan pembangunan Negara. Selain itu sektor pariwisata pun diharapkan dapat
menggerakkan ekonomi rakyat karena dianggap sektor yang paling lengkap sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Harapan ini
dikembangkan dalam suatu strategi pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan atau community-based tourism development Masterplan Aceh Singkil,2009.
Upaya pengembangan Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang berimplikasi pada perencanaan dan pengembangan suatu wilayah. Pengembangan
sektor pariwisata akan menjangkau berbagai tingkat provinsi, tingkat kabupaten, tingkat kawasan atau cluster, ataupun tingkat objek wisata. Menurut UU No. 26 tahun
2007 tentang penataaan ruang, penentuan struktur ruang pariwisata harus disesuaikan dengan tata ruang kawasan atau cluster yang telah ditetapkan untuk pariwisata.
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terletak antara 2 - 6
lintang utara dan 95
- 98 lintang selatan dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas permukaan laut.
Sampai dengan juli 2003 provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dibagi menjadi 16 kabupaten dan 4 kota terdiri dari 216 kecamatan, 642 mukim dan 5.750 desa serta
11 kelurahan. Luas wilayah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 57.365.57 km
2
dengan hutan mempunyai lahan terluas yaitu mencapai 39.615.76 km
2
diikuti lahan petanian kecil seluas 3.135,22 km
2.
sedangkan lahan pertambangan mempunyai luas terkecil yaitu 4,42 Km
2
. Lokasi kuasa alamobjek wisata alam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ada sepuluh lokasi. Taman Nasional Gunung Lauser mempunyai
Universitas Sumatera Utara
12
kawasan terluas mencapai 7.926,75 km
2
. Yang hamparannya terletak di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Aceh Tenggara. Sedangkan
kawasan terkecil adalah kawasan hutan dengan fungsi khusus pelatihan gajah. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah salah satu Provinsi yang memiliki
banyak objek wisata yang berpotensi selain alamnya, Nanggroe Aceh Darussalam juga memiliki beberapa etnis suku, budaya, adat istiadat, dan kesenian dengan ciri
khas tersendiri yang dapat dibanggakan serta dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung. Salah satu daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup besar
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yaitu Kabupaten Aceh Singkil. Kabupaten Aceh Singkil adalah sebuah kabupaten yang berada di ujung
barat daya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, Indonesia. Aceh Singkil merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya
berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Letak geografis Kabupaten Aceh Singkil antara 2
02
’_
2 27’30”LU 97
dan 97 04’
_
97 45’00” BT dengan luas
daerah : 2.187Km
2
. Batas-batas kabupaten Aceh Singkil adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Pemko Subulussalam
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Tapanuli TengahPak-Pak Bharat
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Aceh Selatan
Universitas Sumatera Utara
13
Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak.
Ibu kota Aceh Singkil adalah Singkil. Kabupaten Aceh singkil merupakan kabupaten yang berpotensi besar
untuk dikembangkan sebagai Daerah Tujuan Wisata berkelas dunia. Lembah yang dialiri sungai bening pegunungan dan bukit menghijau dengan Air terjun, gugusan
pulau-pulau dan terumbu karang dengan aneka biota laut. Hutan rawa yang menyimpan flora dan fauna yang langka, yang semuanya menjadikan Kabupaten ini
sebagai Daerah Tujuan Wisata yang lengkap. Namun, kekayaan alam yang dimiliki ini ibarat permata yang agak memudar dan perlu diasah agar mengkilap,
sehingga mengagumkan bagi setiap yang melihatnya. Polesan dari pemerintah sangat diharapkan agar layak dijual kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pariwisata Kabupaten Aceh Singkil mengalami pertumbuhan akhir-akhir ini setelah sempat mengalami penurunan yang sangat jauh terkait dengan kebijakan pemerintah
beberapa waktu lalu dengan keberadaan wilayah yang tidak kondusif. Salah satu potensi wisata yang mulai dikembangkan adalah potensi wisata
bahari Pantai Cemara Indah Gosong Telaga. Pantai Cemara Indah Gosong Telaga terletak di desa Gosong Telaga kecamatan Singkil Utara, lokasi pantai cemara adalah
19,5 Km, berjarak 3,5 Km dari lokasi bandara Syekh Hamzah Fansury. Akses jalan menuju lokasi objek wisata ini kurang baik, kondisi jalannya yang berbatu-batu dan
berlubang-lubang sehingga jika tidak hati-hati dalam berkendaraan akan berakibat
Universitas Sumatera Utara
14
fatal. Potensi Pantai Cemara ini adalah keindahan alamnya, hamparan pasir putih yang cukup luas, pemandangan sunset, danau bakau yang unik dan menarik,
di sepanjang pantai terdapat pepohonan cemara. Pada jalan masuk objek wisata ini telah dibangun gerbang masuk. Tempat pembayaran retribusi bagi pengunjung yang
masuk ke lokasi tersebut juga sudah ada, selain itu juga terdapat fasilitas pendukung seperti: panggung untuk kegiatan hiburan, area bermain anak, musholla, gazebo atau
tempat berlindung dari panas matahari berupa gubuk, kantin dan tempat ganti pakaian yang kurang berfungsi secara baik. Fasilitas lain seperti listrik belum dibangunmasuk
ke objek wisata ini, penyediaan kamar manditoilet juga belum ada dibangun bagi wisatawan untuk membersihkan badan setelah mandi-mandi di pantai. Pantai ini
bersih dan indah, biasanya digunakan pengunjung bermain di pinggiran pantai dan ada juga yang santai sambil menikmati gelombang dan riak air laut. Wisatawan yang
berkunjung ke objek wisata ini masih wisatawan lokal dan luar daerah kabupaten Aceh Singkil, sedangkan untuk wisatawan mancanegara belum ada yang berkunjung
ke objek wisata ini. Hal ini disebabkan minimnya fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata yang disediakan dan akses jalan menuju lokasi wisata ini masih kurang
baik. Pengunjung pantai cemara biasanya ramai pada hari minggu dan puncak pengunjung paling banyak biasanya pada hari libur nasional atau liburan panjang
holiday. Maka, jika objek wisata ini dikembangkan dan dikelola secara maksimal diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mensejahterakan masyarakat sekitar
serta tentunya akan menambah Pendapatan Asli Daerah PAD.
Universitas Sumatera Utara
15
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas objek wisata di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil ini karena
belum dikembangkan secara maksimal. Sehingga penulis membuat judul :
“Upaya Pengembangan Pantai Cemara Indah Gosong Telaga sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Aceh Singkil”.
1.2 Rumusan Masalah