Kerajaan Islam di Sumatera

21 Sejarah Kebudayaan Islam - Kelas IX

2. Kerajaan Islam di Sumatera

a. Samudera Pasai

Samudera Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 dan 1275, atau pertengahan abad ke-13. Kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, dengan sultan pertamanya bernama Sultan Malik as-Shaleh wafat tahun 696 H atau 1297 M. Dalam kitab Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai, diceritakan bahwa Sultan Malik as-Shaleh sebelumnya adalah seorang kepala gampong sebuah sistem pembagian wilayah administratif di Provinsi Aceh berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati Samudera bernama Meurah Silu. Setelah menganut agama Islam, ia berganti nama menjadi Malik as-Shaleh. Berikut ini merupakan urutan para Raja-Raja yang memerintah di Kesultanan Samudera Pasai: Sultan Malik as-Shaleh 696 H1297 M; Sultan Muhammad Malik Zahir 1297-1326; Sultan Mahmud Malik Zahir ± 1346-1383; Sultan Zainal Abidin Malik Zahir 1383-1405; Sultanah Nahrisyah 1405-1412; Abu Zain Malik Zahir 1412; Mahmud Malik Zahir 1513-1524. b. Kesultanan Aceh Darussalam Kerajaan Aceh didirikan Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1530 setelah melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pidie. Tahun 1564 Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Sultan Alaudin al-Kahar 1537-1568. Sultan Alaudin al-Kahar menyerang kerajaan Johor dan berhasil menangkap Sultan Johor, namun kerajaan Johor tetap berdiri dan menentang Aceh. Pada masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Alaudin Riayat Syah, pasukan Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman datang untuk meminta izin berdagang di Aceh. Penggantinya adalah Sultan Ali Riayat dengan panggilan Sultan Muda. Yang berkuasa dari tahun 1604-1607. Pada masa inilah, Portugis melakukan penyerangan karena ingin melakukan monopoli perdagangan di Aceh. Tapi usaha ini tidak berhasil. Setelah Sultan Muda digantikan oleh Sultan Iskandar Muda dari tahun 1607-1636, kerajaan Aceh mengalami kejayaan dalam perdagangan. Banyak terjadi penaklukan di wilayah yang berdekatan dengan Aceh seperti Deli 1612, Bintan 1614, Kampar, Pariaman, Minangkabau, Perak, Pahang, dan Kedah 1615-1619. Gejala kemunduran Kerajaan Aceh muncul saat Sultan Iskandar Muda digantikan oleh Sultan Iskandar Thani Sultan Iskandar Sani yang memerintah tahun 1637-1642. Iskandar Sani adalah menantu Sultan Iskandar Muda. Tak seperti mertuanya Sultan Iskandar Muda, ia lebih mementingkan pembangunan dalam negeri dari pada ekspansi ke luar negeri. Dalam ski siswa kls 9.indd 21 61616 7:29 PM Di unduh dari : Bukupaket.com 22 Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah masa pemerintahannya yang singkat, empat tahun, Aceh berada dalam keadaan damai dan sejahtera, hukum syariat Islam ditegakkan, dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan bawahan dilakukan tanpa tekanan politik ataupun militer.

3. Kerajaan Islam di Sulawesi