tanah dengan menggunakan mulsa.Oleh karena itu model regresi yang dihasilkan tidak menghasilkan faktor yang mempengaruhi secara signifikan. Koefisien faktor
yang mempengaruhi keputusan petani untuk mengubah cara pengolahan tanah semua bernilai positif, sehingga peningkatan setiap unit variabel akan
meningkatkan peluang untuk mengubah teknik pengolahan tanah. Jika dilihat dari nilai odds ratio maka faktor keterampilan cenderung memberikan kontribusi lebih
besar dibandingkan faktor lain dalam mempengaruhi peluang petani untuk memutuskan mengubah teknik pengolahan tanah.
4.5.5 Perubahan Pengendalian OPT
Dampak perubahan iklim yang telah memicu meningkatnya serangan OPT yang berdampak pada penurunan kualitas, kuantitas hingga gagal panen. Untuk
mengatasi permasalah OPT sebagian petani 53 telah mengubah teknik pengendalian OPT menjadi lebih intensif bahkan ada yang lebih memilih untuk
mengubah teknik pengendalian secara kimia menjadi pengendalian OPT dengan memanfaatkan pestisida, insektisida dan fungisida dari bahan-bahan nabati.
Berdasarkan anlisis korelasi faktor pendidikan, keterampilan, keikusertaan di kelompok tani dan akses informasi pertanian memiliki hubungan yang
signifikan dengan keputusan petani dalam mengubah teknik pengendalian hama dan penyakit Lampiran 10. Model regresi logistik yang dihasilkan menujukkan
bahwa secara keseluruhan model dapat menjelaskan keputusan petani dan layak untuk digunakan. Setiap peningkatan pada satu unit pada variabel faktor tingkat
pendidikan, kepemilikan keterampilan, keikutsertaan sebagai anggota kelompok
tani dan kepemilikan akses terhadap informasi pertanian akan meningkatkan peluang keputusan untuk mengubah teknik pengendalian OPT Tabel 4.20.
Faktor keterampilan petani cenderung memberikan kontribusi lebih besar dari pada faktor lain dalam mempengaruhi peluang petani untuk mengubah teknik
pengendalian OPT, jika dilihat dari nilai Odds ratio-nya. Pada kenyataannya di lapangan sebanyak 23 petani yang memiliki keterampilan dari kegiatan SLPHT
dan GAP yang diadakan oleh BBPP Kementrian Pertanian telah mengubah teknik pengendalian OPT dengan meminimalisir penggunaan zat kimia sintetis.
Tabel 4.20 Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam melakukan perubahan teknik pengendalian OPT
Prediktor Koefisien
Sig. Odds
Ratio
Uji Goodness of Fit
Hosmer and Lemeshow Konstanta
-1,88 0,11
0,15
Chi-square df
Sig. Pendidikan
0,19 0,47
1,21 1,54
6 0,96
Keterampilan 21,27
0,99 1.7E9
Anggota kel.Tani 0,03
0,99 0,99
Akses info Pertanian 1,13
0,25 3,68
Log-Likelihood 96,66
Chi-square 40,11
df 4
Sig. 0.00
signifikansi pada taraf lima persen α=5 Sumber: Data primer,diolah 2012
Keterampilan petani yang didapat melalui pelatihan telah merubah prilaku petani menjadi lebih baik. Melalui pelatihan tersebut petani menjadi memiliki
pengetahuan dan cara bertani yang ramah lingkungan sehingga mempengaruhi kesadaran petani untuk merubah prilaku bertaninya. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Kenneth Robinson 1981 bahwa pelatihan merupakan instruksional
untuk mengembangkan pola-pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar yang diharapkan.
Pada prakteknya petani yang memiliki keterampilan tersebut tidak seluruhnya meninggalkan obat-obatan kimia. Mereka lebih memilih untuk
mengubah kebiasaan penggunakan obat-obatan kimia yang awalnya tidak dengan aturan menjadi sesuai aturan bahkan mengurangi dosis anjuran. Bahkan petani
tersebut juga melakukan kombinasi pengendalian OPT kimia dengan penyemprotan pestisida, insektisida dan fungisida dari bahan-bahan nabati.
4.5.6 Rekomendasi Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani Sayuran terhadap Perubahan Iklim