8
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil uji dan analisis data yang dilakukan pada bab sebelumnya, dan keterbatasan pada saat proses penelitian.
Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian, penulis memberikan saran-saran bagi pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Corporate Social Responsibility CSR
CSR adalah bagian dari pencapaian tiga keberhasilan perusahaan yang terdiri dari keberhasilan sosial, lingkungan, dan finansial. Konsep yang disebut
sebagai triple bottom line success of a company ini pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1997. Selain mengejar profit,
perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat people dan turut berkontribusi aktif dalam
menjaga kelestarian lingkungan planet Nuraini, 2010. Keseluruhan tanggungjawab tersebut dipandang sebagai kontribusi perusahaan dan dunia
bisnis secara umum dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan sustainable development.
Dalam bukunya, Untung 2014 mendefinisikan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu komitmen berkelanjutan dari dunia
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas. Menurut
Rahmawati 2012, CSR juga merupakan salah satu bentuk sustainability reporting yang memberikan keterangan tentang berbagai aspek-aspek
perusahaan mulai dari aspek sosial, lingkungan dan keuangan sekaligus yang
10
tidak dapat dijelaskan secara tersirat oleh suatu laporan keuangan perusahaan saja.
Di Indonesia, pengungkapan CSR telah diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1
revisi 2009 paragraf 12, secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggungjawab sosial, sebagai berikut:
Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah value
added statement, khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peran penting dan bagi industri yang
menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar ruang
lingkup Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2009.
Pernyataan PSAK di atas menunjukkan suatu aturan yang mendasari perusahaan untuk peduli terhadap masalah-masalah sosial yang dapat
diungkapkan melalui pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
.
2. Legitimacy Theory
Dowling dan Pfeffer 1975 dalam Tilt 2009 menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi karena
legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap
batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan.
11
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Wood 1991: 696 dalam Solihin 2011 menjelaskan bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan
didasari oleh adanya legitimasi dan pemberian kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pelaku bisnis untuk menjalankan operasi perusahaan,
menggunakan berbagai jenis sumber daya, serta memasarkan produk yang mereka hasilkan. Dalam jangka panjang, perusahaan yang menggunakan
kekuasaan secara tidak bertanggung jawab menurut kacamata masyarakat, akan cenderung kehilangan legitimasinya dari masyarakat.
Perusahaan dapat menggunakan komunikasi atau laporan keuangan untuk mempertahankan legitimasi di mata masyarakat danatau para
pemangku kepentingan perusahaan Tilt, 2009. Lindblom 1994; Dowling
dan Pfeffer, 1975 dalam Tilt 2009 mengidentifikasi salah satu strategi komunikasi untuk mempertahankan legitimasi adalah dengan memberi
gambaran tentang kegiatan kepedulian terhadap masyarakat yang relevan. Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya harus memperhatikan norma, nilai, kepercayaan, dan ketentuan dalam sistem sosial masyarakat dan perlu melakukan pengungkapan kegiatan
kepedulian terhadap lingkungan atau dengan kata lain perusahaan dapat melakukan pengungkapan CSR dalam laporan keuangan perusahaan untuk
mempertahankan legitimasinya di mata masyarakat dan pemangku kepentingan.