Pembahasan Hasil Penelitian HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan. Artinya bahwa masyarakat dengan jenis pekerjaan yang berbeda memiliki persepsi yang tidak identik terhadap profesi guru. Kesimpulan tersebut didasarkan atas perhitungan Anova yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 5,863 lebih besar dari F tabel 2,675. Perhitungan mean menunjukkan bahwa mean dari data persepsi masyarakat terhadap profesi guru yang bekerja sebagai petani atau pekebun sebesar 188,65, masyarakat yang bekerja sebagai pedagang sebesar 183,50, masyarakat yang bekerja sebagai karyawan swasta sebesar 179,75, dan masyarakat yang bekerja sebagai wiraswasta sebesar 188,20. Dari perhitungan mean tersebut dapat dinyatakan bahwa masyarakat yang bekerja sebagai petanipekebun akan lebih menghargai guru dibandingkan dengan masyarakat yang bekerja selain menjadi petanipekebun. Hal itu disebabkan karena masyarakat yang bekerja sebagai petanipekebun menganggap bahwa bagi mereka guru adalah sosok orang yang mempunyai wawasan yang luas, setiap hari guru mengasah ilmunya di sekolah, sedangkan masyarakat yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mempunyai latar pekerjaan lebih tinggi dari seorang guru akan menggangap bahwa bekerja sebagai guru dapat dilakukan oleh siapa saja asal mempunyai ilmu pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan. Menurut Walgito 1994:53, “sekalipun stimulus yang diterima sama tetapi karena kerangka acuan dan kemampuan berfikirnya tidak sama, ada kemungkinan hasil persepsi antar individu satu dengan yang lain tidak sama”. Menurut pendapat Caudill dan Weinstein Haditono, 1982 dinyatakan bahwa “pekerjaan yang dimiliki oleh seorang ayah pada anak Jepang mempunyai pengaruh tertentu pada sikap anaknya di masa mendatang”. Menurut peneliti pernyataan Walgito tersebut menunjukkan keterangan dari hasil penelitian, yaitu persepsi seseorang dapat diinterpretasikan berdasarkan kerangka acuan dan kemampuan berpikir orang tersebut. Jadi, pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang, sedikit banyak akan mempengaruhi individu dalam hal orientasi- orientasinya maupun aspirasinya terhadap sesuatu, baik untuk saat ini ataupun pada masa yang akan datang, termasuk di dalamnya terdapat bagaimana persepsi seseorang terhadap profesi guru, apabila orang tersebut cenderung melihat orang lain sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori yang mungkin berbeda dengan dirinya, berbeda yang dimaksud di sini adalah berbeda dalam hal jenis pekerjaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan. Artinya bahwa masyarakat dengan tingkat pendidikan yang berbeda memiliki persepsi yang tidak identik terhadap profesi guru. Kesimpulan tersebut didasarkan atas perhitungan Anova yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan F hitung sebesar 6,564 lebih besar dari F tabel 2,675. Perhitungan mean menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai jenjang SDsederajat sebesar 184,25, masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai jenjang SLTPsederajat sebesar 191,54, masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai jenjang SLTAsederajat sebesar 181,93, dan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai jenjang DiplomaS1 sebesar 189,20. Hal itu menunjukkan bahwa rata – rata tertinggi dari skor persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan terdapat pada responden yang mempunyai tingkat pendidikan hingga jenjang SLTPsederajat. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Menurut Samuel Soeitoe 1982:8, “Pada mulanya pendidikan dinyatakan sebagai suatu proses tunggal yang meliputi ‘latihan akal budi’, ‘pembentukan watak’, dan ‘penyerahan kebudayaan’. Pada tahap berikutnya ‘akal budi’ dianalisa menjadi ‘kemampuan’ yang terpisah-pisah, dan efektivitas pendidikan dan pengajaran tergantung dari keadaan kemampuan-kemampuan itu, seperti ingatan, naluri, imitasi, persepsi, perhatian, dan kemauan mengalami penganalisaan tersebut”. Pernyataan Samuel tersebut memang sesuai dengan hasil penelitian, karena dari pendidikan akan terbentuk kemampuan, dan kemampuan itulah yang kemudian digunakan oleh seseorang untuk menanggapi suatu objek tertentu. Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda, mempunyai kemampuan yang berbeda. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi terhadap profesi guru antara masyarakat dengan tingkat pendidikan SDsederajat, SLTPsederajat, SLTAsederajat, dan DiplomaS1. Masyarakat dengan tingkat pendidikan hingga jenjang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SLTPsederajat, memang mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Dikarenakan masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan SLTPsederajat yang lebih rendah dari tingkat pendidikan guru, menganggap bahwa hanya guru lah satu - satunya tempat untuk memperoleh pendidikan. Maka dari itu mereka sangat menghargai keberadaan guru. Menurut peneliti tingkat pendidikan sangat memengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu hal, karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin luas pengetahuan yang didapat. Orang yang mempunyai pengetahuan luas, selalu menatap sesuatu berdasarkan dengan pengetahuan yang ia peroleh, mereka juga akan melihat sesuatu dari banyak hal, tanpa melihat siapa mereka dan apa jasa-jasanya bagi kehidupan mereka. 3. Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan. Artinya bahwa masyarakat dengan tingkat pendapatan yang berbeda memiliki persepsi yang identik terhadap profesi guru. Kesimpulan tersebut didasarkan atas perhitungan Anova yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,077 lebih besar dari 0,05 dan t hitung sebesar -1,783 lebih kecil dari t tabel 1,192. