4.10 Penerimaan Orang tua terhadap Anak Autis
Memiliki anak yang autis memang bukan dambaan setiap orang tua. Orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh sehat dan normal. Namun tidak bisa dihindari
bahwa keberadaan anak autis tetap menjadi keluhan bagi setiap orang tua. Dengan kehadiran anak yang terkena autis, orang tua pasti merasa kecewa. Berikut hasil
wawancara dengan salah satu orang tua dari anak autis: “Ya tentunya sedih, kaget, bingung juga, tapi setelah
dijelaskan, ya akhirnya kita semua sama–sama tahu. Ya bagaimana lagi dek, mungkin ini sudah menjadi kehendak
Allah, ya kita terima saja. Memang awalnya kita gak trima, tapi lama kelamaan ya biasa saja. Kami bersikap baik
pada semua anak kami, saya sebagai orang tua ya bagaimanapun keadaan anak saya, saya tetap sayang sama
dia, apalagi dia tidak seperti anak pada umumnya. Ya siapa sih yang ingin punya anak autis, saya rasa ya tidak
ada yang menginginkannya, tapi kalau sudah terjadi ya sudah apa boleh buat. Awalnya mungkin kami bingung,
belum bisa menerima secara apa adanya, namun lama kelamaan, kita semua sudah dapat menerimanya. Kami
memperlakukannya ya seperti biasa, tidak membedakan dan untuk anak kami ini kami pun akhirnya
memasukkannya ke tempat terapi anak dan membawanyya ke dokter anak. Dan karna itulah kami pun giat membawa
Reyhan ke tempat terapi supaya Reyhan dapat sembuh kalopun gak sembuh total juga gak pa-pa yang penting ada
sedikit perubahan jadi Reyhan pun mudah bergaul dan gak malu bergaul ma yang lain.”Nur Intan Sari, 38 Tahun
Dengan kehadiran anak yang menderita autis bisa saja kasih sayang orang tua menjadi berbeda kepada setiap anak-anaknya. Namun tidak semua orang tua seperti
itu. Seperti kutipan wawancara berikut: “Waktu dah tau anak kami autis sempat sedih ngeliat
kndisinya tapi yah di samping itu kan kami tetap mensyukuri pemberian Allah, toh biar gimannapun Bullah
tetap anak kami yang udah dianugrahkan Allah buat kami.”Asmawati, 32 Tahun
Universitas Sumatera Utara
4.11 Pengetahuan Orang Tua tentang Autis