15
kepentingan stakeholder lainnya. Pelaksanaan Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan cara meningkatkan kinerja
keuangan, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri
dan umumnya Good Corporate Governance dapat meningkatkan kepercayaan investor.
2.1.3.2 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Komitmen dari seluruh jajaran pengurus perusahaan hingga pegawai yang terendah untuk melaksanakan ketentuan yang terdapat dalam Good
Corporate Governance merupakan faktor penentu terlaksananya Good
Corporate Governance dalam perusahaan, maka dari itu seluruh karyawan
wajib untuk menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance. National Committee on Governance 2006 dalam Agoes dan Ardana,
2013:104 mengemukakan lima prinsip Good Corporate Governance yaitu: Transparansi Transparancy, Akuntabilitas Accountability, Tanggung
jawab Responsibility, Independensi Independency dan Kesetaraan Fairness.
1. Transparansi Transparancy
Transparansi adalah adanya pengungkapan suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, dan jelas serta dapat dibandingkan dengan keadaan
yang menyangkut tentang keuangan, pengelolaan perusahaan dan kepemilikan perusahaan. Perusahaan harus menyediakan informasi yang
16
material dan mudah dipahami untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lain.
2. Akuntabilitas Accountability
Akuntabilitas dimaksudkan sebagai prinsip dimana para pengelola berkewajiban untuk membina sistem akuntansi yang efektif untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang
efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara dewan komisaris, dewan direksi, dan pemegang saham yang meliputi monitoring,
evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang
saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan
perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain, agar perusahaan mampu
mempertanggungjawabkan kinerja nya secara jelas dan transparan kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut, karena
akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3, Tanggung jawab Responsibility Prinsip Tanggung jawab adalah prinsip di mana para pengelola wajib
memberikan pertanggungjawaban atas semua tindakan dalam mengelola
17
perusahaan kepada para pemangku kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan kepadanya Agoes dan Ardana, 2013:104.
Prinsip ini menunjukkan adanya kesesuaian kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat seta
peraturan perundangan yang berlaku. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari
adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggung jawab sosial, menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi
profesional dan menjunjung etika dan memelihara bisnis yang kuat. 4.
Independensi Independency Prinsip Independesi atau kemandirian merupakan prinsip yang mengatur
tentang pengelolaan
perusahaan secara profesional tanpa
pengaruhtekanan dari pihak manapun. Upaya melancarkan asas Good Corporate Governance
dilakukan dengan mengelola perusahaan secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independensi diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang
mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Mekanisme ini menuntut adanya rentang kekuasaan antara komposisi komite dalam
komisaris, dan pihak luar seperti auditor. Keputusan yang dibuat dan proses yang terjadi harus obyektif tidak dipengaruhi oleh kekuatan
pihak-pihak tertentu.
18
5. Kesetaraan Fairness
Prinsip kesetaraan Fairness merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan yang diberikan merupakan
perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dari kecurangan,
dan kesalahan perilaku insider. Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan kepentingan lainnya
berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
2.1.3.3 Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance