2
lunak pengelolaan sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada
pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga.[2]
Pada dasarnya sebuah switch yang dibutuhkan adalah sebuah unjuk kerja kecepatan pada saat mentransfer data karena hal ini menjadi hal utama pada sebuah
jaringan internet. Bicara tentang transfer data, switch memiliki port yang sudah di set kecepatan
datanya berdasarkan jumlah bandwidth yang di sediakan misalnya 100 Mbps per port. Biasanya semakin tinggi bandwidth yang di sediakan untuk setiap port maka harga
switch tersebut akan semakin mahal. Akan tetapi pada kenyataan ini tidak menjadi faktor penentu harga. Ada switch yang memiliki kecepatan transfer hanya 100 Mbps
lebih mahal di banding dengan switch dengan kecepatan 1000 Mbps. Pada swicth dikenal yang namanya port forwarding. Port forwarding bertugas
sebagai penerjemah alamat atau nomor port dari sebuah paket ke tujuan baru dan meneruskan paket sesuai dengan tabel routing. Hal tersebut yang akan diteliti nantinya,
sejauhmana pengaruh port forwarding dalam mengirimkan data.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang maka dapat dirumuskan masalah yaitu: Sejauhmana kemampuan port forwarding dan transfer data antara Switch Gigabit
asli dengan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch? Sejauhmana pengaruh VLAN terhadap unjuk kerja Switch Gigabit asli dengan
Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: Menganalisa unjuk kerja pada Switch asli yaitu Gigabit 5 port RB260G-S dan
Switch 8 Port TP-Link TL-SG3210D dengan router yang terkonfigurasi menjadi switch yaitu Router Wireless 5 Port RB951G dan Router Indoor 5 Port RB450G.
Mengetahui perbedaan unjuk kerja antara Switch Gigabit asli dengan Router Gigabit yang terkonfigurasi menjadi Switch.
1.4 Batasan
1. Pengukuran dilakukan pada perangkat Switch Gigabit 5 port RB260G-S, Switch
8 Port TP-Link TL-SG3210D, Router Wireless 5 Port RB951G dan Router Indoor 5 Port RB450G.
2. Pengujian ini hanya meneliti sebanyak 5 port saja.
3. Pengujian unjuk kerja jaringan menggunakan iperf tool.
4. Tidak menguji trunk
4
1.5 Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur, yaitu menelaah buku-buku dan jurnal-jurnal referensi yang
berkaitan dengan permasalahan. 2.
Perancangan Sistem Pada tahap ini dilaksanakan Perancangan Sistem yang akan dibuat berdasakan Studi
Literatur. Perancangan Sistem meliputi skenario perancanan topologi jaringan, implementasi topologi jaringan, setting Virtual LAN pada setiap alat, pemberian IP
address. 3.
Pemilihan Hardware dan Software Pada tahap ini, dilakukan pemilihan hardware dan software yang dibutuhkan untuk
membangun jaringan komputer sesuai skenario topologi jaringan yang dibuat dan sekaligus untuk pengujian.
4. Tahap konfigurasi
Tahap ini, tahap konfigurasi dimasing-masing switch dan router yang digunakan dalam jaringan, meliputi instalasi ip address di masing-masing interface switch maupun
router, konfigurasi dari router menjadi switch, dan dikonfigurasi VLAN pada setiap alat.
5. Pengujian
Dalam tahap pengujian, dilakukan 2 tahap pengujian, yaitu Pengujian Skenario tanpa
menggunakan VLAN dan Pengujian Skenario dengan menggunakan VLAN. Pengujian
dengan memastikan komunikasi switching terbentuk dengan cara melakukan ping terlebih dahulu kesemua interface. Software pengujian menggun Iperf untuk
membangkitkan koneksi TCP dan UDP.
5
6. Analisa
Dalam tahap Analisa, dihasilkan output pengambilan data yang didapatkan dari tahap- tahap pengujian beserta revisinya. Sehingga data-data yang didapatkan dari pengujian
throughput, datagram loss dan jitter terkumpul dari hasil uji coba dapat dianalisa sesuai parameter pengujian yang akan diukur dalam penulisan tugas akhir ini.
1.6 Sistematika Penulisan