b. Jenis perhitungan usia
Terdapat jenis perhitungan usia adalah sebagai berikut www.wikipedia.com:
1. Usia Kronologis
Usia kronologis adalah perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang sampai dengan waktu penghitungan usia.
2. Usia mental
Usia mental adalah perhitungan usia yang didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang.
3. Usia Biologis
Usia biologis adalah perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang dimiliki oleh seseorang.
B. Kerangka Berpikir
1. Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan
Profesi guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus, tidak semua orang bisa menjadi guru. Pekerjaan adalah segala usaha
manusia, baik usaha jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses peningkatan kegunaan ekonomi. Menurut pendapat Caudill dan
Weinstein Haditono, 1982 dinyatakan bahwa pekerjaan yang dimiliki oleh seorang ayah pada anak Jepang mempunyai pengaruh tertentu pada
sikap anaknya di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Thoha, 2005:162-164 terdapat beberapa hal yang ikut berperan dalam proses persepsi, antara lain: artibulasi, stereotype, dan
hallo effect. Stereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang
lain sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori. Selain itu, terdapat pula faktor – faktor dari dalam dan faktor dari luar yang dapat mempengaruhi
persepsi seseorang Thoha, 1983:148. Dari pendapat tersebut peneliti menduga bahwa pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang, sedikit banyak
akan mempengaruhi individu dalam hal orientasi-orientasinya maupun aspirasinya terhadap sesuatu, baik untuk saat ini ataupun pada masa yang
akan datang, termasuk didalamnya terdapat bagaimana persepsi seseorang terhadap profesi guru, apabila orang tersebut cenderung melihat orang lain
sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori yang mungkin berbeda dengan dirinya.
2. Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat
pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan tingkatan pendidikan yang dicapai oleh seseorang. Menurut Thoha, 2005:162-164 terdapat beberapa hal
yang ikut menentukan peranan dalam proses persepsi, antara lain: artibulasi, stereotype, dan hallo effect. Stereotype adalah suatu proses yang
cenderung melihat orang lain sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori. Selain itu, terdapat pula faktor – faktor dari dalam dan faktor dari luar
yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang Thoha, 1983:148. Dari pendapat tersebut peneliti menduga bahwa tingkat pendidikan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, karena semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai seseorang, maka semakin luas
pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Samuel Soeitoe 1982:8, “Pada mulanya Pendidikan
dinyatakan sebagai suatu proses tunggal yang meliputi ‘latihan akal budi’, ‘pembentukan watak’, dan ‘penyerahan kebudayaan’. Pada tahap
berikutnya ‘akal budi’ dianalisa menjadi ‘kemampuan’ yang terpisah-pisah dan efektivitas pendidikan dan pengajaran tergantung dari keadaan
kemampuan - kemampuan itu, seperti ingatan, naluri, imitasi, persepsi, perhatian, dan kemauan mengalami penganalisaan tersebut”. Singkatnya,
pernyataan tersebut menyatakan bahwa dari pendidikan akan terbentuk kemampuan. Menurut peneliti semakin tinggi tingkat pendidikan, maka
semakin tinggi kemampuan yang dimiliki. Dari kemampuan itulah seseorang dapat menanggapi suatu objek tertentu, maka dari itu diduga
tingkat pendidikan mempunyai peran penting dalam menanggapi suatu objek tersebut, dan objek yang dimaksud pada penelitian ini adalah
tanggapan masyarakat terhadap profesi guru jika ditinjau dari tingkat pendidikan yang dicapai.
3. Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat