71
4.5.2 Analisa Skenario III b
Berikut ini adalah skenario III b dengan menggunakan VLAN. Pada skenario IIIb ini kita dapat melihat bahwa adanya pembagian broadcast domain yang lebih kecil.
Dengan menggunakan VLAN penulis memasukan PC1, PC2, dan PC3 menjadi satu broadcast domain dengan VLAN ID 168 dan pada PC4 dan PC5 penulis juga membuat
satu broadcast domain sendiri dengan VLAN ID 55. Kita akan melihat hasil throughputnya seperti pada grafik berikut ini.
Gambar 4.20 Throughput TCP Skenario IIIb
459 563
513.75 508.75
450.25 322
381.25 386
377 439.75
303.25 346.75
429.25 391
620 503.25
670.5 670
676.5 666
500 1000
1500 2000
2500 3000
RB951G RB260GS
RB450G TP Link SG3210
M b
p s
Skenario III B TCP
PC1 PC2
PC3 PC4
PC5
72
Gambar 4.21 Throughput UDP Skenario IIIb Pada gambar 4.20 dan 4.21 kita dapat melihat throughput yang dihasilkan pada
proses switching dengan menggunakan dua broadcast domain yang berbeda. Dengan adanya Virtual LAN sehingga membagi jaringan fisik yang tadinya mempunyai satu
broadcast domain pada skenario ini dibagi menjadi dua broadcast domain dengan tujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth. Pada grafik kita dapat melihat
throughput yang diperoleh rata-rata kurang dari 2500 Mbps. Proses pada skenario ini adalah sebagai berikut ini, PC1, PC2, dan PC 3 merupakan satu broadcast domain yang
sama dengan VLAN ID 168 dan PC4 dan PC5 juga merupakan satu broadcast domain yang sama dengan VLAN ID 55. PC1, PC2, dan PC3 masing-masing dijadikan sebagai
client dan server keduanya saling bertukaran data begitu halnya dengan PC4 dan PC5. Setelah mengamati hasil dari throughput kita dapat menyimpulkan bahwa kemampuan
forwarding juga tidak dapat mencapai maksimal. Hal ini dikarenakan adanya proses enkapsulasi pada data sebelum pengiriman dan terjadinya congestion dari banyaknya
data yang masuk dalam switch secara bersamaan. Ada sedikit perbedaan pada proses enkapsulasi pada VLAN karena pada saat data memasuki port maka akan ditambahkan
header dan VLAN ID untuk menentukan rute yang akan dituju oleh host pengirim. Kita juga dapat melihat tabel bahwa rata-rata setiap PC dapat maksimal mengirimkan rata-
574 565.25
572.75 542
512.5 518.25
513.5 530
392 392
392 392
389.75 390.5
390.5 389.75
523 525
524.25 526
500 1000
1500 2000
2500 3000
RB951G RB260GS
RB450G TP Link SG3210
M b
p s
Skenario III B UDP
PC1 PC2
PC3 PC4
PC5
73
rata sekitar 400 Mbps masing-masing pada saat upload atau download baik pada TCP maupun UDP.
Berikut ini adalah grafik jitter yang dihasilkan dari rata-rata dari 5 PC yang gunakan untuk melakukan pengujian.
Gambar 4.22 Grafik Jitter Skenario IIIb Pada gambar 4.22 kita dapat melihat jitter yang pada saat proses switching pada
skenario IIIb ini. Seperti kita ketahaui bahwa jitter merupakan variasi delay dihasilkan pada saat terjadinya transmisi. Jitter pada grafik di atas merupakan rata-rata yang
diperoleh pada setiap PC. Jitter terjadi hanya pada UDP karena data yang dikirim pada UDP tidak di urutkan terlebih dahulu sehingga mengakibatkan data yang sampai pada
tujuan tidak secara bersamaan dan berurutan. Akan tetapi secara keseluruhan jitter pada skenario IIIb ini juga masih dapat diterima karena tidak melebihi 1 ms sama halnya
dengan jitter yang dihasilkan pada skenario sebelumnya, karena menurut standar ITU International Telecommunication Union jitter yang baik adalah kurang dari 50 ms.
Berikut ini kita dapat melihat rata-rata packet loss yang terjadi pada setiap PC yang ketika terjadinya proses switching.
0.3845 0.30775
0.2597 0.31845
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35 0.4
0.45
RB951G RB260GS
RB450G TP Link SG3210
J IT TER S KEN A RIO III B
74
Gambar 4.23 Grafik Packet Loss Skenario IIIb Pada gambar 4.23 kita dapat melihat packet loss yang dihasilkan merupakan
rata-rata dari setiap PC. Pada skenario IIIb menggunakan VLAN kita dapat melihat bahwa setiap data yang hilang pada saat pengiriman rata-rata kurang lebih 1-2.
Seperti kita ketahui pada VLAN frame akan ditambahkan dengan header VLAN sehingga membuat data semakin panjang dan membuat memori akan penuh pada saat
pengiriman data. Hal tersebut yang mengakibatkan data hilang lebih banyak dibandingkan dengan skenario tanpa VLAN karena pada skenario tanpa VLAN tidak
ada penambahan header pada saat melakukan transfering data. Akan tetapi menurut standar ITU International Telecommunication Union persetase packet loss antara 1-5
masuk dalam kategori acceptable yang artinya masih bisa diterima.
1.98 2.00
2.05 2.01
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
RB951G RB260GS
RB450G TP Link SG3210
PACK E T LOS S S K E N A RIO III B
75
4.6 Analisa Bridge