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perhitungan mean menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan rendah sebesar 184,34 dan masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan tinggi sebesar 188,18. Hal itu menunjukkan bahwa rata – rata tertinggi skor persepsi terhadap profesi guru oleh masyarakat yang tingkat pendapatannya tinggi, lebih tinggi dari pada rata – rata skor persepsi terhadap profesi guru oleh masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan rendah. Namun pada kenyataanya, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kesamaan persepsi masyarakat, yaitu persepsi positif terhadap profesi guru. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anastasia Tantri 2004:54 dan Tri Isbudiyono 2001:57 tentang persepsi masyarakat terhadap profesi guru, menyatakan bahwa tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru jika dilihat dari tingkat penghasilan. Menurut peneliti, adanya kesamaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru tersebut dikarenakan masyarakat yang memiliki pendapatan tinggi kini berada setara dengan guru. Selain itu bagi mereka pendapatan bukanlah suatu ukuran untuk menilai orang lain. Dalam suatu kelompok masyarakat terdapat 4 kriteria yang dapat digunakan untuk menggolongkan masyarakat yang satu dengan yang lainnya, yaitu Soekanto, 1982:234-235: a. Ukuran kekayaan b. Ukuran kekuasaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Ukuran kehormatan d. Ukuran ilmu pengetahuan Akan tetapi ukuran-ukuran tersebut tidak lagi diterapkan di masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, mereka sangat menyadari begitu besarnya peran guru dalam dunia pendidikan. Menurut peneliti, faktor-faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap hasil penelitian ini. Masyarakat sadar, bahwa mereka bisa membaca, menulis, bekerja, dan akhirnya mendapatkan uang itu semua tidak lepas dari peran seorang guru. Bahkan tidak sedikit pula banyak orang mengambil pilihan menjadi guru, karena alasan faktor ekonomi pula, sebab saat ini pemerintah telah memberikan tunjangan profesi bagi guru melalui program sertifikasi. Adanya program sertifikasi diakui masyarakat akan lebih menjamin kesejahteraan para guru. 4. Persepsi Masyarakat Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Usia Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia. Artinya bahwa masyarakat dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang identik terhadap profesi guru. Kesimpulan tersebut didasarkan atas perhitungan Anova yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,040 lebih kecil dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 2,416 lebih besar dari F tabel 2,286. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perhitungan mean menunjukkan bahwa masyarakat yang bekerja berusia antara 17 – 24 tahun sebesar 189,15, berusia antara 25 – 32 tahun sebesar 186,56, masyarakat yang berusia antara 33 – 40 tahun sebesar 182,27, masyarakat yang berusia antara 41 – 48 tahun sebesar 180,43, masyarakat yang berusia antara 49 – 56 tahun sebesar 188,44, dan masyarakat yang berusia antara 57 – 63 tahun sebesar 190,11. Hal itu menunjukkan bahwa rata – rata tertinggi dari skor persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia terdapat pada responden yang berusia antara 57 – 63 tahun. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia. Secara langsung usia dapat memberikan dampak terhadap cara seseorang melakukan persepsi pada lingkungan di sekitarnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa rata – rata tertinggi dari skor persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia terdapat pada responden yang berusia antara 57 – 63 tahun. Artinya persepsi positif terbanyak terdapat pada kelompok usia senjalanjut. Menurut peneliti, terdapat faktor yang menyebabkan perbedaan persepsi, yaitu pengalaman dan kebutuhan hidup. Karena apabila usia seseorang bertambah, tentu akan bertambah pula pengalaman maupun kebutuhan hidupnya. Pengalaman dan kebutuhan hidup itulah yang kemudian membawa seseorang untuk menilai sesuatu yang berada di sekitarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan. Kesimpulan tersebut didasarkan atas hasil Uji Anova yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,001 lebih kecil dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 5,863 lebih besar dari F tabel 2,675. 2. Ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan. Kesimpulan tersebut didasarkan atas hasil Uji Anova yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 6,564 lebih besar dari F tabel 2,675. 3. Tidak ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan. Kesimpulan tersebut didasarkan atas hasil Uji t yang menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,077 lebih besar dari α = 0,05 dan t hitung sebesar -1,783 lebih kecil dari t tabel 1,192. 4. Ada perbedaan persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari usia. Kesimpulan tersebut didasarkan atas hasil Uji Anova yang 105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Sikap masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis kelamin : studi kasus masyarakat Dusun Pringwulung, RW 39, Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

0 0 124

Persepsi masyarakat perkotaan terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis profesi dan tingkat pendapatan : studi kasus pada masyarakat perumahan Villa Bintaro Indah, kelurahan Jombang, kecamatan Ciputat, kotamadya Tangerang Selatan, prov

0 6 152

Persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan : studi kasus masyarakat Desa Watuagung RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

0 2 136

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.

1 2 114

Persepsi masyarakat perkotaan terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan, jenis profesi dan tingkat pendapatan studi kasus pada masyarakat perumahan Villa Bintaro Indah, kelurahan Jom

0 1 150

persepsi dan partisipasi masyarakat desa giritirto kecamatan purwosari gunung kidul terhadap kegiata

0 1 20

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan - USD Repository

0 0 112

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN

0 0 134

Persepsi masyarakat terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan usia : studi kasus masyarakat Padukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi D.I. Yogyakart

0 0 176