59
Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan tes Kolmogorov- Smirnov
ditunjukkan oleh tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji
Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
60 Normal Parameters
Mean
a,b
0E-7 Std. Deviation
8.13017381 Most Extreme
Differences Absolute
.101 Positive
.097 Negative
-.101 Kolmogorov-Smirnov Z
.781 Asymp. Sig. 2-tailed
.576 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : Hasil olah data SPSS, 2013
Dari tabel 4.2 diatas, Kolmogorov-Smirnov senilai 0,781 dengan besarnya nilai significant yaitu 0,576. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig
0,05 atau 0,576 0,05. Dengan demikian, data sudah terdistribusi normal.
4.3.2 Hasil Uji Multikolienaritas
Melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas
yang masih dapat ditolerir yaitu : tolerance 0,10 dan VIF Variance Inflation Factor
10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut :
60
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolienaritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant GCG
.981 1.020
Pengungkapan tanggung jawab sosial
.981 1.020
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Hasil olah data SPSS,2013.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai
tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10. Variabel Good Corporate Governance memiliki tolerace 0,981 dan variabel
pengungkapan tanggung jawab sosial memiliki tolerance 0,981. Dilihat dari VIF masing-masing variabel independen memiliki VIF lebih kecil dari 10,
variabel Good Corporate Governance memiliki VIF 1,020 dan variabel pengungkapan tanggung jawab sosial memiliki VIF 1,020.
4.3.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan
61
ke pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut :
1. ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2. tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Hasil olah data SPSS, 2013
62
Berdasarkan grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y
tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data
observasi yang sangat berbeda dengan data penelitian lainnya. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini
sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh Good Corporate Governance
dan pengungkapan tanggung jawab sosial terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.3.4 Hasil Uji Autokorelasi