Penduduk dan Mata Pencaharian

33

3.3 Iklim

Berdasarkan data pengamatan temperatur yang tercatat di Singkil bahwa suhutemperatur udara bulanan hampir merata dengan perbedaan tidak begitu besar, yaitu temperatur udara berkisar antara 29,6 C – 33,2 C. Kelembaban udara bulanan berkisar antara 97 – 100 dengan kelembaban maksimum terjadi pada bulan Juli – September dan November – Desember. Kecepatan angin bulanan berkisar antara 50,3 – 79,1 kmhari serta penyinaran matahari rata-rata bulanan berkisar antara 3 – 6 jamhari.

3.4 Penduduk dan Mata Pencaharian

Penduduk Kabupaten Aceh Singkil merupakan multi etnik karena berbagai suku hidup berbaur di kabupaten ini. Suku-suku yang mendominasi adalah suku Pak-pak, Aceh, Minang, Jawa dan Nias. Etnis Pak-pak merupakan etnis paling banyak di Kabupaten Aceh Singkil, etnis Pak-pak banyak terdapat di Kecamatan Suro Makmur, Simpang kanan, Gunung Meriah, Danau Paris. Bahkan bisa dikatakan di masing-masing kecamatan ini 90 penduduknya didominasi suku Pak-pak. Ada pun marga-marga Pak-pak yang pada umumnya di kabupaten Aceh Singkil yaitu marga Manik, Berutu, Bancin, Tumangger, Cibro, marga Berutu merupakan paling banyak jumlahnya dari pada marga lain. Etnis Aceh banyak terdapat di Kecamatan Kuala Baru, di kecamatan ini hampir keseluruhan didominasi etnis Aceh, sebagian kecil lagi etnis Aceh juga terdapat di kecamatan Singkil, Gunung Meriah, Singkil Utara. Etnis Jawa terdapat di kecamatan Kota Baharu, di kecamatan ini Universitas Sumatera Utara 34 rata-rata penduduknya merupakan suku Jawa yang bekerja sebagai pekerja perkebunan dan pedagang. Selain itu juga terdapat di kecamatan Gunung Meriah, Singkil dan Singkil Utara yang tak lain juga bekerja sebagai pedagang dan pekerja perkebunan. Etnis Minang pada umumnya terdapat di daerah pesisir kecamatan Singkil dan Singkil Utara. Sedangkan etnis Nias banyak terdapat di wilayah kepulauan kabupaten Aceh Singkil yaitu di Pulau Banyak, hampir keseluruhan masyarakatnya bersuku Nias. Selain etnis tadi ada juga etnis lain yang berdiam di kabupaten Aceh Singkil, separti Bugis dan Arab, tetapi populasinya relatif kecil. Berdasarkan hasil pencacahan sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil adalah 102.213 jiwa, yang terdiri dari 51.638 orang laki-laki dan 50.575 orang perempuan. Dari hasil Sp 2010 tersebut terlihat bahwa persentase penduduk terbanyak terdapat di kecamatan Gunung Meriah yaitu sebesar 29,7 dan diikuti oleh kecamatan Singkil sebesar 15,88. Sedangkan kecamatan dengan persentase penduduk paling kecil adalah kecamatan Kuala Baru yaitu sebesar 2,13. Dengan luas wilayah kabupaten Aceh Singkil sekitar 2.187 KM 2 dan jumlah penduduk yang mendiami sebesar 102.213 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh Singkil adalah sebanyak 46 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi kepadatan penduuknya adalah kecamatan Gunung Meriah yaitu sebanyak 141 orang per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Kuala Baru yaitu sebanyak 18 orang per kilo meter persegi. Universitas Sumatera Utara 35 Dilihat dari jumlah penduduk maupun angka kepadatan penduduk, maka kecamatan Gunung Meriah memiliki jumlah penduduk serta kepadatan penduduk tertinngi di kabupaten Aceh Singkil. Hal ini tidak lepas oleh geografisnya yang berada di tengah kabupaten serta faktor ekonomi kecamatan Gunung Meriah yang merupakan pusat perdagangan. Tabel 3.4.1 Luas wilayah dan penduduk Kabupaten Aceh Singkil per kecamatan Tahun 2010 Kecamatan Luas wilayah km 2 Total penduduk Laki-laki Perempuan Kepadatan penduduk jiwakm 2 Pulau Banyak 135 6.496 3.320 3.176 48 Singkil 335 16.868 8.407 8.461 50 Singkil Utara 441 8.624 4.455 4.169 20 Kuala Baru 124 2.404 1.179 1.225 18 Simpang Kanan 237 13.776 6.828 6.946 58 Gunung Meriah 215 31.055 15.404 15.651 141 Danau Paris 338 5.599 2.855 2.744 20 Suro Makmur 140 7.734 3.848 3.886 55 Singkohor 104 5.026 2.550 2.476 48 Kota Baharu 118 5.223 2.586 2.637 44 Jumlah 2.187 102.213 51.638 50.575 46 Sumber: BPS, Kabupaten Aceh Singkil Dalam Angka,Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara 36 Pada umumnya mata pencaharian warga Aceh Singkil adalah Petani dan Nelayan. Karena potensi hutan yang kaya, banyak para pemilik modal dari medan menanamkan modal untuk membuka Hak Pengelolaan Hutan HPH. Gerak ekonomi semakin semarak dengan perkembangan pertokoan di beberapa tempat seperti kota Subulussalam, Rimo, Rundeng, dan Singkil sendiri. Menjamurnya pasar tradisional yang dibuka pada hari tertentu disebutkan pekan atau onan tumbuh di banyak tempat. Perkembangan ini menjadikan peralihan mata pencaharian yang digeluti warag Aceh Singkil menjadi pedagang.

3.5 Sarana dan Prasarana