Autis Pola Pendidikan pada Anak Autis (Studi Deskriptif: Anak Autis di Sekolah Luar Biasa Al-Azhar Medan)

yang dialaminya dapat menjadikan anak mengalami kesulitan dalam menguasai seperangkat tingkah laku yang diperlukan untuk menjalin relasi sosial yang memuaskan dengan lingkungannya. Perkembangan sosial anak autis akan tumbuh dengan baik apabila sejak awal keluarga di dalam keluarga menumbuhkan elemen-elemen saling membantu, saling menghargai, saling mempercayai, dan saling toleransi. Namun, karena hambatan- hambatan yang dialaminya, sering menjadikan hal tersebut kadang sulit didapat. Anak sering tidak memperoleh kepercayaan dari lingkungannya, yang akibatnya tidak saja dapat menumbuhkan perasaan tidak dihargai, tetapi juga dapat menjadikan dirinya sulit untuk mempercayai orang lain.

2.3 Autis

Istilah autis berasal dari kata “autos” yang berarti sendiri, dan “isme” yang berati aliran. Dengan demikian autisme berarti suatu paham yang tertarik pada dunianya sendiri. Gangguan tersebut mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. Autis merupakan gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Di samping itu, Autisme tak lain merupakan gangguan yang menyangkut banyak aspek perkembangan; yang bila dikelompokkan akan menyangkut tiga aspek yaitu perkembangan fungsi bahasa, aspek fungsi sosial, dan perilaku repetitif. Karena gambaran autisme begitu beragam dan setiap saat Universitas Sumatera Utara seorang anak akan senantiasa mengalami perkembangan, maka penegakan diagnosa tidak bisa begitu saja, sebab bisa saja kemudian diagnosa menjadi berubah-ubah dari waktu ke waktu. Autis adalah kecacatan perkembangan sepanjang hidup yang mempengaruhi seseorang berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain di sekitar mereka. Anak–anak dan orang dewasa yang menderita autis memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial sehari–hari. Kemampuan mereka untuk mengembangkan persahabatan biasanya terbatas sebagaimana kemampuan mereka untuk memahami ekspresi emosi orang lain. Autis adalah kecacatan perkembangan sepanjang hidup yang mempengaruhi seseorang berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain disekitar mereka. Anak-anak dan orang dewasa dengan autisma memiliki kesulitan dalam berinteraksi sosial sehari-hari. Kemampuan mereka untuk mengembangkan persahabatan biasanya terbatas sebagaimana kemampuan mereka untuk memahami ekspresi emosi orang lain. Penyebab dari autis masih belum diketahui tetapi penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik merupakan faktor penting. Hal ini juga dijelaskan dari penelitian bahwa autisma mungkin diasosiasikan dengan keanekaragaman dari kondisi yang mempengaruhi perkembangan otak yang terjadi sebelum, selama atau segera setelah melahirkan. Universitas Sumatera Utara Orang autis biasanya mengalami kesulitan pada tiga hal pokok ; hal ini dikenal sebagai kelemahan tiga serangkai: 1. Interaksi sosial kesulitan dengan hubungan sosial, sebagai contoh menyendiri dan tidak tertarik pada orang lain. 2. Komunikasi sosial kesulitan dengan komunikasi verbal dan non verbal, sebagai contoh tidak memahami penuh arti dari gerakan tubuh, ekspresi muka atau tekanan suara. 3. Daya Fantasi kesulitan dalam perkembangan bermain secara interpersonal dan imajinasi, sebagai contoh memiliki jangkauan terbatas akan kegiatan imajinasi, kemungkinan meniru dan mengikuti secara kaku dan berulang – ulang. 4. Menunjukkan ketidak acuhan 5. Bergabung jika orang dewasa meminta dengan tegas dan membantunya 6. Menunjukkan kebutuhan dengan menggunakan tangan orang dewasa 7. Interaksi hanya disatu pihak 8. Echolalic meniru kata-kata seperti burung beo 9. Berbicara tak putus–putusnya mengenai satu masalah 10. Membawa atau memutar–mutar obyek 11. Tidak ada kontak mata Menurut Baron dan Cohen 1993 autis adalah suatu kondisi mengenai seorang anak yang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak Universitas Sumatera Utara dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi normal. Hal ini mengakibatkan anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. Selain itu autisme dapat diartikan sebagai gangguan perkembangan yang luas dan berat pervasive yang gejalanya mulai tampak pada anak sebelum ia mencapai usia 3 tahun. Gangguan perkembangan ini mencakup bidang komunikasi, interaksi dan perilaku. Penyebabnya adalah gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan terganggunya fungsi otak. Autis bisa terjadi pada siapa saja, tidak ada perbedaan status social ekonomi, pendidikan maupun golongan etnik, dan bangsa. Perbandingan antara pria dan wanita di perkirakan 4 : 1. Faktor penyebab gangguan autisme ini masih terus dicari dan masih dalam penelitian para ahli. Beberapa teori terakhir mengatakan bahwa faktor genetika memegang peranan penting pada terjadinya autisme. Bayi kembar satu telur akan mengalami perkembangan autisme yang mirip dengan saudara kembarnya. Juga ditemukan beberapa anak dalam satu keluarga atau dalam satu keluarga besar mengalami gangguan yang sama. http:joys-inspiration.blogspot.com201102pengertian-autis-autisme.html, 05 Februari 2011, pukul 20.15 WIB

2.4 Hakikat Sekolah