Faktor hygiene merupakan faktor yang menentukan dalam mempengaruhi kepuasan pegawai, hal ini disebabkan oleh adanya banyak faktor ektrinsik di
dalamnya. Jika faktor faktor ekstrinsik seperti kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, gaji, hubungan dengan rekan kerja, kondisi kerja dapat
di jaga dengan baik maka kepuasan akan di dapatkan oleh pegawai Noermijati 2008. Menurut Rivai 2004 faktor hygiene diperlukan untuk memenuhi
dorongan biologis serta kebutuhan dasar pegawai. Jika faktor ini tidak terpenuhi pegawai tidak akan puas, namun jika besarnya faktor ini memadai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, pegawai tidak akan kecewa. Dalam penelitian Yulianda dan Sri Wulan Harlyanti 2009 menyatakan bahwa faktor hygiene
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dengan semua pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor Hygiene
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai.
2.9 Pengaruh Faktor Motivator Terhadap Kepuasan Pegawai
Faktor motivator merupakan faktor penggerak paling penting yang harus ditanamkan oleh manajer ke dalam diri pegawai agar pegawai dapat bekerja
dengan maksimal dan mendapatkan kepuasan yang maksimal pula. Hezberg dalam Winardi, 2001:88 mengemukakan hipotesis yang menyatakan bahwa
motivator-motivator menyebabkan seseorang beralih dari suatu keadaan tiadanya kepuasan, ke keadaan kepuasan. Maka oleh karenanya teori ini memprediksikan
bahwa para manajer dapat memberikan motivasi seorang indvidu, proses ini di namakan perkayaan karyawan. Yulinda dan Sri Wulan Harlyanti 2009 faktor
yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja adalah faktor motivator.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Baroon dan Greenberg menyatakan bahwa faktor motivator memiliki pengaruh terhadap kepuasan. Ia menyatakan juga bahwa faktor motivator berperan penting
bagi timbulnya kepuasan kerja yang terdapat dalam diri pegawai seperti pengakuan, tantangan dalam bekerja, tanggung jawab, kemungkinan untuk
mengembangkan diri, serta kesempatan untuk maju. Dengan semua pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor motivator berpengaruh positif terhadap
kepuasan kerja pegawai.
2.10 Kerangka Konseptual Gambar 2.1
2.11 Hipotesis:
a. Diduga faktor Hygiene berpengaruh positif terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai PT. Goodyear cabang Kediri. b.
Diduga faktor Motivator berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Goodyear cabang Kediri.
Kepuasan Kerja Y
Hygiene X1
Motivator
X2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut Sugiyono, 2004: 75. Satuan pengukuran variabel, variabel yang dimaksud sebagai berikut:
Faktor Hygiene X
1
Dalam penelitian ini yang di maksud Hygiene faktor adalah faktor
ekstrinsik yang mempengaruhi kepuasan dalam menjalankan pekerjaan dalam PT. Goodyear cabang Kediri, yang memiliki suatu sikap terhadap faktor-faktor dari
luar diri seseorang ektrinsik yang dapat secara langsung mempengaruhi pekerjaan pegawai. Jika faktor ini dipelihara dengan baik, maka akan dapat
menghindarkan pegawai dari rasa ketidakpuasan. Di dalam Yulianda dan Sri Wulan Harlyanti 2009, mengemukakan bahwa faktor hygiene memiliki
indikator yang mempegaruhi sebagai berikut: a
Kebijakan dan administrasi perusahaan, derajat kesesuaian yang di rasakan pegawai pada PT. Goodyear cabang Kediri.
b Pengawasan, ketelitian atasan dalam mengawasi pegawai di waktu
bekerja pada PT. Goodyear cabang Kediri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.