47
Jenis pengujian yang dapat dipakai dalam penelitian ini, yaitu uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis, dimana masing-masing
pengujian ini diharapkan dapat membantu peneliti didalam mengolah dan menginterpretasikan data untuk menghasikan suatu keputusan penelitian.
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Model penelitian sebaiknya diuji terlebih dahulu asumsi klasiknya untuk memastikan tidak adanya bias atau rancu yang dapat membuat hasil
penelitian menjadi tidak akurat Sunjoyo dkk. 2013:54.
3.6.1.1 Uji normalitas
Sunjoyo dkk., 2013:59 menyatakan bahwa “Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas
berfungsi untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal”. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Data yang
menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
selain itu bisa juga melalui uji analisis statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik
Kolmogrov-Smirnov atau biasa disingkat K-S Ghozali, 2008 : 30 dalam Sunjoyo dkk, 2013:60. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis :
48
H Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
: Data residual berdistribusi normal
Bila sig 0,05 d engan α = 5, berarti distribusi data normal H
3.6.1.2 Uji Multikolinieritas
diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data tidak normal Ha diterima.
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam dalam suatu model regresi
linear berganda. Korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebas menunjukkan hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya
menjadi terganggu Sunjoyo dkk., 2013:65. Mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, jika diantara
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas,
2. multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya
2 variance inflation factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
49
Beberapa alternatif cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas menurut Erlina 2011:104 adalah sebagai berikut:
a. mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi
yang tinggi, b.
menambah jumlah observasi atau menambah ukuran sampel, c.
mentransformasikan data kedalam bentuk lain misalnya logaritma natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta,
d. dalam tingkat lanjut dapat digunakan metode regresi bayessian
yang masih jarang sekali digunakan.
3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas