Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

48 Diagram 5.1. Unstandardized Estimate 49 Diagram 5.2. Standardized Estimate Model estimasi penelitian menggunakan Maximum Likelihood ML. Secara keseluruhan model konseptual persamaan struktural yang dirancang berdasarkan goodness of fit memenuhi kelayakan model fit yang berarti sesuai dengan kondisi empiris dalam dunia usaha Mustafa dan Wijaya, 2012: 150, ditunjukkan dalam diagram 5.1. dan diagram 5.2. bahwa chi-square sebesar 0,000 memenuhi kriteria goodness of fit dengan indikator nilai chi- square sekecil mungkin Mustafa dan Wijaya, 2012: 5 50 3. Persamaan Struktural dan Model Pengukuran Koefisien-koefisien dari analisis jalur dapat membentuk dua persamaan regresi. Lebih jelasnya, koefisien regresi ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 5.3. Koefisien Regresi Standardized Regression Weights Estimate Kinerja Finansial --- Kinerja Lingkungan .013 Pengungkapan CSR --- Kinerja Lingkungan .230 Kinerja Finansial --- Pengungkapan CSR .006 Dari hubungan yang terlihat pada diagram jalur dan koefisien regresi pada tabel 5.3. maka persamaan yang dapat dibentuk sebagai berikut: Model I: YKF = 0,013KL + 0,06CSR Model II: YCSR = 0,230KL 4. Uji Kausalitas Model Melalui program statistik AMOS dapat dianalisis dan dihitung hasil bobot regresi antarvariabel laten yang sering disebut sebagai estimasi loading factors atau lambda value Mustafa dan Wijaya, 2012: 146. Selain itu degree of freedom df, nilai C.R atau t-hitung juga dapat diketahui pada tabel berikut: Tabel 5.4. Evaluasi Bobot Regresi Uji Kausalitas Regression Weights: Group number 1 – Default model Variabel Estimate S.E. C.R. P Kinerja Finansial --- Kinerja Lingkungan .011 .093 .119 .905 Pengungkapan CSR --- Kinerja Lingkungan .070 .031 2.238 .025 Kinerja Finansial --- Pengungkapan CSR .017 .304 .056 .955 51 5. Efek Langsung, Efek Tidak Langsung, dan Efek Total Walaupun tingkat signifkansi antara variabel dependen, variabel independen, dan variabel intervening sudah diketahui melalui tabel 5.4. tetapi masih terdapat kemungkinan efek pengaruh tidak langsung antarvariabel sebagai akibat adanya korelasi antar variabel. Untuk itu, besarnya pengaruh masing- masing variabel laten secara langsung standardized direct effect maupun tidak langsung standardized indirect effect serta efek total standardized total effect diringkas menjadi: Tabel 5.5. Ringkasan Output Path Analysis dari Tabel Standardize Direct Effect, Standardize Indirect Effect, dan Standardize Total Effect Variabel Efek Langsung Efek Tidak Langsung Efek Total Kinerja Lingkungan Kinerja Finansial 0,013 0,001 0,014 Kinerja Lingkungan  Pengungkapan CSR 0,230 0,000 0,230 Pengungkapan CSR  Kinerja Finansial 0,006 0,000 0,006 6. Kesimpulan Pengujian Hipotesis Penelitian menggunakan batasan pada tingkat kesalahan 5 α = 0,05 sehingga jika nilai-nilai p pada tabel 5.4. lebih kecil dari 0,05 adalah signifikan, artinya Ho diterima. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ho1: Tidak terdapat pengaruh positif kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial 52 Ha1: Terdapat pengaruh positif kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial Tabel 5.4. menunjukkan bahwa p tingkat signifikansi sebesar 0,905 α sehingga Ho1 diterima. Dengan demikian kinerja lingkungan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja finansial dengan efek total variabel kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial perusahaan sebesar 0,014, efek langsung sebesar 0,013 dan efek tidak langsung sebesar 0,001. Ho2: Tidak terdapat pengaruh positif kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR Ha2: Terdapat pengaruh positif kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR Tabel 5.4. menunjukkan hubungan yang positif signifikan antara kinerja lingkungan dengan pengungkapan CSR dengan p tingkat signifikansi sebesar 0,02 5 α sehingga Ho2 ditolak. Dengan demikian kinerja lingkungan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. Jika kinerja lingkungan yang dicapai perusahaan semakin tinggi dibuktikan dengan pencapaian peringkat warna PROPER yang semakin baik maka pengungkapan CSR pada annual report perusahaan juga akan semakin tinggi. Adapun besar pengaruh total effect variabel kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial perusahaan sebesar 0,230. Ho3: Tidak terdapat pengaruh positif pengungkapan CSR terhadap kinerja finansial 53 Ha3: Terdapat pengaruh positif pengungkapan CSR terhadap kinerja finansial Tabel 5.4. menunjukkan p tingkat signifikansi sebesar 0,955, artinya secara statistik tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara pengungkapan CSR dengan kinerja finansial kare na p α sehingga Ho3 diterima. Ha4: Tidak terdapat pengaruh positif antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR sebagai variabel intervening Ha4: Terdapat pengaruh positif antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR sebagai variabel intervening Dari tabel 5.4. diketahui bahwa pengungkapan CSR bukan merupakan variabel intervening karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengungkapan CSR terhadap variabel kinerja finansial, selain itu efek langsung dari variabel pengungkapan CSR terhadap variabel kinerja finansial hanya sebesar 0,006 dan efek tidak langsung antar kedua variabel sebesar 0,000. Maka dari itu Ho4 diterima karena hasil pengujian menunjukkan tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR sebagai variabel intervening. 54

B. Hasil Penelitian dan Interpretasi

1. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Finansial Dari hasil analisis dengan menggunakan SEM terhadap hipotesis pertama menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial. Hasil pengujian yang didapatkan atas hipotesis pertama dengan sampel 91 firm year perusahaan manufaktur ini tidak mendukung temuan peneliti terdahulu seperti Al –Tuwajiri, et al. 2004 dan Suratno et al. 2006 yang menemukan hasil pengaruh yang signifikan antara kinerja lingkungan dengan kinerja finansial. Namun hasil penelitian ini konsisten dengan penemuan Rakhiemah dan Agustia 2009 yang menguji hubungan antara kinerja lingkungan terhadap kinerja finansial pada perusahaan manufaktur dan juga penelitian Sarumpaet 2005 yang menemukan hubungan tidak signifikan antara kinerja lingkungan dan kinerja finansial perusahaan industri pertambangan umum. Menurut Verrecchia 1983 dalam Suratno et al. 2006, pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa mengungkapkan environmental performance mereka menggambarkan good news bagi pelaku pasar. Perusahaan yang memiliki good news akan meningkatkan pengungkapan kinerja perusahaan finansial dan non finansial dalam laporan tahunan perusahaan. Good news tersebut diharapkan akan mendapat respon positif dari investor yang nantinya akan berdampak positif terhadap kinerja ekonomi perusahaan. 55 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan hanya mendapatkan kriteria peringkat PROPER warna biru yang menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur hanya melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan saja sehingga para stakeholder tidak terpengaruh dengan pencapaian kinerja lingkungan perusahaan, maka dari itu prestasi kinerja lingkungan perusahaan belum bisa memenuhi harapan stakeholder akan meningkatnya kinerja finansial perusahaan. Selain hal tersebut, publikasi PROPER terjadi sekitar akhir bulan November dan awal bulan Desember sedangkan data kinerja finansial dan pengungkapan CSR diperoleh pada akhir tahun. Terdapat jendela selama kurang lebih satu bulan antara pengumuman PROPER dengan pengukuran kinerja finansial perusahaan yang memungkinkan adanya peristiwa lain yang mempengaruhi perilaku investor dalam melakukan penilaian terhadap kinerja finansial perusahaan. 2. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility CSR Hasil uji terhadap hipotesis kedua dengan SEM menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR dengan p tingkat signifikansi sebesar 0,025 α 0,05. Penemuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suratno et al. 2006, Rakhiemah dan Agustia 2009 yang menunjukkan adanya pengaruh positif antara kinerja lingkungan dengan Corporate Social Responsibility CSR. 56 Perusahaan dengan peringkat PROPER yang baik, menunjukkan kinerja lingkungan yang baik, artinya perusahaan telah melakukan penerapan dokumen pengelolaan lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, pengendalian pencemaran air laut, kriteria kerusakan lingkungan, sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, penurunan emisi, pemanfaatan dan pengurangan limbah B3, penerapan 3R limbah padat non B3, konservasi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, pelaksanaan pemberdayaan masyarakat sebagaimana diatur dalam perundang-undangan Kementrian Lingkungan Hidup. Hal yang diungkapkan oleh perusahaan pada annual report atas upaya perusahaan untuk memenuhi indikator penilaian PROPER dapat menambah pengungkapan CSR perusahaan karena dalam indeks CSR terdapat indikator kepedulian perusahaan terhadap lingkungan namun dengan indikator yang berbeda dari penilaian PROPER. Jika pencapaian kinerja lingkungan perusahaan yang diumumkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup kepada masyarakat mendapatkan peringkat warna PROPER yang baik maka usaha-usaha perusahaan pada saat penilaian PROPER dilakukan harus diungkapkan perusahaan pada saat penyusunan annual report sehingga masyarakat atau para stakeholder perusahaan akan mengetahui seberapa besar perhatian perusahaan pada lingkungan alam dan masyarakat sekitar tempat perusahaan berdiri. Hal ini juga merupakan salah satu cara mempertahankan legitimasi perusahaan dimata para stakeholdernya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace dan profitabilitas Terhadap Harga Saham Dengan corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Industri yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 46 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 9 55

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 7 56

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 17 113

PENGARUH KINERJA SOSIAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

2 9 33

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 1 10

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA FINANSIAL PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 11 14