Objek Perilaku Konsumsi Remaja

Sebagai bagian dari masyarakat yang orientasinya tinggi, remaja putri semakain sadar akan hadirnya produk-produk pakaian baru. Hal ini diperkuat dengan menjamurnya majalah remaja, iklan dan media. Berbagai media mulai menyuguhkan iklan-iklan yang menampilkan produk-roduk yang sedang menjadi trend yang mana secara tidak langsung mengeksploitasi gaya hidup mewah. Keadaan inilah mendorong seseorang untuk membeli dan terus membeli sehingga menyebabkan remaja terjerat dalam perilaku konsumtif. Wahyono dalam Lina dan Rosyid,1997 mencoba menunjukkan kenyataan bahwa gerakan hidup mewah atau konsumtif ini salah satunya dilakukan oleh remaja putri karena mereka mempunyai perhatian yang lebih terhadap kencan, berbelanja dan penampilan mereka dibandingkan remaja putra. Hadipranata dalam Lina dan Rosyid,1997 menambahkan bahwa wanita memiliki kecenderungan lebih besar untuk berperilaku konsumtif dibanding pria, hal ini disebabkan karena konsumen wanita cenderung lebih emosional sedangkan konsumen pria lebih menggunakan nalar. Mahendra 2002 menyebutkan bahwa perilaku konsumtif terhadap pakaian ini berkaitan dengan kecenderungan materialistik, kemewahan dan segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan prestige tersendiri. Orang berusaha untuk memenuhi kesenangan dan keinginan demi gengsi. Orang merasa bangga, percaya diri dan dihargai jika ia telah memiliki sesuatu yang mewah, lebih daripada yang lain. Menurut Wilkie Williem 1994 perilaku konsumtif ini tidak didasari akan kebutuhan tetapi hanya karena keinginan semata yang hanya dapat memberikan dia perasaan senang, bangga, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI percaya diri, diterima dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya. Hal ini diperkuat oleh propaganda dari berbagai media yang sangat gencar sehingga dapat menyebabkan remaja putri terjerat dalam perilaku konsumtif ini. Menurut Mangkunegara 1988 konsep diri adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif ini. Konsep diri merupakan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dimana pandangan itu berasal dari hasil pengalamannya berinteraksi dengan orang lain yang memiliki arti penting dalam kehidupan orang yang bersangkutan. Konsep diri menjadi salah satu hal yang penting bagi remaja untuk mengenali dirinya sendiri karena konsep diri ini merupakan pola acuan perilaku yang dapat menetukan respon seseorang. Berzonsky 1981 menambahkan konsep diri seseorang dapat dilihat melalui penilaian seseorang terhadap dirinya. Penilaian seseorang terhadap dirinya meliputi penilaian terhadap segala sesuatu yang dimilikinya yaitu: penilaian individu terhadap kondisi fisiknya, pikiran, perasaan dan sikap yang dimiliki oleh individu; penilaian individu terhadap peran sosial yang dimainkannya; serta penilaian terhadap prinsip yang memberi arti dan arah bagi kehidupan seseorang. Anggraini 2001 menerangkan bahwa setiap orang memilik konsep diri yang berbeda. Siswi yang memiliki konsep diri yang positif akan dapat menerima keadaan dirinya sendiri sebagaimana adanya, memiliki harapan yang realistik dan memiliki kepercayaan diri. Siswi yang memiliki konsep diri yang positif ini cenderung tampil seadanya tanpa perlu memakai produk- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produk yang sedang menjadi trend atau pun yang mewah. Sebaliknya, remaja yang memiliki konsep diri negatif cenderung tidak memiliki harapan yang realistik serta tidak memiliki kepercayaan diri. Mereka yang memiliki konsep diri yang negatif ini kurang bisa menerima keadaan diri sebagaimana adanya sehingga mereka cenderung mengkonsumsi produk pakaian yang sedang menjadi trend sebagai sarana menutupi kekurangannya tersebut. Dari uraian diatas dapat dilihat adanya keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dilepaskan antara konsep diri dan perilaku konsumtif. Semakin positif konsep dirinya maka akan semakin rendah sikap konsumtifnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 1. Skema Konsep Diri dan Perilaku Konsumtif Terhadap Pakaian pada Siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta. F. HIPOTESIS Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara konsep diri dan perilaku konsumtif terhadap pakaian pada siswi SMU Stella Duce 2 Yogyakarta. Makin tinggi konsep dirinya maka perilaku konsumtif terhadap pakaiannya semakin rendah, sebaliknya semakin rendah konsep dirinya maka perilaku konsumtif terhadap pakaiannya cenderung tinggi. Negatif Kurang menerima dirinya Kurang percaya diri Propaganda Media Perilaku konsumtif tinggi Konsep Diri Remaja Aspek Konsep Diri: ƒ Aspek Fisik ƒ Aspek Psikis ƒ Aspek Sosial ƒ Aspek Moral Positif Penerimaan diri Percaya diri Perilaku konsumtif rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian tentang konsep diri dan perilaku konsumtif terhadap pakaian remaja putri ini menggunakan penelitian dengan jenis korelasional. Penelitian korelasional ini mempunyai tipe penelitian dengan karakteristik yang berupa hubungan antara dua variabel atau lebih. Besar atau tingginya hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1. Variabel tergantung : Perilaku konsumtif terhadap pakaian 2. Variabel bebas : Konsep diri

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan atau spesifikasi dari variabel- variabel penelitian yang dinyatakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya. Definisi operasional ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman mengenai data yang dikumpulkan dan menghindari kesesatan dalam menentukan alat pengumpulan data. Adapun definisi operasional variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konsep diri Konsep diri adalah gambaran atau pandangan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, terhadap keadaan fisik, psikologis, jenis 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelamin, kognisi sosial, pekerjaan, motivasi, tujuan dan emosi yang merupakan hasil dari penilaian terhadap dirinya dan dari hasil pengalamannya dalam berinteraksi dengan orang lain. Pengukuran konsep diri ini menggunakan alat yang berupa skala konsep diri. Skala ini dibuat dengan berdasar pada teori Berzonsky 1981 yang mencakup tiga aspek yaitu; aspek fisik, aspek psikis, aspek moral, aspek moral. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin positif konsep dirinya, begitu sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin negatif konsep dirinya. 2. Perilaku konsumtif terhadap pakaian Perilaku konsumtif terhadap pakaian adalah perilaku yang ditunjukkan dengan kecenderungan tindakan membeli, memiliki, memanfaatkan pakaian tidak dengan pemikiran, tidak pula dengan pertimbangan rasional dan sifatnya tidak bernilai kebutuhan. Perilaku konsumtif terhadap pakaian ini dilakukan hanya untuk memuaskan keinginan dan memberikan dia perasaan senang, bangga, percaya diri, diterima dan dihargai oleh lingkungan sekitarnya tanpa memikirkan jumlah uang yang harus dikeluarkannya. Perilaku konsumtif terhadap pakaian ini diukur dengan menggunakan alat yang berupa skala perilaku konsumtif terhadap pakaian dengan berdasarkan tiga aspek yang digunakan Lina dan Rosyid 1997. Ketiga aspek tersebut meliputi Impulsive, non rational buying dan wasteful buying. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka perilaku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI konsumtif terhadap pakaian cenderung tinggi sebaliknya jika skor yang deperoleh semakin rendah maka hal ini menunjukkan semakin rendah pula perilaku konsumtif terhadap pakaiannya.

D. Subyek Penelitian

Suatu penelitian membutuhkan subyek penelitian untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung yang diterapkan pada subyek penelitian tersebut. Subyek pada penelitian ini adalah remaja dengan beberapa karakteristik di bawah ini, diantaranya: 1. berusia antara 16 sampai 19 tahun, Usia tersebut menjadi pertimbangan dari penelitian ini karena pada usia tersebut remaja sedang menghadapi tugas utamanya, yakni mencari jati dirinya. Usia tersebut juga merupakan rentang usia dimana remaja putri tersebut cenderung mulai memiliki perhatian terhadap kegiatan berbelanja dan penampilan. 2. remaja SMU Stella Duce 2 Yogyakarta Subyek pada penelitian ini adalah remaja SMU Stella Duce 2 Yogyakarta yang semuanya putri. Hal ini dipilih karena Campbell dalam Santrock, 2003 menyebutkan bahwa remaja putri memiliki perhatian yang penting terhadap kencan, berbelanja dan penampilan mereka dibandingkan remaja pria. Kefgen dan Specht dalam Lina dan Rosyid,1997 menyebutkan remaja putri cenderung memiliki perhatian banyak dalam hal penampilan diri seperti sepatu, pakaian, kosmetik dan asesoris.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Suarakarta.

1 9 12

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWI UNIVERSITAS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Suarakarta.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA DALAM Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecenderungan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa dalam Menggunakan Produk Fashion Bermerek.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA MAHASISWA.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KONFORMITAS KELOMPOK DENGAN PEILAKU KONSUMTIF Hubungan Antara Konsep Diri Dan konformitas kelompok Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF SISWA KELAS XI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 0 142

MINAT SISWI TERHADAP PEMBELAJARAN ANSAMBEL STRING DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

0 0 78

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP PAKAIAN PADA SISWI SMU STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA

0 0 132